Saddil Ramdani Jadi Tersangka: Singgung Harkat Martabat Keluarga, Bhayangkara FC Berharap Begini

Saddil Ramdani Jadi Tersangka: Singgung Harkat Martabat Keluarga, Bhayangkara FC Berharap Begini
MOCHAMAD HARY PRASETYA/BOLASPORT.COM Saddil Ramdani resmi berseragam Bhayangkara FC
Editor: Malda Sport Style —Minggu, 5 April 2020 11:50 WIB

Terasjabar.id - Pemain Bhayangkara FC Saddil Ramdani kini menjadi tersangka kasus pengeroyokan di Kendari.

Usai penetapan tersangka tersebut, Saddil Ramdani dalam unggahan di instagramnya sempat menyinggung mengenai harkat martabat keluarga.

Kini, Saddil Ramdani dibayang-bayangi ancaman hukuman tujuh tahun penjara dan pemecatan dari klubnya Bhayangkara FC. Simak selengkapnya:

1. Terancam tujuh tahun penjara

Saddil Ramdani terancam mendapat hukuman kurungan penjara selama tujuh tahun dan dipecat dari Bhayangkara FC setelah resmi ditetapkan jadi tersangka kasus pengeroyokan.

Saddil sebelumnya sempat diduga telah menganiaya dan mengeroyok Iwan (25), di Jalan Chairil Anwar, Kelurahan Wuawua, Kecamatan Wuawua, Kendari, pada Jumat (27/3/2020).

Menurut kabar, korban mengalami luka robek di kepala bagian kanan dan luka di sekitar bibir.

Kasat Reskrim Kota Kendari, Muhammad Sofyan Rosyidi, menyampaikan secara langsung penetapan Saddil sebagai tersangka.

Penetapan itu sendiri dilakukan berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan kepada Saddil dan beberapa saksi lain.

“Untuk perkara atas nama Saddil, sudah kami naikkan ke tingkat penyidikan, sekarang statusnya sudah kami naikkan jadi tersangka,” ujar Sofyan dalam rekaman wawancara yang diterima Bolasport.com.

“Saddil sudah diperiksa sebanyak dua kali. (Saksi) ada sekitar 4 atau 5 orang saksi yang telah diperiksa," tutur Sofyan.

Menurut Sofyan, Saddil bisa saja mendapat hukuman yang sangat berat atas perbuatannya.

Tindakan penganiyaan dan pengeroyokan yang disangkakan kepada Saddil termasuk dalam pasal 351 ayat 1 dan 170 KUHP dengan ancaman pidana selama tujuh tahun penjara.

"Pasalnya 351 ayat 1 dan 170 KUHP ancaman pidana tujuh tahun penjara," ujar Sofyan menambahkan.

2. Respons Saddil Ramdani

Permasalahan utama Saddil Ramdani disinyalir adalah persoalan keluarga besar.

Sementara itu, Saddil Ramdani pun berusaha menyemangati diri melalui unggahan foto yang di uploadnya pada akun resmi Instagram miliknya.

Pemain yang memperkuat timnas Indonesia itu menyemangati diri untuk tidak mendengar komentar dari orang lain yang dinilai tidak tahu apa-apa.

“Tetap melangkah dan semangat untuk bekerja. Tidak peduli dengan orang-orang yang telah mereka ucapkan terhadapmu karena sesungguhnya mereka tidak mengerti dan tidak tahu apa yang terlah terjadi,” kata Saddil Ramdani sebagaimana dilansir BolaSport.com dari akun Instagram resmi miliknya @saddilramdanii.

Pemain berusia 21 tahun itu pun mengingat apa yang diberitahukan keluarganya untuk tetap mempertahankan harkat martabat.

“Ingat harga diri keluarga lebih penting dari apa yang dicapai sekarang bahkan tidak ada apa-apanya. Kamu sebagai laki-laki wajib untuk mempertaruhkan dan mempertahankan harkat dan martabat keluargamu,” ujar Saddil.

Ini menjadi kasus kedua Saddil Ramdani yang harus berurusan kembali dengan kepolisian.

Sebelumnya ia juga terkena kasus atas laporan penganiayaan kepada mantan kekasihnya.

Akan tetapi kasus tersebut diakhiri dengan damai antara kedua belah pihak.

Saddil Ramdani pulang kampung ke Sulawesi Tenggara karena terkait pemberhentian Shopee Liga 1 2020 hingga 29 Mei mendatang dan klub meliburkan seluruh pemain.

3. Komentar bos Bhayangkara FC

COO Bhayangkara FC, Sumardji mengatakan bahwa pihaknya akan menaati seluruh proses hukum yang berjalan.

Sumardji berharap bahwa permasalahan tersebut bisa diselesaikan secara kekeluargaan.

"Tentu kami akan mengikuti semua proses hukum dan menaati semua proses hukum yang sedang terjadi pada salah satu pemain kami."

"Ini kan permasalahan keluarga jadi ya kiranya permasalahaan ini bisa diselesaikan baik Saddil dan keluarga. Kalau bisa tidak usah di bawa ke ranah hukum," ucapnya kepada wartawan, Sabtu (4/4/2020).

Pihak Bhayangkara FC sendiri sebelumnya sudah siap menerima semua keputusan yang akan dijatuhi kepada Saddil.

Termasuk jika nantinya Saddil harus menjalani masa hukuman dari Polres Kendari.

Menurut Sumardji, seluruh yang terjadi di luar bukan merupakan tanggung jawab klub.

Hal itu pula yang mendasari Bhayangkara FC akan mengikuti semua prosedur hukum yang berlaku.

"Intinya kami sebagai klub apapun yang terjadi di luar klub adalah tanggung jawab masing-masing dan tidak akan mengintervensi atas kasus saddil saat ini. Kita akan ikut prosedur hukum yang ada," tambahnya.

Meski seperti itu, Sumardji berharap bahwa semuanya bisa diselesaikan secara kekeluargaan.

Terlebih menurutnya ini semua adalah perselisihan antar anggota keluarga yang tidak perlu diselesaikan lewat jalur hukum.

"Tapi sekali lagi kami berharap ini pertengkaran keluarga, sebaiknya diselesaikan di luar jalur hukum. Jadi diselesaikan secara kekluargaan," tutupnya.

 4. PSSI bawa ke Komite Disiplin

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, mengatakan pihaknya akan membawa kasus pemain Bhayangkara FC, Saddil Ramdani, ke Komite Disiplin (Komdis).

Oleh karena itu, Saddil Ramdani kini terancam hukuman dari Komdis PSSI.

Iwan Bule sapaan akrab Mochamad Iriawan sangat menyayangkan sikap yang dilakukan oleh Saddil Ramdani karena ia merupakan pemain timnas Indonesia.

Seharusnya sebagai pemain timnas Indonesia, Saddil Ramdani harus bisa menjadi contoh yang baik untuk masyarakat.

Apalagi ini merupakan kasus kedua Saddil Ramdani setelah pada 2018 ia sempat melakukan pemukulan kepada mantan pacarnya.

"Nanti saya serahkan ke badan yudisial yakni Komite Disiplin," kata Iwan Bule saat dihubungi awak media, Sabtu (4/4/2020)

5. Terancam didepak dari Bhayangkara

Saddil juga terancam sanksi lain yang akan diberikan oleh klubnya jika dia terbukti melakukan penganiayaan dan pengeroyokan.

Menurut pasal 12 poin 2.A dalam kontrak pemain Bhayangkara FC, kontrak Saddil Ramdani bersama tim milik Kepolisian Republik Indonesia itu bisa berakhir jika ia terjerat hukum pidana.

Manajemen Bhayangkara FC melalu sang manajer, I Nyoman Yogi Hermawan, telah menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada Polres Kendari.

Mereka baru akan menentukan nasib mantan pemain Persela Lamongan itu setelah ada keputusan pasti terkait Saddil dalam perkara ini.

"Kami menyerahkan proses hukum kepada Polres Kendari," tutur Yogi seperti dikutip Bolasport.com dari laman resmi klub.

"Kami tunggu proses penyelidikan pihak berwajib. Setelah itu kami akan membahasnya dalam rapat manajemen," katanya menandaskan. (Bolasport/Tribunjakarta.com)




Saddil Ramdani Bhayangkara FC Tersangka


Loading...