Rupiah Meradang ke Rp16.505 Karena Data Manufaktur Anjlok

Rupiah Meradang ke Rp16.505 Karena Data Manufaktur Anjlok
CNN Indonesia
Editor: Malda Hot News —Kamis, 2 April 2020 09:39 WIB

Terasjabar.id -- Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp16.505 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Kamis (2/4) pagi. Mata uang garuda melemah 0,33 persen dibandingkan perdagangan kemarin di level Rp16.450 per dolar AS.

Pagi ini, mata uang Garuda kompak melemah dengan mayoritas mata uang di kawasan Asia lainnya. Yen Jepang turun 0,31 persen, dolar Singapura melemah 0,03 persen, dolar Taiwan turun 013 persen, won Korea Selatan melemah 0,81 persen, dan rupee India melemah 0,86 persen terhadap dolar AS.

Lebih lanjut, yuan China turun 0,28 persen, ringgit Malaysia turun 0,51 persen, dan baht Thailand melemah 0,25 persen terhadap dolar AS. Sementara itu, dolar Hong Kong dan peso Filipina terpantau stagnan.


Sebaliknya, mayoritas mata uang di negara maju menguat di hadapan dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,71 persen, dolar Australia naik 0,20 persen, dan dolar Kanada menguat 0,05 persen terhadap dolar AS. Hanya franc Swiss yang tercatat melemah 0,16 persen.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur turun ke level terendah sepanjang sejarah pencatatan PMI sejak April 2011. IHS Markit melaporkan PMI Indonesia pada Maret 2020 adalah 45,3, turun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 51,9.

"Virus corona adalah biang keladinya, guna meredam penyebaran virus corona, maka masyarakat dianjurkan untuk tinggal di rumah. Hal ini membuat roda perekonomian berjalan sangat lambat," katanya dalam riset yang diterima CNNIndonesia.com.

Tak hanya Indonesia, data manufaktur dari Asia dan Eropa juga menunjukkan perlambatan. PMI manufaktur hampir semua negara baik di Asia maupun Eropa mengalami kontraksi di bawah 50.

"Kecuali China yang berada di luar dugaan yakni 52," tandasnya.(CNNIndonesia)

Virus Corona Rupiah Dolar


Loading...