Pasien Positif Covid-19 Dipulangkan dari Rumah Sakit karena Hasil Tes Swab Tak Juga Keluar, Kenapa ?

Pasien Positif Covid-19 Dipulangkan dari Rumah Sakit karena Hasil Tes Swab Tak Juga Keluar, Kenapa ?
CNN Indonesia
Editor: Malda Teras Health —Kamis, 23 April 2020 08:42 WIB

Terasjabar.id - Seorang pasien positkf Covid-19 berinisial F dipulangkan dari RSUD dr H Slamet Martodirdjo Pamekasan, Jawa Timur.

F dipulangkan dari rumah sakit, Rabu (22/4/2020), karena hasil uji swab lanjutam untuk mengetahui kondisi terkini pasien tak kunjung keluar dari Balitbangkes Jakarta.

Dilansir dari Kompas.com, Ketua Penanggulangan Covid-19 RSUD dr H Slamet Martodirdjo Pamekasan, Syaiful Hidayat menjelaskan, pihaknya sudah menunggu selama sembilan hari.

Namun, hasil tes swab pasien 02 itu belum juga keluar. Biasanya, hasil tes keluar paling lambat lima hari dari pengajuan.

"Sudah terlalu lama pasien menjalani isolasi di rumah sakit. Sampai dengan hari ini sudah tiga minggu di rumah sakit," ujar Syaiful Hidayat.

Syaiful mengatakan, dari informasi yang didapatkan, lamanya hasil swab keluar karena peralatan tes di Jakarta sudah habis.

Persoalan ini tidak hanya terjadi pada pengajuan sampel swab dari Pamekasan saja, tapi seluruh daerah di Jawa Timur.

Hal itu ketahui setelah Syaiful menelusuri informasi ke sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Timur.

"Belum ada kepastian waktu kapan hasil swab keluar. Jadi, kami pulangkan sementara pasien 02 ini," ungkapnya.

Selain itu, pasien 02 itu dipulangkan karena secara klinis sudah tidak lagi menunjukkan gejala Covid-19.

Hal itu berdasarkan rangkaian tes kesehatan pasien di rumah sakit.

Pasien 02 terlihat sehat, bisa berolahraga di dalam ruang isolasi, makan, tidur nyenyak, tidak diinfus, serta melakukan kegiatan normal lainnya.

"Kalau ditahan di rumah sakit terus, kami kewalahan. Sebab pasien yang akan dirawat terus bertambah dan tenaga kita tidak mencukupi," kata Syaiful.

Meski sudah dibolehkan pulang, pasien tersebut harus menjalani isolasi mandiri secara ketat selama 14 hari atau sampai hasil swab keluar.

Ia tidak boleh melakukan kontak langsung dengan siapapun, termasuk dengan keluarganya, harus dari jarak jauh.

Keputusan pemulangan pasien disaksikan oleh Satgas tingkat kabupaten, kecamatan, desa, aparat keamanan dari TNI dan Polri, dan keluarga pasien.

Perwakilan dari masyarakat juga ikut menyaksikannya.

Sebab, jika tidak melibatkan warga setempat, khawatir pasien ditolak dan dikucilkan oleh masyarakat.(Tribunjabar.id)


Virus Corona Pamekasan Jawa Timur Balitbangkes Jakarta


Loading...