Ayah Buta & Tetap Kerja, Anak yang Sudah Pemuda Tetap Meminta Uang, Tak Diberi Malah Bakar Rumah

Ayah Buta & Tetap Kerja, Anak yang Sudah Pemuda Tetap Meminta Uang, Tak Diberi Malah Bakar Rumah
Istimewa Remaja di Cianjur bakar rumah karena kesal tak diberi uang untuk beli motor
Editor: Malda Hot News —Sabtu, 4 April 2020 08:59 WIB

Terasjabar.id - Meski ayahnya buta dan tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sang anak tetap saja tega meminta uang.

Ketika uang tak kunjung diberikan, sang anak membakar rumah orangtuanya.

Peristiwa ini terjadi di Kampung Panagan RT 03/02, Desa Sukaraharja, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Entah apa yang merasuki pikiran seorang pemuda di Cianjur ini, hingga tega membakar rumah orangtuanya sendiri yang telah tulus mencintainya sejak kecil.

Belakangan diketahui sang remaja gelap mata diduga kesal karena tak kunjung dikasih uang.

Tragedi menyedihkan tersebut terjadi Kamis (2/4/2020) sekitar pukul 17.00 .

Kapolsek Cibeber, AKP Joni Willem, mengatakan, pembakaran rumah tersebut dilakukan oleh M (27) yang merupakan anak kandung dari A (72).

"Pelaku merasa kesal dibohongi oleh orangtuanya yang menjanjikan akan diberikan sejumlah uang," kata Kapolsek kepada Tribun, Jumat (3/4/2020).

Kapolsek mengatakan, pelaku membakar rumah yang ditempatinya itu dengan cara membakar dua karung kapas pohon randu yang ada di rumah panggung berukuran 5 x7 meter tersebut.

"Meski tidak menimbukan korban jiwa, tapi orang tuanya mengalami kerugian sekitar Rp 30 juta," kata Kapolsek.

Pelaku tak melakukan perlawanan berarti saat beberapa petugas mencarinya, M pun ditahan di Mapolsek Cibeber.

Warga yang melihat rumah korban terbakar langsung bergotong-royong memadamkan api.

Kepala Desa Sukaraharja, Saefuddin, mengatakan sebelum membakar rumah orang tuanya, M , sempat mengancam akan membunuh A.

Sang ayah sempat kabur ke daerah Kecamatan Campaka karena takut dibunuh anaknya.

"Jadi saat rumahnya dibakar A sedang tidak berada di rumah," ujar Saefuddin yang akrab disapa Haji Abo.

Haji Abo mengatakan, sang ayah ternyata sudah mengalami kebutaan sejak kecil.

Meski tak bisa melihat ia tetap bekerja serabutan dan menjadi buruh tani di kampungnya.

Kondisi keluarga itu memprihatinkan karena harus tinggal di rumah panggung dan hasil dari memburuh hanya cukup untuk makan sehari-hari anak dan istrinya.

Ia pun akan menjemput A di persembunyiannya di Campaka dan sementara akan disuruh tinggal bersama kerabatnya.

Adapun kondisi psikologis remaja yang membakar rumah ayahnya itu diduga labil.

"Latar belakang pendidikan tak ada, ia putus sekolah dan langsung ikut bekerja jadi buruh," ujarnya.

H Abo mengaku kebingungan untuk mencari dana guna membangun kembali rumah A yang dibakar anaknya sendiri.

"Sudah ada lima rumah di desa kami yang terkena musibah kebakaran, kami sedang bergotong royong membangun, ditambah lagi kejadian kemarin, mungkin saya berpikir dahulu mencari dana karena yang lima sebelumnya juga belum beres,"katanya.

Ia mengatakan, bukan mengecilkan makna bantuan pemerintah, tapi jika terjadi musibah kebakaran bantuan pemerintah jauh dari kata cukup.

"Bantuan yang datang biasanya hanya dua piring plastik, dua gelas plastik, dan satu dus mi instan," katanya.

Haji Abo pun sangat menanti dermawan yang dapat membantu meringankan penderitaan korban yang rumahnya dibakar. (ferri amiril mukminin)

(Tribunjabar.id)

Anak Durhaka Cianjur Desa Sukaraharja Ayah Buta Motor


Loading...