Bukan Pasar Hewan, Sebuah Laboratorium di Wuhan Diduga Jadi Tempat Asal Virus Corona

Bukan Pasar Hewan, Sebuah Laboratorium di Wuhan Diduga Jadi Tempat Asal Virus Corona
(Foto: Wowkeren.com)
Editor: Admin Hot News —Senin, 13 April 2020 16:44 WIB

Terasjabar.id – Saat ini masyarakat seluruh dunia telah dibuat panik bukan kepalang akibat penyebaran virus corona (COVID-19) yang pertama kali menyebar dari Wuhan, Tiongkok. Diyakini, virus tersebut berasal dari pasar hewan Huanan yang berada di Wuhan.

Dikutip Kompas.com melansir dari Daily Mail, pelacakan urutan genome COVID-19 menunjukkan bahwa patogen memang berasal dari kelelawar yang ditangkap di daeran Yunnan. Namun virus tersebut diyakini menginfeksi hewan lebih dahulu, sebelum akhirnya menjangkiti manusia melalui pasar seafood Huanan.

Akan tetapi, laporan terbaru menyebut kalau sebuah laboratorium di Wuhan lah yang sebenarnya menjadi tempat asal penyebaran COVID-19. Pasalnya, laboratorium tersebut dilaporkan meneliti kelelawar dari goa yang diyakini menjadi asal wabah corona, sebelum virus ini menyebar luas dan menginfeksi banyak orang.

Laboratorium dari Institut Virologi Wuhan tersebut dilaporkan melakukan eksperimen dari kelelawar yang ditangkap di goa di kawasan Yunnan, yang berjarak sekitar 1,600 kilometer jauhnya. Disebutkan pula bahwa penelitian tersebut didanai oleh pemerintah AS yang menggelontorkan dana sebanyak USD 3,7 juta. Alhasil, hal inilah yang membuat virus corona diyakini sebagai eksprerimen yang bocor dari laboratorium Institut virologi Wuhan, alih-alih berasal dari pasar hewan Huanan.

Baik politisi hingga sejumlah organisasi mengecam pendanaan AS dipakai untuk eksperimen binatang yang berbahaya dan kejam di ibu kota Provinsi Hubei itu. Anggota Kongres AS, Matt Gaetz, menyatakan dia muak begitu mengetahui AS selama bertahun-tahun mendanai penelitian seperti itu. Dia menuturkan eksperimen tersebut mungkin saja berimbas kepada COVID-19, maupun tindakan lain yang tak terdeteksi oleh Washington DC.

Pada Sabtu (11/4), Presiden White Coat Waste, Anthony Bellotti, mengecam karena Gedung Putih menghabiskan uang pajak untuk diberikan ke Tiongkok demi melakukan penelitian semacam itu. "Binatang terinfeksi virus, atau mungkin sakit dan disiksa di laboratorium mungkin langsung dijual ke pasar untuk dikonsumsi begitu penelitian mereka selesai," ujarnya.

Daily Mail juga melaporkan bahwa ilmuwan di Wuhan bereksperimen pada kelelawar dalam proyek yang didanai Institut Kesehatan Nasional AS (NIH). Institut tersebut memasukkan NIH sebagai bagian dalam mitra, beserta sejumlah institusi akademik lain di AS. Sebagai bagian dari penelitian NIH di sana, peneliti mengembangkan virus corona, dan menyuntikkannya pada anak babi berusia tiga hari.

Sebagai informasi tambahan, Institut Virologi Wuhan, yang menyimpan 1,500 jaringan virus, merupakan lembaga yang berfokus pada patogen paling berbahaya, terkait virus yang dibawa kelelawar. Pemerintah Tiongkok memutuskan membangun Institut Virologi itu setelah diguncang wabah Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) pada 2002-2003 lalu.




(Wowkeren.com)

Bukan Pasar Hewan Sebuah Laboratorium di Wuhan Diduga Jadi Tempat Asal Virus Corona Covid-19


Loading...