Usai Mudik dari Bandung, Sekeluarga Ditolak Masuk Kampung dan Dikarantina

Usai Mudik dari Bandung, Sekeluarga Ditolak Masuk Kampung dan Dikarantina
Ilustrasi mudik dengan sepeda motor [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Editor: Admin Hot News —Kamis, 2 April 2020 15:45 WIB

Terasjabar.id Satu keluarga yang baru saja melakukan perjalanan dari Bandung mendapat penolakan ketika mereka akan mudiki ke rumah kontrakan mereka di salah satu Dusun di Desa Sumbermulyo Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul. Warga setempat menolak karena khawatir kedatangan satu keluarga ini membawa virus Corona.

Kepala Desa Sumbermulyo, Anik Widanati mengungkapkan satu keluarga yang terdiri dari 5 orang itu merupakan warga yang mengontrak di salah satu padukuhan di Desa Sumbermulyo. Akhir pekan kemarin keluarga ini baru saja tiba dari perjalanan melakukan sebuah pekerjaan di wilayah kabupaten Bandung Jawa Barat.

Pemilik  kontrakan sebelumnya menolak jika keluarga yang baru saja mudik tersebut langsung tinggal di kontrakannya. Tak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka pihak desa pun langsung turun tangan. Pihak desa berusaha mengkarantina satu keluarga tersebut di satu lokasi.

"Agar tidak terjadi gejolak maka kita karantina terlebih dahulu selama 14 hari," ujar Anik, Kamis (2/4/2020) saat peresmian. Rumah Karantina Desa Sumbermulyo.

Menurut Anik, Pemerintah Desa Sumbermulyo Kecamatan Bambanglipuro Bantul berupaya melakukan antisipasi penyebaran virus corona. Dalam penanganan dan penanggulangannya, mereka membuat gebrakan dengan memberikan surat edaran Menteri Desa PDT dan Transmigrasi nomor 8 tahun 2020 yang mengamanahkan agar semua desa mempunyai ruang isolasi Desa.

Anik menambahkan, berdasar surat edaran tersebut, pihaknya langsung membentuk Tim Satgas Siaga Office 19 Kelurahan Sumbermulyo. Tim Satgas Siaga ini lantas menentukan dan membuat gedung karantina desa. Di mana gedung ini terletak jauh dari pemukiman tetapi dekat dengan pusat kesehatan masyarakat sehingga memudahkan untuk kontrolnya.

"Ini adalah gedung BUMDes tetapi karena adanya wabah virus corona maka gedung untuk sementara tidak digunakan kemudian digunakan oleh Satgas desa sebagai tempat karantina," ungkapya.

Gedung tersebut untuk mengkarantina masyarakat yang mudik maupun perantau yang pulang ke Sumbermulyo tetapi ada kendala antara lain tidak diterima oleh masyarakat atau karena rumah yang dituju itu ada balita kemudian lansia sehingga rentan terhadap virus corona.

Gedung ini memiliki 5 ruangan dan mampu menampung 20 orang, meski nanti ada pembatasan. Selain gedung BUMDes, Sumbermulyo juga mempunyai tiga rumah karantina yaitu satu ada di rumah penduduk dan gedung serbaguna milik desa.

"Untuk konsumsi atau makan sehari-hari ditanggung oleh Satgas Desa Sumbermulyo makan 3 kali sehari kemudian untuk kesehatan kami bekerja sama dengan Puskesmas Kecamatan Bambanglipuro. Anggaran per orang satu kali makan Rp 12.500," paparnya.

Sejak diperintahkan oleh Menteri Desa dan PDT, pihaknya langsung melakukan realokasi anggaran. Pihaknya memangkas program-program yang tidak bisa dilaksanakan seperti program pelatihan untuk warga. Untuk penanganan wabah virus corona ini, pihaknya menganggarkan Rp203 juta yang diambilkan dari APBDes. Selain karantina, pihaknya juga memberikan bantuan sembako kepada warga miskin berupa beras dan minyak goreng.



(Suara.com)

Usai Mudik dari Bandung Sekeluarga Ditolak Masuk Kampung dan Dikarantina Covid-19


Loading...