Catat! Ini Waktu Terbaik Berjemur Sinar Matahari Pagi, Diubah Tubuh Jadi Vitamin D untuk Imunitas

Catat! Ini Waktu Terbaik Berjemur Sinar Matahari Pagi, Diubah Tubuh Jadi Vitamin D untuk Imunitas
Alodokter
Editor: Malda Teras Health —Rabu, 25 Maret 2020 17:10 WIB

Terasjabar.id - Seiring merebaknya infeksi virus corona, orang-orang kini mulai peduli akan imunitas tubuhnya.

Imunitas tubuh yang baik dipercaya menjadi salah faktor untuk mencegah virus corona penyebab covid-19.

Ada beragam cara untuk meningkatkan imunitas tubuh, mulai dari mengonsumsi bahan makanan tertentu hingga menjaga pola tidur.

Satu di antara beberapa cara yang kini cukup populer adalah berjemur di bawah sinar matahari pagi.

Tak hanya orang biasa, beberapa pesohor pun mulai melakukan kebiasaan berjemur di bawah sinar matahari.

Perlu diketahui, menurut laman alodokter.com, sinar ultraviolet (UV) yang dihasilkan sinar matahari pagi akan diubah oleh tubuh menjadi vitamin D jika menyentuh permukaan kulit.

Ada beberapa manfaat dari vitamin D, di antaranya adalah menjalankan fungsi metabolisme kalsium, mentransmisi kerja otot dengan saraf, dan tentu saja, imunitas tubuh.

Adapun waktu terbaik untuk berjemur sinar matahari adalah saat pagi hari.

Tepatnya, waktu terbaik berjemur sinar matahari adalah sebelum pukul 10.00 WIB.

Tak perlu lama-lama, Anda cukup berjemur selama 15 menit saja.

Dalam sepekan, Anda juga hanya cukup berjemur selama dua hingga tiga kali saja.

Sementara itu, Dokter Ahli Gizi dan Magister Filsafat, Dr dr Tan Shot Yen M Hum menjelaskan, ada dua jenis cahaya matahari yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan manusia.

Illustrasi.
Illustrasi. (shutterstock)

Cahaya matahari yang tidak dibutuhkan manusia adalah ultraviolet A, sementara yang dibutuhkan adalah ultraviolet B.

Sinar ultraviolet A muncul sekitar pukul setengah enam hingga tujuh pagi atau ketika matahari mulai beranjak naik.

Tan menyarankan agar kita menghindari paparan sinar ultraviolet A secara berlebih karena dapat menyebabkan keriput dan kanker.

Sementara itu, ultraviolet B yang dibutuhkan manusia bisa didapatkan saat matahari naik, sekitar jam 10 pagi.

Lebih lanjut Tan menganjurkan, baiknya kita terpapar sinar matahari pagi secara langsung atau bukan hanya sekadar berkeringat saja.

Usahakan Anda tak mengenakan pakaian tertutup agar sinar matahari langsung mengenai kulit tubuh.

Gambar ini diperoleh 12 Maret 2020, milik National Institutes of Health (NIH) / NIAD-RML menunjukkan gambar mikroskop elektron transmisi SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19, diisolasi dari seorang pasien di AS, karena partikel virus (benda bulat emas) muncul dari permukaan sel yang dikultur di lab, paku di tepi luar partikel virus memberi coronavirus nama mereka, seperti mahkota.
Gambar ini diperoleh 12 Maret 2020, milik National Institutes of Health (NIH) / NIAD-RML menunjukkan gambar mikroskop elektron transmisi SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19, diisolasi dari seorang pasien di AS, karena partikel virus (benda bulat emas) muncul dari permukaan sel yang dikultur di lab, paku di tepi luar partikel virus memberi coronavirus nama mereka, seperti mahkota. (Institut Kesehatan Nasional / AFP)

Jadi, beberapa meter persegi kulit bisa terkena sinar matahari.

Tan menyarankan agar kita tidak terbakar sinar matahari.

Karena itu, posisi yang dianjurkan saat berjemur sinar matahari pagi adalah tengkurap.

Bidang kulit bagian belakang lah yang mendapati cahaya matahari banyak.

(Tribunjabar.id)


Virus Corona Imunitas SARS MERS Kekebalan Tubuh Sinar Matahari


Loading...