Bukan Cuma Murid, Para Guru Juga Punya 'Segudang' Keluhan Saat Mengajar Lewat Online

Bukan Cuma Murid, Para Guru Juga Punya 'Segudang' Keluhan Saat Mengajar Lewat Online
(Foto: Wowkeren.com)
Editor: Admin Hot News —Selasa, 14 April 2020 16:20 WIB

Terasjabar.id – Wabah corona membuat pemerintah melarang sekolah untuk menggelar kegiatan belajar mengajar untuk sementara waktu. Sebagai gantinya, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan dari rumah dengan menggunakan aplikasi bertatap muka serta internet.

Sayangnya, kebijakan pemerintah ini rupanya mendatangkan keresahan di kalangan para siswa dari berbagai jenjang pendidikan. Pasalnya, sebagian besar dari para siswa mengeluhkan berbagai hal seperti jumlah tugas yang banyak, tidak mendukungnya fasilitas yang dimiliki serta membengkaknya biaya internet bulanan.

Namun, kesulitan-kesulitan tersebut rupanya tak hanya dirasakan oleh para siswa. Para guru pun rupanya mengalami nasib serupa.

Seperti Nurul Istiqomah yang merupakan guru di MTsN 1 Kota Bima, Nusa Tenggara Barat mengatakan, sejak 18 Maret lalu para siswa sudah melakukan kegiatan pembelajaran dari rumah. Setiap hari, guru memberikan tugas untuk dikerjakan dan dikumpulkan ketika kegiatan pembelajaran kembali normal.

Sedangkan pembelajaran melalui teleconference bisa dimulai pada Senin (13/4) kemarin. "Laman (teleconference) baru bisa digunakan sekarang," kata Nurul.

Sayangnya, proses belajar dengan menggunakan teleconference rupanya mendapat protes dari orang tua siswa karena banyak dari mereka yang tidak memiliki fasilitas pendukung.

Kondisi serupa rupanya juga turut dialami oleh Efendi, guru mata pelajaran PKn di SMPN di Jawa Tengah. Namun, permasalahan yang ditekankan olehnya adalah problem untuk guru di daerah pinggiran adalah susahnya untuk mendapatkan sinyal dan gadget yang mendukung.

Selain masalah fasilitas, Efendi juga merasakan permasalah terkait kehadiran muridnya saat mengajar melalui online. "Kalau jadwal pagi biasanya dari 32 anak, yang respons untuk belajar online di grup WA sekitar 5 anak," ungkapnya. "Yang lain jika ditanya. 'Pada kemana anak-anak?' Jawabnya 'ada yang mabar dan ada yang belum bangun pak'."

Selain itu jika diajak nonton video pendek atau buka situs untuk bahan belajar, sejumlah siswa juga mengeluh. Siswanya beralasan paket internet yang mereka miliki hanya paket internet untuk chatting saja.

"Ada juga anak yang biasanya diem di kelas ini tiba-tiba saat belajar online aktif terus. Setelah dicek ternyata yang pegang hape ternyata orangtuanya," tuturnya. "Ya namanya anak-anak sekolah di pinggiran lucu-lucu tingkahnya. Yang penting mereka tetep belajar dan tidak stres agar imunnya tidak menurun.

Sementara itu, karena minimnya fasilitas pembelajaran, seperti gawai, laptop, dan sinyal internet membuat sejumlah guru memutuskan untuk mengajar para muridnya melalui WhatsApp. "Saya lebih memilih grup WhatsApp karena siswa lebih mudah dikondisikan," kata guru di MAN 1 Klaten, Nurul Aini.

(Wowkeren.com)

Bukan Cuma Murid Para Guru Juga Punya 'Segudang' Keluhan Saat Mengajar Lewat Online Covid-19


Loading...