Petugas Medis di Sebuah Rumah Sakit di Jawa Tengah Tertular Virus Korona, Begini Kronologinya

Petugas Medis di Sebuah Rumah Sakit di Jawa Tengah Tertular Virus Korona, Begini Kronologinya
(iNews : Google)
Editor: Epenz Hot News —Minggu, 29 Maret 2020 07:36 WIB

Terasjabar.id – Seorang petugas medis di sebuah rumah sakit di Jawa Tengah (Jateng), menceritakan kronologi dirinya tertular virus corona kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Dia berharap, pengalamannya menjadi pelajaran untuk warga agar tidak panik dan lebih mewaspadai virus itu.

“Mbak, boleh cerita tidak awalnya kok bisa kena atau tertular virus corona,” kata Ganjar Pranowo, saat menelepon tenaga medis bernama Dian itu, Sabtu (28/3/2020).

Dian pun menjelaskan, dirinya tertular corona saat menangani seorang pasien beberapa waktu lalu. Sebagai pegawai di bagian rekam medis, dia melayani pasien yang baru datang ke rumah sakit itu.

Seperti biasanya, dia menanyakan apa keluhan pasien yang mendaftar itu. Pasien mengaku batuk-batuk. Pasien itu juga membawa surat rujukan yang menyebutkan dia tidak mengalami pneumonia, salah satu gejala pasien yang terinfeksi Covid-19. Baik dia dan pasien sama-sama tidak mengenakan masker.

“Pasiennya datang, seperti biasa, juga tidak membawa masker. Saya mendaftarkan dia dengan keluhan batu-batuk. Trus saya berkontak sama pasien itu. Dari situ kan ada surat rujukan bahwa dia itu bukan sakit pneumonia. Makanya ketika dia batuk, saya tanya, lho bu keluhannyanya apa,” kata Dian.

Setelah itu, pasien yang batuk-batuk tersebut masuk dan diperiksa. Tidak lama kemudian, dia baru tahu pasien yang didaftarkannya tersebut ternyata suspect corona.

Hasil tes selanjutnya menyebutkan pasien positif corona. Dia pun mulai waswas. Lima hari setelah menangani pasien itu, dia mulai merasakan gejala yang mirip dengan orang terinfeksi Covid-19 seperti batuk-batuk, demam, dan gejala lain yang dialami suspect corona.

“Pas waktu dia dinyatakan positif, saya sudah mulai merasa gejala, gejala demam, dan yang lainnya, seperti batuk itu sudah mulai malam hari. Sekitar lima hari kemudian,” katanya.

Karena curiga, dia akhirnya memeriksakan kondisinya. Petugas juga mengambil sampel swabnya. Hasil tes menunjukkan, dia positif terinfeksi corona dan harus menjalani isolasi. Kondisinya terus membaik hingga akhirnya bisa pulang ke rumah dan dilanjutkan untuk menjalani karantina atau isolassi diri di rumah.

“Saya sehat, saya membaik, saya dipulangkan ke rumah, untuk karantina atau isolasi di rumah,” ujarnya.

Yang membuat dia merasa bersedih sejak dinyatakan positif corona hingga akhirnya membaik, tidak bisa bertemu dengan putranya. Dari pengalamannya itu, dia berpesan kepada masyarakat agar selalu menjaga kesehatan dan tidak panik.

“Saya minta tolong sama semua masyarakat itu, jangan terlalu panik. Jaga kesehatan diri sendiri, sering-sering aja cuci tangan. Jaga jarak juga perlu karena kan juga buat kebaikan kita semua. Kayak saya dengan anak saya sampai sekarang juga belum bisa bertemu,” kata Dian sambil menangis.

Mendengar ceritanya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memberikan motivasi dan dukungan agar petugas medis itu segera sembuh dan bisa bertemu kembali dengan putranya. Ganjar juga mengatakan, masyarakat selalu mendukung para tenaga medis yang telah bekerja keras menangani pasien corona.

“Mbak segera sehat ya, semangat terus ya. Jaga semangatnya. Banyak teman-teman yang mendoakan dan selalu mendukung para tenaga medis,” kata Ganjar.

Dalam video yang diposting Ganjar Pranowo di Instagram-nya, Ganjar pun mengatakan tenaga medis menjadi kalangan paling rentan terpapar corona. Dia mendoakan kesehatan para tenaga medis.

“Saya berdoa semoga Allah memberikan kesembuhan padanya dan melindungi seluruh tenaga medis di mana pun berada,” kata Ganjar.

Disadur dari iNews.id

Virus Korona Wabah Virus Korona Petugas Medis Gubernur Jawa Tengah


Loading...