Tak Terasa Sebentar Lagi UMat Muslim Akan Menyambut Nisfu Syaban, Nisfu Syaban Waktu untuk Meminta Ampun, Inilah Keutamaan dan Amalan-amalan yang Bisa Dikerjakan

Tak Terasa Sebentar Lagi UMat Muslim Akan Menyambut Nisfu Syaban, Nisfu Syaban Waktu untuk Meminta Ampun, Inilah Keutamaan dan Amalan-amalan yang Bisa Dikerjakan
(Tribunnews.com : Google)
Editor: Epenz Life Style —Selasa, 7 April 2020 07:55 WIB

Terasjabar.id - Tak terasa sebentar lagi umat muslim akan menyambut Nisfu Syaban.

Menjelang Ramadhan seperti diketahui muslim terlebih dahulu menyambut Nisfu Syaban.

Nisfu Syaban secara umum adalah suatu hari pertengahan di bulan Syaban.

Yakni hari ke 15 di bulan Syaban dalam penanggalan Hijriah.

 Baca Doa-doa ini saat Mendapat Kesulitan, Dibaca oleh Nabi Ibrahim AS, Nabi Yunus AS dan Rasulullah

Sementara itu dalam kalender Masehi bulan Syaban jatuh sejak 26 Maret 2020.

Artinya diperkirakan hari ke 15 atau Nisfu Syaban jatuh pada 9 April 2020 mendatang.

Nisfu Syaban tak luput dianggap sebagai hari istimewa bagi sebagian umat muslim.

Menurut padangan ulama Nisfu Syaban adalah waktu istimewa untuk memohon ampun.

Sebagaimana nisfu dalam bahasa Arab artinya separuh.

Sedangkan Syaban adalah di malam itu Allah SWT mengampuni dosa hamba-Nya.

Namun tidak ada hadis shahih yang menjelaskan mengenai amalan-amalan tertentu di dalamnya.

Meski begitu ada hadis yang dianggap hasan terkait Nisfu Syaban.

Beberapa ulama berpendapat muslim boleh memperbanyak amalan, dengan syarat tidak berlebihan.

Dikutip dari rumasyo.com, keistimewaan bulan Syaban adalah waktu dinaikkan amalan.

Illustrasi.
Illustrasi. (plus.google.com)

Sebagaimana disampaikan dalam hadis dari Usamah bin Zaid.

Ia menanyakan kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bahwa ia tak pernah melihat beliau melakukan puasa yang lebih semangat dari puasa Syaban.

Kemudian Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

“Bulan Sya’ban –bulan antara Rajab dan Ramadhan- adalah bulan di saat manusia lalai.

Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam.

Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan.” (HR. An-Nasa’i no. 2359. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Demikian dari pada hadis di atas ada beberapa amalan yang bisa dikerjan, beriku ini di antaranya:

1. Berpuasa yakni Puasa Senin dan Kamis

Amalan puasa Senin dan Kamis merupakan amalan yang nilainya istimewa setiap pekan.

Sebagaimana disebutkan dalam hadits,

تُعْرَضُ أَعْمَالُ النَّاسِ فِى كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّتَيْنِ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ مُؤْمِنٍ إِلاَّ عَبْدًا بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ اتْرُكُوا – أَوِ ارْكُوا – هَذَيْنِ حَتَّى يَفِيئَا

“Amalan manusia dihadapkan pada setiap pekannya dua kali yaitu pada hari Senin dan hari Kamis.

Setiap hamba yang beriman akan diampuni kecuali hamba yang punya permusuhan dengan sesama.

Lalu dikatakan, ‘Tinggalkan mereka sampai keduanya berdamai’.” (HR. Muslim no. 2565)

2. Pelunasan utang puasa

Tentu saja di bulan Syaban, muslim masih memiliki kesempatan untuk mengerjakan utang puasa tahun lalu.

Dari Abu Salamah, beliau mengatakan pernah mendengar Aisyah Radhiallahu 'anha mengatakan,

كَانَ يَكُونُ عَلَىَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ ، فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِىَ إِلاَّ فِى شَعْبَانَ

“Aku masih memiliki utang puasa Ramadhan. Aku tidaklah mampu mengqodho’nya kecuali di bulan Sya’ban.”

Yahya (salah satu perowi hadits) mengatakan bahwa hal ini dilakukan ‘Aisyah karena beliau sibuk mengurus Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. (HR. Bukhari no. 1950 dan Muslim no. 1146)

3. Membaca Al Quran

Memperbanyak membaca Al Quran tidak hanya dikerjakan saat di bulan puasa Ramadhan.

Muslim juga hendaknya mengerjakan di bulan-bulan biasa termasuk di bulan Syaban.

Salamah bin Kahil berkata,

كَانَ يُقَالُ شَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ القُرَّاء

“Dahulu bulan Sya’ban disebut pula dengan bulan membaca Al Qur’an.”

وَكَانَ عَمْرٌو بْنِ قَيْسٍ إِذَا دَخَلَ شَهْرُ شَعْبَانَ أَغْلَقَ حَانَوَتَهُ وَتَفْرُغُ لِقِرَاءَةِ القُرْآنِ

‘Amr bin Qois ketika memasuki bulan Sya’ban, beliau menutup tokonya dan lebih menyibukkan diri dengan Al Qur’an.

Abu Bakr Al Balkhi berkata,

شَهْرُ رَجَبٍ شَهْرُ الزَّرْعِ ، وَشَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ سَقْيِ الزَّرْعِ ، وَشَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرُ حِصَادِ الزَّرْعِ

“Bulan Rajab saatnya menanam. Bulan Sya’ban saatnya menyiram tanaman dan bulan Ramadhan saatnya menuai hasil.” (Lihat Fatwa Al-Islam Sual wa Jawab no. 92748)



Disadur dari Tribunjabar.id

Nisfu Syaban Ramadhan Umat Muslim


Loading...