Orangtua Ini Antar Putrinya Pramuka dan Menunggu di Kantin, Tahunya Sang Putri Dibunuh dengan Keji

Orangtua Ini Antar Putrinya Pramuka dan Menunggu di Kantin, Tahunya Sang Putri Dibunuh dengan Keji
Polres OKU Pelaku Aldy Sukma Wijaya saat diamankan Polisi. Pembina pramuka tak resmi ini memerkosa dan membunuh siswi SMP Negeri di Semindangaji OKU Sumatera Selatan.
Editor: Malda Hot News —Minggu, 5 April 2020 08:54 WIB

Terasjabar.id -- Seorang siswi sekolah di Semindang Aji, Sumatera Selatan dibunuh dengan keji oleh seorang pembina pramuka sekolahnya.

Pembina pramuka yang belakangan diketahui bukan pembina resmi itu tega memperkosa dan membunuh siswi SMP itu dengan cara sadis.

Selain itu, pemerkosaan dilakukan dua kali, satu di antaranya saat korban sudah tewas.

Kasusnya Terungkap Cepat

Pesan di aplikasi messenger menjadi jalan pengungkapan pembunuhan dan pemerkosaan keji seorang siswi SMP di Kabupaten OKU, Sumatera Selatan.

Seorang kakak korban sempat membaca pesan messenger dari seorang pembina agar datang ke sekolah, ternyata sekolah itu sedang libur karena ada wabah Virus corona.

Pembunuhan disertai pemerkosaan keji itu di Semindang AJi Kabupaten OKU Sumatera Selatan.

Seorang siswi berusia 13 tahun dianiaya, diperkosa dan dibunuh oleh seorang pemuda yang belakangan diketahui sebagai pembina pramuka tak resmi di sekolahnya.

Kesedihan mendalam dirasakan keluarga korban.

Sebelumnya bahkan sudah ada firasat buruk yang dirasakan keluarga.

Sebelum R (13) bertemu pelaku, orangtua korban sudah ada firasat buruk.

Keluarga mengetahui putrinya dapat pesan via aplikasi messenger Facebook pada hari Kamis (2/4/2020) malam.

Pesan tersebut terbaca oleh salah seorang kakak perempuan korban dan menginformasikan kepada orangtuanya.

Isi messenger tersebut memberitahukan kepada korban agar datang esok hari (Jumat 3 April 2020) ke sekolah untuk latihan pramuka sekira pukul 09.00.

Lokasi Pembunuhan

Padahal sebenarnya pelaku bukan pelatih pramuka yang resmi, hanya sering bantu-bantu saja.

Karena ada perasaan yang agak mencurigakan itu, orangtua korban semakin khawatir.

Lalu ayah korban mengajak istrinya mengantar putrinya ke Sekolah di SMPN di Kecamatan Semidangaji.

Husin sempat bertanya kepada penjaga sekolah apakah hari itu ada kegiatan sekolah, lalu dijawab oleh penjaga sekolah tidak ada kegiatan karena sekolah diliburkan dampak corona virus (Covid-19).

“Hari ini mau bersih-bersih akan dilakukan penyemprotan disinfektan," terang penjaga sekolah saat itu.

Mendengar jawaban dari penjaga sekolah itu, orangtua korban semakin khawatir dengan keselamatan puterinya.

Untuk itulah kedua orangtua sengaja menunggu di kantin sekolah.

Setelah cukup lama menunggu dan mencari di sekitar lapangan sekolah, orangtua korban lalu melapor ke Kepala Desa Tebingkampung bernama Nuriman.

Bersama Kades dan masyarakat setempat lalu melakukan pencarian.

Kebetulan saat itu ada petugas yang sedang melakukan penyemprotan di sekolah, saat itu ada juga anggota Polsek Semidangaji Brigadir Setiabudi yang juga Babinkamtibmas sedang ikut melakukan penyemprotan disinfektan di sekolah.

Kemudian Babimkamtibmas bersama masyarakat melakukan pencarian, didapat infromasi korban berpakaian pramuka bertemu dengan pelaku berjalan menuju lapangan.

Polisi lalu mencari orang yang terlihat terakhir bersama korban adalah Aldy Sukma Wijaya (19), kemudian dicarilah pelaku dan dibawa ke rumah kades.

Namun pelaku bersikukuh menyangkal dan mengaku tidak tahu keberadaan korban.

Selanjutnya pelaku dibawa ke kantor polisi, barulah tersangka mengakui perbuatannya.

Sementara itu, masyarakat bersama poilsi ramai-ramai mencari korban, akhirnya korban ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa dengan kondisi yang sangat mengenaskan.

Selanjutnya bersama polisi dilakukan evakuasi korban dan dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan visum eet repertum.

Kemudian jenazah korban dibawa ke kampung halamannya di Desa Tubohan Kecamatan Semidangaji Kabupaten OKU untuk dimakamkan.

Pengakuan Tersangka

Aldy Sukma Wijaya yang juga pelatih pramuka tidak resmi memanggil korban melalui chat messenger untuk datang kesekolah dan berpura-pura akan melatih korban sebagai ketua regu.

Pelaku meminta korban datang sendirian, pelajar kelas I SMP yang masih polos langsung permisi kepada orangtuanya, lalu diantar oleh ayah dan ibu korban.

Setelah sampai di sekolah, korban menuju aula yang berada di belakang sekolah, tidak lama kemudian datang pelaku yang mengajak korban menuju lapangan olah raga.

Sampai di lapangan olah raga, korban diminta berbalik membelakangi pelaku.

Setelah korban berbalik badan, pelaku mengambil kayu dan memukul bagian belakang kepala korban sebanyak dua kali.

Mendapat pukulan di kepala, korban terjatuh dan pingsan, lalu pelaku mengangkat korban dan membawanya ke dalam hutan dan mengikat korban dengan tali rapia.

Pelaku juga mengikat mata korban dengan dasi pramuka yang dipakai korban dan juga menyumbat mulut korban dengan kaus kaki korban.

Menurut informasi, tersangka membuka baju dan menggerayangi korban namun tiba-tiba korban bergerak dan berusaha berontak.

Saat itulah tersangka panik dan kembali memukul wajah korban hingga korban lemas kembali, dan saat itulah tersangka menyetubuhi korban dan setelah selesai tersangka lalu mengikat dan mencekik leher korban dengan dasi pramuka.

Akhirnya korban tidak bergerak lagi, untuk memastikan korban benar-benar sudah tewas tersangka mangambil kayu kecil dan menusuk-nusukan ke tubuh korban bagian rusuk dan di bawah payudara dengan kuat.

Saat itu lalu timbul hasrat tersangka untuk kembali menyetubuhi korban kedua kalinya.

Setelah menyetubuhi korban, pelaku kembali menusuk-nusuk korban dengan kayu kecil.

Setelah itu tersangka merapikan baju korban dan menutupi dengan daun-daun yang berada di sekitar tempat kejadian, setelah itu tersangka pergi meninggalkan korban.

Kasus hilangnya korban itu dilaporkan kepolisi, petugas bergerak cepat mencari tersangka, hari itu juga tepatnya pukul 11.45 atau tidak sampai 3 jam dari kejadian pelaku berhasil diringkus oleh anggota Polres OKU di rumahnya Desa Tebing Kampung Kecamatan Semidangaji.

Kapolres OKU AKBP Arif Hidayat Ritonga SIK MH didampingi Kasat Reskrim AKP Wahyu Setyo Pranoto SH SIK yang dikonfirmasi Sabtu (4/4/2020) memebanrkan kejaidan tersebut. Menurut Kapolres, tersangkanya sduag diamankan. (eni)

(Tribunjabar.id)


Pembunuhan SMP Kantin Semindang Aji


Loading...