AHY Putra Presiden SBY, Dukung Tolak Kebijakan Jokowi Izinkan 500 TKA China Masuk Indonesia

AHY Putra Presiden SBY, Dukung Tolak Kebijakan Jokowi Izinkan 500 TKA China Masuk Indonesia
Suara.com
Editor: Malda Hot News —Jumat, 1 Mei 2020 11:17 WIB

Terasjabar.id - Penolakan 500 TKA China (tenaga kerja asing asal China) masuk Indonesia pada pekan ini di Sulawesi Tenggara, mendapat dukungan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

AHY putra sulung presiden SBY (menjabat sebelum presiden Jokowi), memberikan apresiasikepada DPRD Sulawesi Tenggara, terutama mereka yang dari Fraksi Partai Demokrat, karena menginisiasi penolakan terhadap rencana masuknya 500 TKA China.

Sebelumnya, Gubernur dan DPRD Sulawesi Tenggara sepakat untuk menolak rencana tersebut.

Alasannya karena tidak sesuai dengan suasana kebatinan warga di Sulawesi Tenggara.

Selain itu, Indonesia sedang berjuang melawan wabah virus corona.

Melalui akun Twitternya, AHY yang Ketua Umum Partai Demokrat juga memberikan alasan serupa.

"Semua pihak harus fokus prioritaskan kesehatan masyarakat dan pencegahan menyebarnya virus corona, termasuk dengan membatasi masuknya orang dari pusat pandemi," ujar AHY melalui akun Twitternya, Jumat (1/5/2020).

Gubernur Sultra Tolak TKA China

Gubernur dan DPRD Sulawesi Tenggara ( Sultra) satu suara menolak kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang rencananya masuk mulai pekan ini secara bertahap.

Gubernur Sultra Ali Mazi membenarkan rencana kedatangan ratusan TKA yang akan bekerja di salah satu pabrik smelter yang ada di Sultra.

Diakuinya, pemerintah pusat telah menyetujui kedatangan TKA asal China di Sultra.

Menurut Ali Mazi, penolakan itu dilakukan karena bertentangan dengan susana kebatinan masyarakat Sultra yang tengah berjuang melawan pandemi Covid-19.

"Setelah saya mengetahui informasi itu, langsung mengundang Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan juga DPRD, Danrem, Kapolda, Imigrasi. Kesimpulannya kita keberatan untuk kebijakan memasukkan kembali 500 TKA asal China,” ungkap Ali Mazi di rumah jabatan gubernur awal pekan ini.

Penolakan itu, lanjut Ali, karena tidak memungkinkan.

Apalagi masalah TKA pernah memicu gejolak masyarakat, meskipun dilengkapi dengan dokumen bebas dari Covid-19.

“49 TKA yang lalu saja kita sudah babak belur. Suasana kebatinan masyarakat menghadapi corona, tidak tepat dengan memasukkan TKA asal Cina,” terangnya.

Ali Mazi mengaku, telah mengundang pihak perusahaan untuk menunda sementara memasukkan TKA tersebut.

"Nanti setelah wabah Covid-19 ini berakhir, baru akan dibicarakan kembali," tambah Ali Mazi.

Sementara itu, seluruh unsur pimpinan dan fraksi di DPRD Sultra sepakat menolak kedatangan 500 TKA asal China ke Sultra yang akan bekerja di perusahaan PT VDNI di Kabupaten Konawe, Sultra. Penolakan itu disampaikan dalam rapat paripurna yang digelar di Gedung Paripurna DPRD Sultra, Rabu (29/4/2020).

Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh menyatakan penolakan ini bukan berarti anti terhadap investasi China, tetapi karena situasi saat ini tidak tepat.

Ia meminta agar kebijakan ini ditunda sementara waktu hingga masalah corona ini berhasil dilalui.

Abdurrahman bahkan menegaskan akan memimpin aksi penolakan jika 500 TKA dipaksakan tetap datang di Sultra.

"Saya pimpin langsung aksi jika dipaksa datang," tegasnya.

Baca juga: 39 TKA China yang Masuk Bintan Dipulangkan Via Jakarta Hal senada juga dikatakan Herry Asiku, Wakil Ketua DPRD Sultra dari Partai Golkar. Dia menilai jika 500 TKA dipaksakan masuk ke Sultra, nantinya bisa menambah gejolak di masyarakat.

"49 saja yang masuk waktu lalu gemparnya bagaimana, apalagi kalau 500 TKA yang masuk," ujarnya.

Sudirman dari Fraksi PKS DPRD Sultra juga menyatakan penolakan dan mempertanyakan soal tenaga kerja lokal yang tidak dipekerjakan.

"Ini aneh, tenaga kerja lokal kita rumahkan lalu TKA didatangkan dari luar ini tentunya sedih sekali," katanya. DPRD Sultra juga sepakat mendesak kepada pihak perusahaan untuk melakukan evaluasi dan memanfaatkan tenaga kerja lokal. Pihak perusahaan PT VDNI yang dikonfirmasi terkait kedatangan ratusan TKA itu belum memberi tanggapan.

(Tribunjabar.id)


Virus Corona SBY Jokowi China TKA AHY


Loading...