Driver Ojol di Kota Bekasi Melawan Virus Corona: Terpaksa Tetap Keluar Rumah Demi Anak Istri

Driver Ojol di Kota Bekasi Melawan Virus Corona: Terpaksa Tetap Keluar Rumah Demi Anak Istri
Tribunjakarta.com
Editor: Malda Hot News —Kamis, 2 April 2020 10:10 WIB

Terasjabar.id - Pengemudi atau driver ojek online (Ojol) merupakan sektor pekerja yang sulit untuk tetap di rumah meski risiko tertular virus corona atau Covid-19 terus mengintai.

Janet Siregar (43), driver ojol yang biasa beroperasi di sekitar Stasiun Bekasi mengatakan, jika dibilang takut tertular, dia mengaku sangat takut terlebih pekerjaannya menuntut untuk bertemu dan berada di tempat-tempat umum.

"Bukannya kami enggak takut (Corona), kami takut tapi lebih takut lagi untuk keluarga yang di rumah enggak bisa makan, jadi terpaksa kami tetap beraktivitas di luar rumah," kata Janet.

Kampanye 'di rumah aja' terus digaungkan pemerintah maupun sejumlah warga sebagai bentuk proteksi dini penyebaran virus corona ( Covid-19).

Pemerintah dan sebagian besar perusahaan sawasta juga telah memerapakan kebijakan yang mendukung kampanye 'di rumah aja', kebijakan itu ialah sistem kerja di rumah atau work from home.

Aktivitas belajar mengajar di seluruh sekolah juga ditutup, mal atau pusat perbelajaan, tempat hiburan turut serta mengjentikan operasional guna mengantisipasi penyebaran corona.

Dampaknya, driver ojol mulai kehilangan penumpang, pendapatanya menurun drastis akibat orderan sepi.

"Kalau kami harus dirumahkan setidaknya kami sudah harus menyiapkan persediaan kebutuhan di rumah sementara inikan belum ada, jadi terpaksa dengan sangat berat kita juga harus beraktivitas di luar rumah demi anak istri," ungkap Janet.

Sementara itu, driver ojol lain bernama Rio (32) berharap, pandemi virus corona dapat segera berakhir. Dia juga meminta pemerintah cepat mengambil tindak agar penularan dapat dihentikan.

"Ya harapan dari pusat gimana penanganannya ada musibah kaya ginikan, kita mah sebenarnya mau aja disuruh di rumah," jelas dia.

Jika harus dirumahkan, atau pemerintah menerapakan kebijakan karantina (lockdown) dan melarang seluruh warganya melakukan aktivitas di luar rumah, Rio mengaku tidak keberatan.

Tetapi yang menjadi pertimbangan adalah kebutuhan hidup dasar yang perlu dijamin pemerintah.

"Tapi kalau ada insentif dari pemerintah buat orang-orang kaya kita, seanggaknya buat makan, enggak usah nanggung hutang-hutang kita, biar aja nanti kita yang urus (hutang) yang penting makan ini, kita mau aja seminggu atau sebulan di rumah," tuturnya.

(Tribunjakarta.com)


Ojol Virus Corona Covid 19


Loading...