Ilmuwan Islandia Temukan 40 Mutasi Virus Corona

Ilmuwan Islandia Temukan 40 Mutasi Virus Corona
Ilmuwan Islandia Temukan 40 Mutasi Virus Corona Ahli asal Islandia jelaskan soal 40 mutasi pada virus corona (dok. cgtn.com)
Editor: Malda Teras Health —Kamis, 26 Maret 2020 11:09 WIB
Terasjabar.id -- Para ilmuwan di Islandia mengklaim menemukan 40 mutasi virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 di Islandia. Ilmuwan menyebut tujuh infeksi berasal dari orang yang menghadiri pertandingan sepakbola yang sama di Inggris. 

Para peneliti menemukan mutasi  atau perubahan kecil dalam genom virus dengan menganalisis swab pasien Covid-19 di Islandia, di mana hampir 648 kasus telah dilaporkan pada Selasa (24/3).

Otoritas kesehatan Islandia, bersama dengan perusahaan biofarmasi deCODE Genetics menguji 9.768 orang, termasuk mereka yang telah didiagnosis, memiliki gejala, dan berisiko tinggi tertular.

Dari 5.000 orang yang tidak memiliki gejala terinfeksi virus, setuju untuk berpartisipasi dalam pengujian. Hasilnya, 48 orang dari mereka yang tak menunjukkan gejala, ternyata positif Covid-19.

Penelitian yang dilakukan para ilmuwan dalam rangka membantu deCODE Genetics mengetahui bagaimana virus corona SARS-COV-2 itu masuk ke Islandia.

"Beberapa berasal dari Austria. Ada tipe lain dari orang yang terinfeksi di Italia dan ada jenis virus ketiga yang ditemukan pada orang yang terinfeksi di Inggris. Tujuh orang menghadiri pertandingan sepak bola di Inggris, ujar Kári Stefánsson, direktur perusahaan deCODE Genetics, seperti dikutip New York Post.

Namun, studi yang dilakukan ilmuwan dari Islandia belum ditinjau secara formal oleh ilmuwan lain. Meski demikian, ahli virologi Departemen Imunologi dan Mikrobiologi Universitas Kopenhagen Allan Randrup Thomsen mengatakan bahwa temuan itu masuk akal.

"Sangat menarik dengan 40 varian spesifik yang terbagi dalam tiga kelompok yang dapat ditelusuri kembali ke sumber infeksi dari mana mereka berasal," kata Randrup.

"Coronavirus dikenal sebagai virus yang dapat bermutasi dengan cukup baik. Kami telah melihat laporan varian dari China. Dengan begitu, itu cocok dengan apa yang dilaporkan," ujarnya.

Sebuah studi yang dilakukan di Cina menunjukkan bahwa ada dua jenis virus corona yang menyebabkan Covid-19. Tipe L, yang lebih agresif seperti pada awal wabah diketahui di Wuhan, China. Sedangkan tipe S terbilang lebih lemah.

Spesialis penyakit menular di Universitas Lancaster Derek Gatherer mengatakan virus baru akan menjadi lebih menular, tetapi varian yang menyebabkan gejala parah dapat hilang seiring waktu.

Melansir Express, para peneliti Islandia menggunakan urutan genetic untuk mengidentifikasi berapa banyak mutasi yang diakumulasi oleh virus. Varian genetik ini dapat bertindak sebagai sidik jari virus untuk menunjukkan dari mana asalnya virus itu. 

Ilmuwan Islandia diklaim mampu melacak virus corona kembali ke tiga negara Eropa, yakni Austria, Italia (pusat penyebaran), dan Inggris.

"Kita bisa melihat bagaimana virus bermutasi. Kami telah menemukan 40 mutasi virus. Kami menemukan seseorang yang memiliki campuran virus. Mereka memiliki virus dari sebelum dan sesudah mutasi," kata Stefánsson. (jps/eks/CNNIndonesia)

Virus Corona Inggris Islandia Mutasi


Loading...