Jadi Alterntif Masker Medis, Berikut Serba-serbi Tentang Masker Kain Yang Perlu Kalian Ketahui

1. Jenis-jenis Masker

Masker sendiri memiliki banyak jenis. Namun, tentu saja kegunaannya juga berebda-beda. Beberapa masker hanya digunakan untuk menahan debu dan serbuk bunga untuk orang-orang yang alergi. Sementara beberapa masker memang digunakan untuk mencegah virus dan bakteri.

Berdasarkan bahannya, ada tiga jenis masker yang dijual di pasaran. Pertama, masker N95. Masker jenis ini dapat memfilter 95 persen partikel berukuran 0,3 um dan menahan virus. N95 efektif digunakan untuk penyakit yang ditularkan melalui airborne (udara).

Kedua, masker surgical. Masker yang biasa disebut masker bedah ini memiliki tiga lapisan. Lapisan terluar, biasanya berwarna biru atau hijau, bersifat water repellent untuk mencegah percikan atau droplet masuk ke masker. Lapis tengah untuk filtrasi yang dapat menahan 90 persen partikel berukuran 5 um.

Lapisan dalam untuk mengabsorpsi bagian yang lembap atau basah. Ketiga, masker berbahan katun atau kain. Masker jenis inilah yang disarankan pemerintah untuk dipakai warga non tenaga medis

2. Apa Masker Kain Bisa Menangkal Virus Corona?

Masker kain saat ini menjadi rekomendasi pemerintah untuk digunakan oleh warga non tenaga medis. Hal ini karena minimnya ketersediaan masker untuk tenaga medis saat ini.

Walau tidak seefektif masker bedah atau masker N95 dalam menangkal virus Corona, masker kain masih lebih baik daripada tidak mengenakan masker sama sekali. Dokter spesialis paru Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan (RSU PP) Erlina Burhan, masker kain dapat digunakan oleh masyarakat yang sehat, di tempat umum maupun fasilitas lain.

Di samping itu, Erlina mengungkapkan masyarakat perlu mengetahui bahwa masker kain tidak mampu untuk melindungi aerosol (partikel padat) atau partikel yang ada di udara (airborne). Menurut Erlina, masker kain efektif untuk memfilter partikel yang ukurannya 3 mikron atau 10 hingga 60 persen partikel dapat dicegah.

3. Kain Jenis Apa Yang Efektif Dibuat Masker?

Mengenakan masker mengurangi konsentrasi partikel virus yang dapat dihirup dari tetesan pernapasan, yang artinya mengurangi transmisi COVID-19. Biasanya masker kain terbuat dari kain katun. Tetapi masker kain juga dapat membawa virus.

"Kain katun tidak dirancang untuk sepenuhnya menyaring partikel virus dalam rentang nanometer. Namun, itu bisa sangat membantu bagi individu tanpa gejala yang biasanya tidak mengenakan apa-apa," kata Rodney Rohde, associate dekan untuk penelitian di College of Health Professions di Texas State University.

Dimitar Marinov, asisten profesor di departemen kebersihan di Medical University of Varna, mengatakan kepada HuffPost bahwa hingga 97% partikel virus di udara dapat dengan mudah menembus masker kain.

"Inilah sebabnya kami menyarankan penggunaan kain kain sebagai metode untuk melindungi orang lain tetapi tidak untuk perlindungan diri," tambahnya.

4. Kapan Masker Kain Harus Dicuci?

CDC merekomendasikan untuk mencuci masker kalian setidaknya sekali sehari. "Itu harus dicuci secara khas ketika kamu selesai dengan itu," ungkap Rhode.

Robert Amler, dekan Fakultas Ilmu dan Praktik Kesehatan di New York Medical College dan mantan kepala petugas medis CDC, menyarankan untuk mencuci masker kain kalian setelah setiap kali digunakan. "Hindari menyentuh wajah Anda dan cuci tangan sebelum dan sesudah," katanya.

Emily de Golian, seorang dokter kulit bersertifikat di Dermatology Consultants di Georgia, mengatakan bahwa, idealnya, masker tidak boleh dipakai selama lebih dari 30 menit karena kelembaban dari napas kita membuatnya kurang efektif sebagai penghalang terhadap penularan virus coronavirus.

Jika kalian seorang pekerja front line atau menghabiskan waktu di depan umum di mana langkah-langkah menjaga jarak sosial sulit dipertahankan, pertimbangkan untuk mencuci masker kain kalian setiap dua jam jika mungkin.

5. Bagaimana Seharusnya Masker Kain Dicuci?

Penting untuk dicatat bahwa deterjen dengan senyawa seperti pemutih atau bahan aktif lainnya harus digunakan saat mencuci masker. Mereka membunuh mikroba lebih efektif daripada deterjen standar.

Mesin cuci optimal, dan bahan masker wajah kalian akan menentukan suhu air. "Masker kain dapat dicuci dengan air hangat. Temperatur harus setidaknya 140 derajat Fahrenheit. Kami tidak memiliki studi tentang SARS-CoV-2, tetapi SARS-CoV-1 yang sama mati dengan cepat pada suhu di atas 60," katanya.

Kalian juga dapat mensterilkan masker dengan menyeterika atau meletakkannya di oven selama 20 menit pada sekitar 160 derajat Fahrenheit, kata Marinov. Jika mencuci tangan adalah satu-satunya pilihan kalian, de Golian menyarankan menyabuni masker dengan sabun dan menggosoknya setidaknya selama 20 detik dengan air hangat ke air panas.

Keringkan masker kalian pada panas setinggi mungkin yang dimungkinkan untuk kain. Sekali lagi, ini akan tergantung pada bahan apa yang digunakan untuk membuat masker kalian.

6. Cara Menggunakan Masker Dengan Baik Dan Benar

Selain bahannya, yang juga perlu diperhatikan adalah tata cara penggunaan masker. Tahap penggunaan masker juga penting agar fungsi utama masker tidak sia-sia karena kalian salah menggunakannya.

Pertama pastikan ukuran masker pas dengan wajah kalian. Cuci tangan sebelum menyentuh masker. Tentukan sisi atas dan luar masker, biasanya ditandai warna dan garis. Gunakan masker secara benar. Untuk masker tali, posisikan kawat di atas hidung menggunakan jari. Sedangkan untuk masker karet, kaitkan tali di belakang telinga. Panjangkan masker hingga menutupi bagian yang harus ditutupi.

Intip juga yuk beberapa cara membuat masker sendiri di rumah dalam artikel berikut. Selain itu, ikuti yuk beberapa protokol kesehatan saat pulang dari bepergian di tengah pandemi di sini.

(Wowkeren.com)