5 Fakta Penipuan Masker Murah di Instagram, Uang Buat Tombok Tiket Konser dan Mahasiswi Aktif

5 Fakta Penipuan Masker Murah di Instagram, Uang Buat Tombok Tiket Konser dan Mahasiswi Aktif
TribunJakarta/Ega Alfreda Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Adi Ferdian Saputra (kiri) dan Kasatreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta (kanan) melakukan ungkap kasus penipuan penjualan ma
Editor: Malda Teras Health —Kamis, 2 April 2020 12:44 WIB

Terasjabar.id - Bagai mencari kesempatan dalam kesempitan, wanita berisinial DA (23) melakukan penipuan penjualan masker merek sensi.

Seperti diketahui, masker mendadak langka dan mahal seiring mewabahnya virus corona ( Covid-19) di Indonesia sejak awal bulan Maret 2020 lalu.

Ia menawarkan ribuan boks masker sensi dalam harga yang miring di dalam akun Instagramnya yang ternyata barang tersebut tidak pernah ada.

Tersangka DA pun berhasil dicokok Tim Garuda Satreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta di kawasan Bogor, Jawa Barat setelah menipu pegawai GMF AeroAsia sampai puluhan juta rupiah.

TribunJakarta.com pun berhasil mengumpulkan beberapa fakta terkait DA dan ribuan masker murah fiktif tersebut.

1. Dijual dengan harga di bawah pasaran.

Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Adi Ferdian Saputra mengatakan kalau tersangka ini menjual satu boks masker sensi seharga Rp 50 ribu.

"Sementara di akun Instagramnya tersangka posting menjual 30 karton atau 1.200 boks masker," jelas Adi di Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (1/4/2020).

Ia melanjutkan, 1.200 boks tersebut dipatok harga sampai Rp 42 juta.

Dimana, kata Adi, dalam harga yang dipatok tersangka ini tergolong murah mengingat banyak penjual masker yang menaruh harga sampai tembus ratusan ribu rupiah satu boks.

2. Mahasiswi aktif dan seorang Event Organizer.

Satu tersangka berinisial DA (23) berhasil diamankan karena menipu korbannya dengan modus menjual masker merek sensi dalam harga yang murah.

Tak tanggung-tanggung ia bahkan sudah mengantongi Rp 28 juta hasil uang muka dari korbannya yang memesan dalam jumlah banyak untuk perusahaan di Bandara Soekarno-Hatta.

Namun, DA menghilang setelah menerima uang yang ditransfer ke rekening pribadinya.

Kasatreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Alexander Yurikho menerangkan kalau tersangka masih berstatus mahasiswa aktif jurusan farmasi.

"Mahasiswi di salah satu Universitas Swasta di Jakarta Timur jurusan Farmasi," jelas Alexander di Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (1/4/2020).

Namun, ia enggan membeberkan lebih lanjut soal identitas universitas tempat DA mengemban ilmu.

Sementara, Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Adi Ardian Saputra mengatakan, selain mahasiswa, DA juga tergabung dalam sebuah Event Organizer (EO).

"Pelaku merupakan mahasiswi dan juga sebagai pengusaha event organizer," terang Adi.

3. Buat tombok tiket monser dan keperluan sehari-hari.

Tersangka penipuan penjualan masker murah di media sosial Instagram ternyata diperuntukan untuk kepentingan pribadi.

Bahkan ia berhasil meraup keuntungan hingga belasan juta rupiah dari hasil menipu menjual masker di Instagram.

Parahnya lagi, tersangka DA (23) yang sudah diamankan Satreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta tersebut menggunakan hasil uang hasil penipuannya tersebut untuk mengganti kerugian pembelian tiket konser.

Kapolres Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Adi Ferdian Saputra mengatakan kalau DA memang tergabung dalam sebuah Event Organizer (EO).

"Uang hasil penipuan atau penggelapan ini digunakan tersangka untuk membayar permasalahan penggantian uang tiket konser," kata Adi di Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Rahu (1/4/2020).

Bukan hanya untuk mengganti uang ganti rugi, DA juga menggunakan sebagian uang haram tersebut untuk keperluan sehari-hari.

"Juga digunakan untik pemenuhan kebutuhan sehari-hari tersangka," sambung Adi.

4. Korban sudah banyak sampai ke Bogor.

DA (23) tersangka penipuan penjulan masker murah di Instagram telah menelan banyak korban.

Tersangka sendiri masih bergelar mahasiswa di salah satu Universitas swasta di bilangan Jakarta Timur.

Ia dicokok Satreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta setelah menelan korban pegawai Garuda Maintenance Facility di Bandara Soekarno-Hatta.

Namun, menurut Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Adi Ferdia Saputra, DA sudah menelan korban lebih dari satu yakni tiga yang sudah terungkap.

Dua korban penipuan DA semua berasal dari Bogor, Jawa Barat.

"Pelaku setidaknya pernah melakukan dua kali penipuan dengan modus yang sama," kata Adi di Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (1/4/2020).

Ia merinci, kejadian pertama terjadi di Bogor pada tanggal 4 Februari 2020 dengan nama Graciela.

Korban mentransfer uang kepada DA hingga jutaan rupiah bermaksud membeli masker bermerek sensi yang sudah mulai langka dan mahal.

Namun, DA menjualnya dalam harga miring dan mengaku punya banyak stok.

"Kerugian sebesar Rp 2 juta, yang mana uang tersebut langsung dikirim oleh korban kepada tersangka melalui cara ditransfer ke rekening tersangka," jelas Adi.

Kasus berikutnya masih berlokasi dan waktu yang sama yakni di Bogor pada 4 Februari 2020 dengan korban kedua bernama Ayu.

"Jumlah kerugian sebesar Rp 1 juta yang mana uang sama ditransfer langsung ke rekening tersangka," sambung Kapolres.

DA pun diciduk Satreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta setelah memakan korban ketiga seorang pegawai Garuda Maintenance Facility (GMF).

Korban berinisial AF tersebut bahkan rugi puluhan juta rupiah setelah mentransfer uang ke pelaku.

Adi menjelaskan, dugaan penipuan ini berawal setelah terjadinya kesepakatan harga antara tersangka dengan korban.

Dimana, korban harus membayarkan down payment (DP) sebesar 50 persen.

"Setelah DP dibayarkan via transfer antar Bank sebesar Rp 28 juta, korban membuat janji untuk bertemu di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Barat. Namun, tersangka tidak pernah datang," terang Adi.

5. Menyakinian korban dengan video call.

Mahasiswi tersangka penipuan penjualan masker murah di media sosial Instagram punya trik sendiri untuk meyakinkan calon korbannya.

Tersangka DA (23) meyakinkan calon korbannya dengan memberikan nomor pribadi melalui direct messages di Instagram.

Setelah itu, Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Adi Ardian Saputra mengatakan kalau DA melakukan video call kepada korbannya.

"Pada proses komunikasi antara korban dengan tersangka, bahkan menggunakan komunikasi video call melalui WhatsApp untuk meyakinkan korbannya," jelas Adi di Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (1/4/2020).(Tribunjakarta.com)



Virus Corona Instagram Masker Tiket Konser


Loading...