Pemain Liga Inggris Saat Berlatih Harus Menggunakan Masker, Dilarang Dipijat dan Meludah

Pemain Liga Inggris Saat Berlatih Harus Menggunakan Masker, Dilarang Dipijat dan Meludah
Liputan6.com
Editor: Malda Sport Style —Jumat, 1 Mei 2020 08:40 WIB

Terasjabar.id - Liga Inggris yang kemungkinan akan digelar pada 8 Juni dan latihan pada pertengahan Mei memberlakukan peraturan ketat. Satu di antaranya pemain saat berlatih harus menggunakan masker.

Pengajuan mengenai bakal digelarnya kembali Liga Inggris akan dibahas pada Jumat (1/5/2020) waktu setempat.

Ada syarat-syarat yang harus dipatuhi oleh klub untuk melanjutkan kompetisi tertinggi sepak bola Inggris ini.

Selain pemain harus memakai masker saat berlatih. Pemain juga tidak diizinkan untuk dipijat kecuali mendapatkan persetujuan dari dokter.

Semua perlengkapan di lapangan seperti bendera di sudut, tiang gawang, corn, sepatu, unit sistem penentuan posisi global [GPS], dan peralatan lainnya harus didesinfeksi sebelum dan setelah digunakan oleh staf yang mengenakan alat pelindung diri.

Pemain dan pelatih saat berlangsungnya latihan tidak boleh meludah di lapangan.

Jumlah pemain yang berlatih pun dibatasi hanya untuk lima pemain saja di tempat latihan.

Sementara Liga Inggris tengah bersiap untuk digelar lagi, Liga Portugal bakal dilanjutkan pada 30 Mei setelah dihentikan karena pandemi COVID-19.

Perdana Menteri Antonio Costa mengumumkan hal tersebut dalam presentasi, Kamis (30/4/2020) waktu setempat.

Antonio Costa mengatakan keputusan tersebut masih tergantung pada otoritas kesehatan terutama terkait kondisi kebersihan stadion.

Sisa pertandingan yang tinggal sepuluh pertandingan akan dimainkan secara tertutup.

Di klasemen sementara Porto berada di puncak. Di posisi kedua ditempati Benfica. Mereka terpaut satu poin setelah 24 pertandingan.

Portugal memiliki lebih dari 25.000 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi, dengan 989 orang meninggal.

Liga yang total diberhentikan adalah Liga Prancis. Jajaran direksi Liga Prancis, LFP memutuskan untuk memberikan gelar juara kepada Paris Saint-Germain (PSG) pada Kamis (30/4/2020) setelah Liga Prancis musim 2019-2020 dinyatakan selesai per Selasa (28/4/2020) waktu setempat.

Keputusan ini dimumumkan langsung oleh akun twitter resmi Ligue 1 pada Kamis (30/4/2020) malam WIB atau sore pada waktu setempat.

Jajaran direksi LFP menggunakan sistem poin per pertandingan yang dimenangkan oleh PSG, sehingga mereka berhak mengunci gelar juara Ligue 1 musim 2019-2020.

Olympique Marseille yang berada di peringkat kedua akan langsung otomatis lolos ke Liga Champions musim depan.

Sedangkan Rennes, peringkat tiga akan lolos ke putaran ketiga babak kualifikasi Liga Champions musim 2020-2021.

Sementara itu, untuk sisa wakil di Liga Europa masih ada beberapa kemungkinan.

Hal ini dikarenakan masih ada final Piala Liga Prancis dan Piala Prancis yang mempertemukan Lyon Vs PSG dan PSG Vs St Etienne. Kedua laga tersebut masih belum diketahui nasibnya (akan dimainkan atau tidak).

Jika Lyon atau St Etienne memenangi keduanya bersamaan, maka mereka berdua akan menemani Lille di Liga Europa.

Namun, bila PSG memenangi Piala Prancis, maka OGC Nice (yang menempati peringkat 5) akan lolos ke Liga Europa. Jika PSG memenangi Piala Liga Prancis, maka Stade de Reims (peringkat keenam) juga bisa lolos ke Liga Europa.

Di papan bawah klasemen, Toulouse dan Amiens dipastikan terdegradasi ke Ligue 2.

Di Ligue 2, masih ada proses pengambilan keputusan yang sedang berlangsung tentang apakah akan memiliki liga dengan 22 tim musim depan.

Pada contoh ini maka peringkat dua terbawah Orléans dan Le Mans tetap Ligaue 2.

Dan FC Pau dan Dunkerque diharapkan akan dipromosikan dari divisi 3 Prancis ke Ligue 2 dalam hal apa pun.

Wacana mengenai sistem pemeringkatan akhir Ligue 1 musim 2019-2020 telah mengemuka sejak Kamis (30/4/2020) siang waktu setempat.

Perdana Menteri Prancis, Edouard Philippe melalui pernyataannya mengonfirmasi bahwa Liga Prancis tak bisa dilanjutkan dengan pelarangan sejumlah event olahraga setidaknya hingga September.

"Acara olahraga besar tidak dapat dilaksanakan sampai September," kata Philippe, dilansir BolaSport.com dari ESPN.

"Musim 2019-2020, terutama untuk kompetisi sepak bola, tidak dapat dilanjutkan," ucap Philippe melanjutkan.

CEO LFP, Didier Quillot mengaku keputusan tersebut diambil karena menghormati keputusan setempat.

"Kami sebenarnya telah siap untuk mengakhiri musim seperti Jerman atau Spanyol, tetapi ada keputusan pemerintah tersendiri yang kami hormati," ujarnya dikutip BolaSport.com dari Get French Football News.(Tribunjabar.id)



Virus Corona Liga Inggris Latihan Masker Mei Peraturan


Loading...