Sosiolog Imam Prasodjo Ungkap 3 Hal Fokus Penanganan Covid-19

Sosiolog Imam Prasodjo Ungkap 3 Hal Fokus Penanganan Covid-19
Tribunjabar.id
Editor: Malda Teras Health —Senin, 30 Maret 2020 13:52 WIB

Terasjabar.id - Sosiolog Universitas Indonesia Imam Prasodjo ungkap tiga hal yang menjadi fokus dalam penanganan Covid-19.

Demikian diungkapkan dalam jumpa pers bertema bangkitnya gerakan masyarakat melawan Covid-19 di Gedung Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sinin (30/3/2020).

"Ada tiga hal yang ini mungkin ini menjadi pengalaman yang menjadi fokus kita untuk segera dilakukan," katanya di Jakarta, Senin (30/3/2020).

Berikut ketiga hal tersebut:

1. Lakukan upaya pencegahan

Menurut Imam, bagaimana upaya kita dalam melakukan pencegahan adalah hal yang penting.

Ia juga menyebut upaya pencegahan menjadi prioritas mengingat peningkatan jumlah pasien positif Covid-19 yang terus bertambah.

"Dengan kita menghadapi virus corona yang begitu dahsyat menyebar. Satu-satunya jalan yang harus kita lakukan adalah mencegah penyebaran ini. Mempertahankan diri agar virus tidak menyebar di keluarga, tetangga terhadap seluruh masyarakat," katanya.

"Oleh karena itu upaya pencegahan menjadi prioritas. Kita harus disiplin diri, sosial, saling mengingatkan diantara kita untuk menetapi apa yang selama ini sudah ditetapkan. Tanggung jawab sosial, pribadi, keluarga menjadi saat penting," lanjutnya.

2. Gotong royong

Dalam hal ini Imam menyebut perihal ketersediaan alat pelindung diri (APD) bagi paramedis.

"Bagaimana kita bergotong-royong untuk memperhatikan membantu para petugaa medis yang ada di Rumah Sakit. Pastikan para petugas medis sehat, bisa melindungi diri dari penularan, cukup tidur, cukup istirahat, asupan masakan sehingga mereka bisa berjuang di garis terdepan," katanya.

3. Solidaritas

Dalam hal ini Imam mengajak masyarakat peduli terhadap masyarakat lainnya ditengah pandemi corona. Teruma kepada masyarakat yang mengandalkan pemasukannya secara harian.

"Oleh sebab itu disetiap kampung kita kumpulkan uang, sembako apa saja yang bisa kita berikan kepada keluarga-keluarga yang membutuhkan," jelasnya.

"Mari yang berlebih mengorganisasikan diri, memperhatikan kanan kiri. Jangan sampai ada orang-orang yang kekurangan, anaknya kelaparan dan tidak mendapatkan makanan yangdiperlukan tiap hari," lanjutnya.

Selain itu, ia juga turut menggaungkan social distancing agar terelasasi di masyarakat.

"Kita perlu melakukan penggalangan solidaritas konkrit dengan situasi kita tetap tinggal di rumah, menghindari kerumunanan, tidak melakukakan kegiatan-kegiatan yang membayakan," tandasnya(Tribunjakarta.com)




Sosiolog Virus Corona Covid 19


Loading...