Warga Kota Bandung Menilai Pemkot Bandung Lamban Dalam Mengambil Kebijakan Mencegah Penyebaran Virus Corona

Warga Kota Bandung Menilai Pemkot Bandung Lamban Dalam Mengambil Kebijakan Mencegah Penyebaran Virus Corona
(TRIBUN JABAR/TIAH SM : Google)
Editor: Epenz Teras Bandung —Jumat, 10 April 2020 07:42 WIB

Terasjabar.id - Setelah mengusulkan kepada pemerintah pusat, Jakarta akhirnya diberlakukan PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar mulai hari ini.

PSBB diberlakukan setelah masifnya penyebaran Covid-19 di Jakartan dan wilayah sekitarnya.

Diharapkan, PSBB bisa mengurangi penyebaran virus corona SARS-CoV-2 tersebut.

Lain Jakarta, lain pula Bandung.

Warga Kota Bandung menilai Pemerintah Kota Bandung lamban dalam mengambil kebijakan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Kebijakan Wali Kota Bandung, Oded M Danial, yang belum berencana mengambil langkah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pun dipertanyakan warga.

Sebab, saat ini jumlah orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), dan pasien positif di Kota Bandung terus bertambah setiap harinya.

Berdasarkan data Pusat Informasi Covid-19 Kota Bandung, hingga Kamis 9 April 2020, pukul 13.00 WIB, total pasien Covid-19 sudah mencapai 62 orang.

Sebanyak 36 di antaranya masih dirawat, delapan orang sembuh, dan 18 orang lainnya meninggal.

Kemudian pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 264 orang, 143 di antaranya masih dirawat serta 121 pulang.

Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 2.048 orang, 733 di antaranya masih dipantau dan 1.315 orang selesai dipantau.

Jumlah tersebut kemungkinan akan terus bertambah setiap harinya.

Kholid (26), warga Jalan Caringin Gang Porib 1, RT/RW 01/02 Kecamatan Babakan Ciparay, Kota bandung mengatakan, Pemkot Bandung harusnya mengeluarkan kebijakan yang lebih tegas untuk mengurangi penyebaran virus corona.

Dua kebijakan berupa surat edaran yang dikeluarkan Oded, kata dia, belum efektif. Sebab, saat ini masyarakat mulai kembali beraktivitas seperti biasa.

"Sekarang jalanan masih banyak yang berlalu lalang seperti biasa, kalau seperti ini saya yakin angka penyebaran virus akan terus naik, imbauan untuk tetap di rumah saja kan cuma imbauan, bisa dipatuhi bisa tidak, jangan salahkan mereka yang tidak patuh karena ada yang harus mencari nafkah. Saya harapkan pemerintah hadir memberikan solusi bagi masyarakat, jangan sebatas imbauan saja," ujar Kholid, saat dihubungi, Kamis (9/4/2020).


Belum Berencana Ajukan PSBB

emerintah Kota Bandung menegaskan belum berencana mengajukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ke pemerintah pusat untuk mengurangi penyebaran pandemi virus corona.

Wali Kota Bandung, Oded M Danial, sejauh ini baru mengeluarkan dua kebijakan sebagai upaya mengurangi penyebaran virus corona.

Pertama, melalui Surat Edaran Wali Kota Bandung Nomor: 443/SE.030-Dinkes, tertanggal 14 Maret 2020.

Terdapat 14 poin imbauan dalam surat edaran tersebut. Di antaranya menghentikan sementara berbagai kegiatan yang melibatkan banyak massa, menutup sementara area publik seperti taman, alun-alun, museum dan sarana olahraga, serta memberlakukan pembelajaran jarak jauh untuk TK, SD dan SMP.

Upaya kedua yang dilakukan Oded yaitu dengan kembali mengeluarkan surat edaran bernomor 443/SE.36-Dinkes tertanggal 27 Maret 2020. Isi surat tersebut tidak jauh berbeda dengan surat sebelumnya.

Oded hanya menambahkan dua poin, yakni mengimbau agar semua pelayanan publik Pemkot Bandung beroperasi seperti biasa dengan tetap memperhatikan upaya pencegahan melalui penerapan work from home (WFH) serta menyediakan hand sinitizer, tempat cuci tangan, dan penyemprotan disinfektan bagi instansi pemerintah atau swasta yang tidak menerapkan WFH.

Dua surat edaran yang menjadi kebijakan Oded dalam melakukan pencegahan tersebut kurang efektif menekan angka sebaran virus corona.

Berdasarkan data Pusat Informasi Covid-19 Kota Bandung, hingga Rabu (8/4/2020) pukul 18.00 WIB, total pasien Covid-19 sudah 61 orang. Sebanyak 35 masih dirawat, delapan orang sembuh, dan 18 orang lainnya meninggal.

Pasein dalam pengawasan (PDP) berjumlah 259 orang.  Sebanyak 139 masih dirawat, 120 orang pulang.

Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 1.983 orang, 782 dalam proses dan 1.201 selesai pemantauan. Jumlah tersebut kemungkinan akan terus bertambah setiap harinya.

Meski sudah ada 18 orang meninggal, orang nomor satu di Kota Bandung itu belum berencana membuat kebijakan baru untuk mengurangi penyebaran virus corona, termasuk mengajukan ke pemerintah pusat untuk menerapkan PSBB, seperti yang sudah dilakukan Pemerintah DKI Jakarta. Padahal daerah lain yakni Bogor, Depok, dan Bekasi pun kini sedang bersiap mengajukan PSBB.

"Sampai hari ini, tadi kita sudah dibahas juga ke arah situ (PSBB) tapi kami belum memutuskan itu. Kalaupun kami mau ke arah sana, kami sudah sepakat bahwa kami harus berkoordinasi dengan gubernur, barangkali," ujar Oded, saat ditemui di Balai Kota, Rabu (7/4/2020).

Oded tidak memberikan alasan jelas atas keputusannya memilih menunda pengajuan PSBB. Ia mengaku ingin berkoordinasi lanjutan dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda), serta berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

"Ya, kita ingin ada sebuah koordinasi lanjutan, terutama setelah kami di Forkopinda Kota Bandung, khususnya, sudah solid. Saya berupaya setiap dua hari sekali selalu, bahkan kadang satu hari sekali, koordinasi dengan Pak Gubernur dan juga dengan bupati dan wali kota yang lain. Mudah-mudahan ini juga upaya-upaya kami ketika memang kami semua di sini mungkin harus mengambil tindakan PSBB," katanya.

Kondisi Kota Bandung dalam beberapa hari terakhir sudah kembali ramai. Sejumlah warga pun mulai beraktivitas seperti biasa meskipun belum terjadi penurunan penyebaran virus corona.

"Memang itu sudah terbaca, walaupun tadi disampaikan bahwa sesungguhnya untuk lingkaran perkotaan itu sudah cukup bagus, tinggal kewilayahan. Saya dengan adanya gugus tugas ini juga berupaya terus melibatkan unsur kewilayahan termasuk RT dan RW, dan sudah ada gerakan di masyarakat semacam RW Siaga," ucapnya.

Ketika disinggung apakah akan ada penambahan titik penutupan sementara di ruas jalan di wilayah Kota Bandung, Oded akan mengevaluasi lebih dulu bersama pihak kepolisian.

"Saya kira kami akan terus evaluasi. Saya juga belum mendapat masukan juga dari kapolres maupun kasatlantas untuk selanjutnya," katanya. (*)


Disadur dari Tribunjabar.id

Virus Corona Wabah Virus Corona PSBB Jakarta Pemkot Bandung


Loading...