Ini Sejumlah Reaksi Warga Jabar Terkait Corona yang Bikin Ridwan Kamil Prihatin

Ini Sejumlah Reaksi Warga Jabar Terkait Corona yang Bikin Ridwan Kamil Prihatin
Tribunajabar.id
Editor: Malda Teras Health —Minggu, 29 Maret 2020 17:49 WIB

Terasjabar.id - Penyebaran virus corona Covid-19 telah menimbulkan banyak dinamika sosial atau reaksi di tengah masyarakat.

Mulai dari masyarakat yang menolak pemakaman pasien positif Covid-19, sampai penolakan terhadap tenaga kesehatan yang hendak pulang ke rumah atau tempat kosnya.

"Di masyarakat ini banyak dinamika. Yang satu adalah penolakan pasien-pasien yang meninggal dunia di pemakaman yang dekat dengan warga, kedua juga ada perawat-perawat yang enggak bisa pulang karena ditolak oleh ibu kos dan lingkungannya. Ini adalah fenomena sosial yang memprihatinkan," kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Minggu (29/3/2020).

Gubernur yang akrab disapa Emil ini mengatakan pihaknya melakukan pendekatan-pendekatan kepada masyarakat. Pemerintah Jawa Barat sudah menyiapkan juga beberapa makam khusus yang jauh dari pemukiman penduduk untuk dijadikan alternatif bagi apa warga yang meninggal karena covid-19.

"Tetapi semua yang meninggal di Jawa Barat sampai hari ini sebenarnya sudah dimakamkan di berbagai makan yang normal, hanya memang ada satu atau dua dari kejadian yang mengemuka dan menjadi riak-riak di masyarakat," katanya.

Mengenai masalah perawat yang ditolak pulang oleh lingkungannya juga, katanya, Pemprov Jabar sudah menyiapkan tiga buah hotel bintang tiga dan bintang empat untuk memfasilitasi perawat-perawat yang kelelahan kemudian ditolak di tempat tinggalnya.

"Dengan hotel yang kita sediakan termasuk transportasi, saya kira kebijakan yang sama dengan Jakarta, Pemerintah Pusat. Tapi poinnya adalah kepada masyarakat mari kita bersimpati dan berempati kepada mereka yang sakit yang meninggal dan yang merawat dengan cara memberikan fasilitas pendukung dan jangan mengambil keputusan yang emosional tanpa ilmu dan keilmiahan," katanya.

Sebelumnya diberitakan, kawasan Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BPSDM) Jabar sebagai fasilitas pemusatan pendidikan dan pelatihan diklat di Jabar tak hanya siap menjadi Pusat Isolasi Mandiri di tengah upaya melawan dan menangani pandemi Covid-19.

Kepala BPSDM Provinsi Jabar Muhamad Solihin mengatakan BPSDM Jabar siap menjadikan fasilitas miliknya di Kota Cimahi tersebut untuk menampung tenaga kesehatan yang mengalami permasalahan sosial saat kembali ke lingkungan tempat tinggal.

"Kami siap untuk menampung para penderita (Covid-19) maupun para perawat, tenaga medis, dan paramedis. Saya dapat informasi dari Dinas Kesehatan, ada beberapa orang tenaga medis dan paramedis yang mengalami permasalahan sosial di lingkungan tempat tinggalnya," ucap Solihin di Bandung, Minggu (29/3).

"Lebih baik kita tampung disini, sehingga yang bersangkutan juga merasa nyaman," tuturnya.

Hingga Minggu (29/3), BPSDM Jabar pun telah menjadi tempat tinggal sementara bagi 52 perawat Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Hasan Sadikin atau RSHS Bandung yang sehari-harinya melakukan close contact dengan pasien Covid-19.

Mereka yang ditampung itu bekerja di beragam unit Gedung Kemuning RSHS sebagai pusat penanganan Covid-19, mulai dari Isolasi Kemuning 1, Instalasi Gawat Darurat (IGD) Kemuning Ring 1, High Care Unit (HCU) Kemuning, serta Ruang Isolasi Infeksi Khusus Kemuning (RIIKK).

Adapun ke-52 perawat RSHS itu mengisi mes perawat di BPSDM Jabar berdasarkan surat yang ditandatangani Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum RSHS Bandung Muhammad Kamaruzzaman, pada Jumat 27 Maret 2020 terkait Pemakaian Fasilitas Penginapan bagi tenaga medis Ring 1 RSHS Bandung.

(Tribunjabar.id)


Virus Corona Ridwan Kamil PT Kina Obat Virus Corona Warga


Loading...