Rapid Test di Kabupaten Bandung Digelar Secara Drive Thru di Jalak Harupat dan Door To Door

Rapid Test di Kabupaten Bandung Digelar Secara Drive Thru di Jalak Harupat dan Door To Door
Tribunjabar.id
Editor: Malda Teras Health —Minggu, 29 Maret 2020 19:39 WIB

Terasjabar.id - Mereka yang mendapat undangan rapid test masif Covid-19 di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, mengantre di dalam kendaraannya masing-masing, Sabtu (28/3/2020). Sebab rapid test itu menggunakan mekanisme drive thru.

Tes digelar di halaman depan Gedung VVIP Stadion SJH, satu persatu kendaraan berhenti, kemudian seorang petugas dengan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, menghampiri dan mengambil sampel darah orang tersebut tanpa turun dari kendaraannya.


Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Grace Mediana, Kabupaten Bandung mendapatkan kuota alat tes sebanyak 556 unit.

"Pelaksanaannya dilakukan melalui mekanisme drive thru, door to door oleh puskesmas, dan di rumah sakit," ujar Grace, setelah rapid tes, di Stadion SJH, Sabtu (28/3/2020).

Grace mengaku, bersyukur pelaksanaan rapid tes dengan drive thru berjalan lancar, itu berlat kerja sama dengan Fotkopimda, (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah). Kata Grace, untuk tes yang di rumah sakit dilakukan di lima rumah sakit.


"Rapid tes ini dilakukan untuk mengetahuo peta sebaran covid-19 di Kabupaten Bandung," kata dia.

Grace berharap, seluruh peserta rapid tes menunjukkan hasil negatif.

"Dengan demikian merupakan modal awal bagi Kabupaten Bandung untuk melakukan strategi langkah pencegahan selanjutnya, serta menyosialisasikan pola social distancing di masyarakat dengan lebih baik, dan lebih waspada lagi," tuturnya.


Bupati Bandung, memaparkan, untuk kawasan zona merah, Rapid Test Covid-19 dilaksanakan melalui mekanisme door to door

"Berdasarkan data warga yang positif terpapar covid-19, itu kecamatan mana, desa apa terus di kampung mana. Nah, radius berapa rumah dari titik terpapar itu yang dites. Sedangkan di SJH dilakukan tes pada ODP (Orang Dalam Pemantauan),” ujar Dadang, setelah memantau Rapid Tes di Stadion SJH.

Dadang mengatakan rapid test tidak diperuntukan bagi seluruh masyarakat, tapi daftar peserta testsudah ditentukan oleh Dinkes, dan tidak sembarang orang bisa mengikutinya.


“Tes ini uji petik, yaitu untuk menentukan wilayah mana yang akan mendapat penanganan lebih lanjut. Untuk warga yang ujug-ujug ingin dites, ditanya dulu alasannya apa? Kan dinkes punya data, tidak semuanya  dites karena alatnya juga terbatas,” kata dia.

Dadang mengimbau, kepada seluruh masyarakat agar memberikan keterangan yang jelas saat ada anggota keluarga yang sakit lalau diperikasa di puskesmas atau rumah sakit.

"Jangan sampai ada yang batuk-batuk disangka corona terus dijauhi, ada yang meninggal karena TB, terus disangka corona," ujarnya.


Maka, kata Dadang, mulai di tingkat RT, RW, dan keluarga, harus terus terang bahwa anggotanya ada riwayat sakit apa, itu harus jelas. 

"Social distancing itu menjaga jarak fisik, bukan kehidupan sosialnya," tuturnya.

Dadang mengajak, semua masyarakat untuk disiplin, untuk social distancing, kalau tidak ada keperluan yang sangat penting sekali, jangan keluar rumah.

"Lakukan aktivitas di rumah, berjemur, olahraga ringan, konsumsi makanan sehat, sirkulasi udara di rumah harus baik, dan lakukan penyemprotan atau dilap dengan disinfektan secara berkala (untuk mencegah penularan virus korona)," ucapnya.(Tribunjabar.id)


Virus Corona Kab Bandung Rapid Test Covid 19


Loading...