6 Fakta Kelompok Wetonan Rampok Toko Emas di Pasar Kemiri, Punya Tanggal Khusus untuk Lancarkan Aksi

6 Fakta Kelompok Wetonan Rampok Toko Emas di Pasar Kemiri, Punya Tanggal Khusus untuk Lancarkan Aksi
TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra Satu dari dua anggota kelompok rampok wetonan asal Demak, Jawa Tengah yang tak ditembak mati dihadirkan di Polres Metro Jakarta Barat.
Editor: Malda Hot News —Selasa, 14 April 2020 10:53 WIB

Terasjabar.id - Kelompok Wetonan perampok toko emas di Pasar Kemiri, Kembangan, Jakarta Barat ditangkap polisi.

Komplotan tersebut berhasil ditangkap di kawasan Sawangan, Depok pada Minggu (12/4/2020).

Saat ditangkap jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat, komplotan perampok itu mencoba melawan.

Alhasil aksi baku tembak pun tak dapat dihindarkan.

"Komplotan ditangkap di Sawangan Depok, hari Minggu," kata Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya saat dihubungi, Senin (13/4/2020).

Arsya mengungkapkan, saat akan diringkus, komplotan perampok sempat melakukan perlawanan dengan menyerang dan menembakkan senjata api ke arah polisi.

Meski sudah diimbau untuk menyerah dan meletakkan senjata, para pelaku tetap melawan.

Dalam aksi penangkapan tersebut, terdapat sejumlah fakta terkait Kelompok Wetonan sang perampok toko emas.

Berikut sederet fakta terkait Kelompok Wetonan perampok toko emas yang berhasil TribunJakarta rangkum:

Tiga Pelaku Tewas Tertembak

Aksi baku tembak antara polisi dan perampok mengakibatkan tiga pelaku tertembak.

Tiga orang tertembak dan meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Tiga dari lima pelaku yang tertembak mati yakni Tugiman (47), Andre (20), dan Riski (21). Sedangkan dua pelaku lain yakni Agus (23) dan Partono (49) dilumpuhkan kakinya.

Aksi mereka pada Senin pekan lalu di Toko Emas Pelita membawa kabur setengah kilogram emas dan 10 kilogram perak dengan menakuti pemilik toko dengan senjata api rakitan.

Beraksi Sesuai Weton

Kawanan perampok toko emas yang beraksi di Pasar Kemiri, Kembangan, Jakarta Barat tak sembarangan memilih waktu dalam beraksi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan, kawanan ini selalu beraksi pada tanggal dan weton yang dipercaya memberikan keberuntungan.

"Para pelaku menamakan Kelompok Wetonan dan telah berapa kali lakukan perampokan di beberapa tempat lintas provinsi," kata Yusri saat merilis kasus tersebut melalui telekonpers dari Mapolres Metro Jakarta Barat, Senin (13/4/2020).

"Wetonan karena ada satu kepercayaan yang mereka anut," sambung dia.

Yusri menjelaskan, salah satu kepercayaan yang dianut kelompok ini, mereka selalu beraksi di tanggal enam.

Hal tersebut bisa dilihat dari kasus perampokan di Pasar Kemiri Kembangan yang dilakukan pada 6 April 2020 dan perampokan toko emas di kawasan Kemayoran pada 6 Desember 2019.

"Jadi sifat kaya kejawen. Di Kemayoran juga tanggal enam dan beberapa tempat lain tanggal enam," kata Yusri.

Selain itu, ucap Yusri, kewajiban yang diterapkan kawanan ini yakni selalu membawa hasil rampokannya ke wilayah Jawa Tengah.

"Jadi setiap selesai lakukan kejahatan mereka harus berangkat ke Jawa Tengah."

"Dimanapun mereka rampok itu harus masuk Jawa Tengah agar buang sial dan tidak tertangkap," kata Yusri.

Toko emas Pelita di Pasar Kemiri Kembangan, Jakarta Barat, yang digarong Kelompok Wetonan pada Senin (6/4/2020) siang sudah digaris polisi. (Inset) Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menginterogasi salah satu rampok Kelompok Wetonan.
Toko emas Pelita di Pasar Kemiri Kembangan, Jakarta Barat, yang digarong Kelompok Wetonan pada Senin (6/4/2020) siang sudah digaris polisi. (Inset) Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menginterogasi salah satu rampok Kelompok Wetonan. (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

Tertangkap Karena PSBB

Polisi menyebut, dari pengakuan tersangka mereka telah empat kali beraksi.

Dalam tiga kali aksi sebelumnya, aksi mereka belum pernah tersentuh atau terendus polisi.

Menurut keyakinan pelaku lantaran mereka menaati aturan yang diterapkan dalam kelompok ini, yakni beraksi di tanggal enam dan selalu membawa hasil rampokan ke Jawa Tengah.

Dalam aksinya di Pasar Kemiri Kembangan, pelaku sudah beraksi seseuai tanggal dan weton yang dianjurkan yakni pada tanggal 6 April, namun mereka tak menjalankan aturan yang kedua.

Mereka tak bisa pulang ke Jawa Tengah mengingat adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) maupun karantina mandiri di sejumlah wilayah akibat pandemi corona.

"Mereka lakukan enam April dan larikan diri ke Jawa tapi ada sweeping PSBB di Jawa Tengah sehingga terpaksa kembali dan tertangkap," kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Audie Latuheru.

Pantau Target Selama Sebulan

Sepak terjang perampok Kelompok Wetonan asal Demak, Jawa Tengah, begitu rapi dalam setiap aksinya.

Kelompok ini memang menargetkan toko emas sebagai sasarannya. Mereka selalu melengkapi diri dengan senjata api untuk mengancam para korban.

Tak segan mereka melukai korbannya bila melawan.

Kombes Audie Latuheru, menjelaskan rata-rata kelompok ini membutuhkan waktu sebulan untuk memantau target sasarannya.

Waktu mereka beraksi pun tak sembarangan, karena harus berdasarkan pada tanggal dan weton yang dipercaya membawa keberuntungan.

"Pelaku ini mereka cukup nekat dan manfaatkan situasi. Jadi saat orang terfokus dengan wabah mereka manfaatkan untuk aksi ini yang memang sudah diawasi satu bulan sebelumnya," kata Audie melalui telekonpersi pada Senin (13/4/2020).

Kanit Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat, Iptu Dimitri Mahendra mengatakan, satu dari lima pelaku bertugas memetakan situasi di lokasi.

Satu orang tersebut bertugas mencari sasaran, memantau situasi di lokasi sebelum mereka beraksi dan memantau dari kejauhan saat keempat rekannya beraksi.

"Makanya saat kejadian, pelaku yang teridentifikasi itu ada empat orang yang naik dua motor boncengan."

"Tapi saat kami lakukan pengembangan ternyata mereka ini berlima dan bertugas menggambar (memetakan, red) situasi di TKP," kata Dimitri.

Beraksi Hingga ke Kalimantan

Jarak tak menjadi halangan bagi anggota kelompok perampok wetonan asal Demak, Jawa Tengah dalam beraksi.

Terbukti, dalam pengakuan dua pelaku yang masih hidup, mereka pernah beraksi hingga di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

"Mereka telah beberapa kali lakukan perampokan di beberapa tempat lintas provinsi. Pertama di Kalimantan beberapa kali dan sepanjang Jawa daerah Pantura," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus melalui telekonpers, Senin (13/4/2020).

"Dan yang paling besar 6 Desember 2019 terjadi perampokan di toko emas Kemayoran Jakarta Pusat. Nah inilah pelakunya, mereka gasak toko emas ada beberapa tempat," sambungnya.

Adapun kelompok ini terungkap setelah menjalani aksinya merampok toko emas di Pasar Kemiri Kembangan, Jakarta Barat pada Senin 6 April 2020.

Yusri mengakui bahwa kelompok ini sudah tergolong berpengalaman dan rapih dalam beraksi di sejumlah tempat, tanpa terbatas jarak.

Kapten Kelompok Wetonan Tewas Tertembak

Dalam Kelompok Wetonan rupanya ada yang bertindak sebagai kapten atau pemimpin.

Sayangnya kapten kelompok tewas tertembak saat aksi penangkapan.

Dalam setiap aksinya, para anggota Kelompok Wetonan harus mendengarkan perintah Tugiman (47), kapten dalam kelompok ini.

Termasuk mengenai waktu mereka beraksi harus selalu mengikuti aturan Tugiman.

Sebab, kelompok ini memilih waktu beraksi tak sembarangan yakni selalu di tanggal enam.

"Mereka akan lakukan kejahatan setiap tanggal 6. Jadi sifat kayak kejawen. Di Kemayoran juga tanggal 6 dan beberapa tempat lain tanggal 6 termasuk yang di Kembangan," kata Yusri.  (TribunJakarta/Elga/Muji)



Pasar Kemiri Perampokan Toko Emas


Loading...