Pasien Positif Covid-19 di Tasikmalaya Akhirnya Dimakamkan, Tidak Jadi Dikremasi

Pasien Positif Covid-19 di Tasikmalaya Akhirnya Dimakamkan, Tidak Jadi Dikremasi
Tribunjabar.id
Editor: Malda Teras Health —Senin, 30 Maret 2020 09:48 WIB

Terasjabar.id - Pemakaman jenazah pasien positif terinfeksi corona di Tasikmalaya sempat tertunda lebih dari empat jam.

Pasien yang meninggal, Minggu (29/3) dini hari, itu akhirnya dimakamkan pada siang harinya.

Jubir Tim Crisis Center Covid-19 Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan pemakaman tertunda karena pengelola krematorium menolak kremasi jenazah.

"Akhirnya kami kuburkan di pemakaman Bong, Kawalu. Tidak jadi dikremasi sesuai keyakinan yang dianut pasien," kata Uus di Bale Kota Tasikmalaya, kemarin.

Dia mengaku prihatin atas kejadian tersebut. Demi kemanusiaan, jenazah akhirnya dikuburkan daripada terkatung‑katung tak kunjung dikremasi.

"Sebenarnya paling lama empat jam jenazah harus sudah dimakamkan. Lebih dari itu sudah mulai masuk fase rusaknya sel‑sel tubuh," ucap Uus yang menjabat kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya ini.

Ketika sel jasad mulai rusak, virus akan menyadari inangnya mati dan mencari inang baru. Idealnya dimakamkan sebelum empat jam sejak dinyatakan meninggal.

Uus menegaskan sebenarnya pengelola krematorium tidak usah takut. Sudah ada prosedur yang ditetapkan pemerintah.
Penyebaran tidak akan terjadi karena jenazah dibungkus plastik tahan bocor dan petugas pemakaman mengenakan alat pelindung diri (APD) yang lengkap.

Uus mengaku tim medis sudah berupaya maksimal merawat pasien.

Dengan adanya positif corona yang meninggal, jumlah pasien positif yang saat ini dirawat sejumlah rumah sakit tinggal empat orang.

Menurut Uus, pasien yang meninggal dunia diduga terpapar di klaster Lembang.

Pasien yang berusia sekitar 70 tahun itu sebelumnya mengidap sebuah penyakit dan berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).

Setelah rapid test, hasilnya positif terinfeksi virus corona.

"Untuk mengantisipasi agar tidak menyebar, kami menelusuri dengan siapa kontaknya, baik di Lembang maupun di Tasikmalaya. Hasilnya masih kami tunggu," kata Uus.

Jika ada orang yang sempat kontak dengan pasien, akan dipantau dan masuk dalam kategori orang dalam pemantauan (ODP).

Pada Sabtu (28/3) malam, Uus mengumumkan ada lima warga Kota Tasikmalaya positif terinfeksi corona.

Uus mengaku pihaknya terus melakukan proses tracing untuk mengetahui dengan siapa saja keempat pasien positif terbaru tersebut pernah kontak.

Selain terdapat lima positif terpapar virus corona, jumlah ODP di Kota Tasikmalaya sebanyak 271 orang, 23 di antaranya sudah berobat, PDP tujuh orang, serta satu PDP meninggal dunia.

Bandung Barat

Di Bandung Barat, Dinkes mengumumkan seorang pria berusia 40 tahun positif terinfeksi virus corona dan masuk klaster Lembang.

Kepala Dinkes Bandung Barat Hernawan Widjajanto mengatakan pasien itu sudah dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Bahkan, ibunya, juga mengalami gejala yang mengarah kepada Covid-19.

"Kami sedang mencoba rujuk ibunya karena ada gejala sakit. Sekarang sedang menunggu rumah sakit yang bisa menerima," kata Hernawan.

Dia belum bisa menyatakan ibu yang bersangkutan itu positif Covid‑19 dan kemungkinan akan masuk kategori PDP.

"Saya masih menunggu laporan, kalau sakitnya ringan masuk ODP, kalau sakitnya berat masuk PDP. Tapi yang jelas ibunya ada gejala," ucap Hernawan. (firman suryaman/hilman kamaludin/Tribunjabar.id)



Virus Corona Tasikmalaya Pasien Covid 19


Loading...