Trump Bikin Heboh Lagi, Sarankan Disinfektan dan Sinar UV Jadi Obat Corona

Trump Bikin Heboh Lagi, Sarankan Disinfektan dan Sinar UV Jadi Obat Corona
Presiden AS Donald Trump memberikan update pandemi virus corona, 15 April 2020. [AFP]
Editor: Admin Hot News —Jumat, 24 April 2020 16:36 WIB

Terasjabar.id –  Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali membuat sebuah kontroversi di tengah serangan virus corona. Kali ini tentang disinfektan sebagai obat Covid-19.

Dilansir dari BBC News, Donald Trump menuai kecaman dari komunitas medis setelah menyarankan penelitian tentang apakah virus corona dapat diobati dengan menyuntikkan disinfektan ke dalam tubuh.

Selain itu ia juga mengusulkan iradiasi tubuh pasien dengan sinar UV sebagai pengobatan.

Pernyataan kontroversional tersebut diutarakan Trump saat briefing gugus tugas penanganan virus corona Gedung Putih pada Kamis (23/04).

Saat itu, seorang pejabat sedang mempresentasikan hasil penelitian pemerintah AS yang mengindikasikan virus corona tampaknya melemah lebih cepat ketika terpapar sinar matahari dan panas.

Studi ini juga menunjukkan pemutih dapat membunuh virus dalam air liur atau cairan pernapasan dalam waktu lima menit, dan isopropil alkohol dapat membunuhnya bahkan lebih cepat.

William Bryan, penjabat kepala Direktorat Sains dan Teknologi Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, menguraikan temuan itu pada konferensi pers.

"Jadi, seandainya kita menabrak tubuh dengan luar biasa, apakah itu sinar ultraviolet atau cahaya yang sangat kuat,dan saya pikir Anda mengatakan belum diperiksa tetapi Anda akan mengujinya." kata presiden pada Dr Deborah Birx, koordinator respons virus corona Gedung Putih.

"Dan kemudian aku berkata, seandainya kamu memberikan cahaya (sinar UV) di dalam tubuh, yang bisa kamu lakukan melalui kulit atau dengan cara lain. Dan aku pikir kamu mengatakan kamu akan menguji itu juga. Kedengarannya menarik," lanjut Presiden Trump.


Tuai Beragam Kecaman

Sontak dari pernyataan Presiden Trump mengenai cairan disinfektan dan sinar UV sebagai obat corona tersebut, menuai beragam kecaman dari para dokter.

"Gagasan menyuntikkan atau menelan segala jenis produk pembersih ke dalam tubuh adalah tidak bertanggung jawab dan berbahaya," ujar Ahli paru Dr Vin Gupta mengatakan kepada NBC News.

"Itu adalah metode umum yang digunakan orang ketika mereka ingin bunuh diri." tambahnya.

Kashif Mahmood, seorang dokter di Charleston, Virginia Barat, juga ikut berkomentar melalui cuitan Twitter ia menuliskan "Sebagai seorang dokter, saya tidak bisa merekomendasikan menyuntikkan disinfektan ke paru-paru atau menggunakan radiasi UV di dalam tubuh untuk mengobati COVID-19."

"Jangan meminta nasihat medis dari Trump."

John Balmes, seorang ahli paru di Rumah Sakit Umum Zuckerberg San Francisco, memperingatkan bahwa menghirup bau dari pemutih dapat menyebabkan masalah kesehatan yang parah.

"Menghirup pemutih klorin akan benar-benar hal terburuk bagi paru-paru. Saluran napas dan paru-paru tidak dibuat untuk terpapar aerosol disinfektan sekalipun," ujarnya pada Bloomberg News.

"Bahkan pengenceran rendah atau alkohol isopropil tidak aman. Itu konsep yang benar-benar konyol." kecamnya.

Komentar lain juga datang dari seorang ahli patologi forensik, Judy Melinek, ia mengomentari lewat akun Twitternya: "Oh FFS tolong jangan lakukan ini. Saya tidak ingin bekerja ekstra. Jika Anda sakit, hubungi dokter Anda. Jangan mengobati sendiri."

Bukan hanya kali ini, Donald Trump sebelumnya telah membuat geger dunia medis saat pandemi virus corona.

Ia menggunakan obat malaria, hydroxycloroquine, sebagai pengobatan yang diklaim memungkinkan untuk menyembuhkan virus corona, namun ia telah berhenti menyerukan obat tersebut.

Minggu ini sebuah studi tentang pasien coronavirus di rumah sakit yang dikelola pemerintah AS untuk veteran militer, menemukan lebih banyak kematian di antara mereka yang diobati dengan hydroxychloroquine daripada yang dirawat dengan perawatan standar.

(Suara.com)

Trump Bikin Heboh Lagi Sarankan Disinfektan dan Sinar UV Jadi Obat Corona


Loading...