Pandemi Corona Tak Juga Reda, Ini Tiga Skenario Nasib Liga Inggris

Pandemi Corona Tak Juga Reda, Ini Tiga Skenario Nasib Liga Inggris
[Paul ELLIS / AFP]
Editor: Admin Sport Style —Selasa, 31 Maret 2020 15:16 WIB

Terasjabar.id -  Para pemangku kepentingan sepak bola Inggris akan melakukan pertemuan pada Jumat, 3 April 2020 untuk mendiskusikan opsi-opsi yang mereka miliki untuk menyelamatkan musim 2019/20 menyusul pandemi COVID-19.

Liga Inggris musim ini telah ditunda setidaknya hingga 30 April karena pandemi tersebut. Kondisi di Inggris sendiri akibat penyebaran virus corona belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda. Alhasil, rencana untuk memulai kembali kompetisi pada bulan Mei pun menjadi samar.

Dengan kondisi yang tidak menentu, paling tidak ada tiga skenario yang kemungkinan besar dipertimbangkan dalam pertemuan 3 April mendatang.

Berikut tiga skenario yang mungkin menjawab nasib Liga Premier Inggris musim ini seperti dikutip Antara dari AFP.

Para pemain Manchester United merayakan golnya Odion Ighalo ke gawang LASK di laga Liga Europa. JOE KLAMAR / AFP
Para pemain Manchester United merayakan golnya Odion Ighalo ke gawang LASK di laga Liga Europa. JOE KLAMAR / AFP

1. Dimainkan tanpa penonton

Opsi pertama bagi klub-klub adalah memainkan semua pertandingan tersisa tanpa penonton di tempat netral, dengan hanya para petugas penting dan petugas siaran langsung yang diizinkan datang.

Terdapat keyakinan bahwa hal itu mendapat dukungan dari sebagian besar klub, dengan potensi memainkan sembilan pertandingan tersisa pada Juni dan Juli.

Pertandingan-pertandingan itu dilaporkan dapat dimainkan di satu atau dua kota di Midlands dan London.

Hal itu berarti para pemain dan pelatih akan dikarantina dari keluarga mereka di pemusatan latihan seperti saat berlangsungnya Piala Dunia, untuk mencegah infeksi.

Kebersihan stadion-stadion, hotel, dan fasilitas latihan juga akan dapat diawasi dengan ketat.

Gelandang serang Manchester City, Kevin De Bruyne (tengah) merayakan golnya ke gawang West Ham United bersama rekan-rekannya, pada laga Liga Inggris 2019/2020 di Etihad Stadium, Manchester, Kamis (20/2/2020) dini hari WIB. [ANTHONY DEVLIN / AFP]
Gelandang serang Manchester City, Kevin De Bruyne (tengah) merayakan golnya ke gawang West Ham United bersama rekan-rekannya, pada laga Liga Inggris 2019/2020 di Etihad Stadium, Manchester, Kamis (20/2/2020) dini hari WIB. [ANTHONY DEVLIN / AFP]

2. Menunda berlangsungnya pertandingan

Opsi menunda berlangsungnya pertandingan menjadi pilihan berikutnya. Pada skenario itu, pertandingan-pertandingan Liga Inggris akan dimainkan setelah pandemi COVID-19 benar-benar dapat ditangani sepenuhnya.

Pandemi COVID-19 itu sendiri diperkirakan akan mencapai puncaknya di Inggris pada bulan Juni dan diperkirakan agenda-agenda olahraga baru bisa digelar kembali pada Agustus atau September.

Dengan penundaan itu, musim kompetisi akan dapat diselesaikan. Bagi panitia Liga Inggris, itu berarti mereka tidak akan perlu membayar sekitar 750 pound kepada stasiun-stasiun televisi karena melanggar kontrak.

Meski demikian, hal itu akan memberi dampak besar pada musim depan. Musim depan sendiri berpotensi diperpendek demi persiapan Piala Eropa yang harus digeser ke 2021.

Penyerang Tottenham Hotspur Harry Kane berpendapat bahwa musim ini semestinya dibatalkan jika tidak dapat berakhir pada Juni.

"Bermain pada Juli atau Agustus dan mendorong musim depan, saya tidak melihat banyak keuntungan di sana," kata Kane.

"Mungkin bagi saya batasnya adalah akhir Juni. Jika musim tidak selesai pada akhir Juni, kami perlu melihat opsi-opsi lain dan menatap musim depan," tambahnya.

Logo Premier League alias Liga Inggris [Shutterstock]
Logo Premier League alias Liga Inggris [Shutterstock]

3. Batalkan Liga Premier Inggris musim 2019/20

Ini merupakan opsi terakhir bagi Liga Inggris, di mana sejumlah klub telah terang-terangan menyatakan keinginan untuk membatalkan musim 2019/2020.

Beberapa tokoh senior di klub sepak bola Inggris meyakini bahwa "sekarang ini tidak ada tempat untuk olahraga," menurut laporan terkini The Athletic

Ketua FA Greg Clarke dilaporkan pada awal Maret mengatakan kepada Liga Inggris bahwa ia tidak percaya musim ini akan dapat diselesaikan.

Menyatakan bahwa musim dibatalkan dapat memicu tuntutan hukum dari sejumlah klub, terlepas dari posisi mereka di klasemen.

Liverpool hanya memerlukan dua kemenangan lagi untuk merebut gelar liga perdana mereka sejak 1990. The Reds juga menggenggam keunggulan 25 poin atas tim peringkat kedua Manchester City.

Membatalkan musim akan menghantam harapan mereka untuk mengakhiri puasa gelar liga selama 30 tahun, kecuali disepakati bahwa mereka dinobatkan sebagai juara.

Manchester United, Wolverhampton, Sheffield United, dan Totenham Hotspur, yang semuanya berada di luar empat besar, akan meyakini bahwa peluang mereka masuk Liga Champions telah dihapus begitu saja.

Aston Villa akan terdegradasi bersama Norwich dan Bournemouth, namun pasukan Dean Smith memiliki harapan pada satu pertandingan yang belum dimainkan untuk menjadi alasan mereka melompati Watford sekaligus mengamankan posisi.

Di Championship, dua tim teratas yakni Leeds United dan West Bromwich Albion akan murka jika peluang promosi mereka dihapus akibat dibatalkannya musim.

(Suara.com)

Pandemi Corona Tak Juga Reda Ini Tiga Skenario Nasib Liga Inggris Covid-19


Loading...