Rahman Lihat Istri Tercinta Jatuh Terbawa Jembatan yang Tiba-tiba Ambruk di Purwakarta

Rahman Lihat Istri Tercinta Jatuh Terbawa Jembatan yang Tiba-tiba Ambruk di Purwakarta
Tribunjabar.id
Editor: Malda Hot News —Sabtu, 4 April 2020 08:36 WIB

Terasjabar.id - Rohayati (44), meninggal dunia karena tertimbun reruntuhan jembatan di Desa Cijunti, Kecamatan Campaka, Purwakarta, Jumat (3/4/2020) sore.

Pada saat kejadian, Rohayati membonceng suaminya, Rahman, melintasi jembatan untuk mencari obat.

Mereka mencari obat ke Rumah Sakit Bhakti Husada dan ke klinik di wilayah Cikampek.

Rahman mengatakan mereka melintasi jembatan itu pada pukul 12.00 dan pulang lewat jembatan lagi sekitar pukul 15.00.

“Pada saat pulang, di jembatan itu kendaraan antre karena ada perbaikan. Istri saya minta turun dan menunggu di ujung jembatan. Tapi belum sampai ujung, jembatan tiba-tiba ambruk,” ujar Rahman di lokasi kejadian, kemarin.

Pria berusia 48 tahun ini mengaku tak ada firasat apa-apa sebelum kejadian itu.

Namun, sebelum berangkat, dia merasakan rasa malas yang berbeda dibandingkan biasanya.

“Tapi istri saya semangat sekali. Pas kejadian, istri saya sedang berjalan kaki menuju ujung jembatan, tapi terperosok saat ambruk,” ucap warga Cihambulu, Subang, ini.

Sekretaris Daerah Purwakarta, Iyus Permana, mengatakan, menurut laporan yang diterimanya ada empat warga yang menjadi korban.

Empat korban bisa dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit.

Jembatan di Desa Cijunti Purwakarta ambruk, Jumat (3/4/2020).
Jembatan di Desa Cijunti Purwakarta ambruk, Jumat (3/4/2020). (Istimewa)

Menurut pantauan Tribun, jembatan penghubung antara Desa Cijunti dengan Karang Mukti yang memiliki panjang sekitar 40 meter dengan ketinggian 20 meter itu roboh total.

Iyus mengatakan jembatan ini hampir setiap tahun rusak dan sudah lama diperbaiki.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Penanggulangan Bencana Purwakarta (Diskar PB), Wahyu Wibisono, mengatakan satu orang tertimbun dan tiga orang selamat.

Satu korban yang tertimbun berhasil dievakuasi oleh tim gabungan Diskar PB, Polres Purwakarta, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Kapolres Purwakarta, AKBP Indra Setiawan, mengatakan, petugas mengalami kendala saat evakuasi karena posisi korban tertimbun hanya terlihat kepala dan tangan.

"Evakuasi berjalan selama dua jam. Jembatan ambruk itu mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan tiga lainnya selamat. Jadi, semua korban empat orang,” kata Indra.

Penyebab utama jembatan ambruk adalah karena curah hujan tinggi yang berakibat terjadinya longsor. (nandri prilatama)

(Tribunjabar.id)


Jembatan Purwakarta Istri


Loading...