Warga yang Kurang Mampu di Malaysia Mulai Kelaparan Sejak Pemberlakuan Lockdown Akibat Virus Korona

Warga yang Kurang Mampu di Malaysia Mulai Kelaparan Sejak Pemberlakuan Lockdown Akibat Virus Korona
(THE STAR/Tribunnews : Google)
Editor: Epenz Hot News —Senin, 23 Maret 2020 09:14 WIB

Terasjabar.id -  Warga miskin di Malaysia mulai kelaparan sejak pemberlakuan lockdown (penguncian) akibat wabah virus corona.

Mereka kehilangan pekerjaan harian untuk sementara waktu tapi tak punya uang cukup untuk bisa membeli makanan.

Beberapa di antara mereka pun berkeliling ke lokasi-lokasi pembagian makanan gratis tapi tapi tidak mendapatkan makanan.

Rosman Alwi (53), misalnya. Penarik becak di Malaysia itu mengaku tidak memiliki cukup uang untuk membeli makanan sejak pembatasan interaksi (social distancing) dan lockdown di negara itu.

Rosman terakhir mendapatkan dua penumpang pada Kamis lalu. Mereka merupakan wisatawan asal Johor.

Aktivitasnya kini dihentikan oleh polisi setempat dan ia bersama para penarik becak lainnya disuruh kembali ke rumah masing-masing.

"Aku telah menunggu di Dewi Kuil Rahmat, mungkin ada yang datang memberikan makanan gratis, tapi tidak ada yang datang," kata Rosman.

Menurutnya, jika banyak penarik becak terlihat menunggu di kawasan itu, mereka akan diusir oleh para polisi yang berjaga.

"Jika terlalu banyak dari kami yang menunggu di sana, polisi atau petugas dewan kota akan datang dan menyuruh kami pulang," kata Rosman.

Lebih lanjut, Rosman mengaku sama sekali tidak memiliki stok makanan diri rumah sedangkan dirinya sangat kelaparan.

"Jika saya pulang, saya tidak punya makanan di rumah. LSM biasanya memberikan makanan sehari-hari. Saya bahkan bersepeda ke semua tempat yang biasanya menjadi lokasi pengiriman makanan, tetapi mereka telah berhenti melakukannya. Saya sangat lapar sekarang," ujar Rosman.

Ia pun kemudian memperoleh uang senilai RM 10 dari reporter The Star yang melakukan peliputan tersebut, agar Rosman bisa membeli makanan.

Dikutip dari laman The Star, Senin (23/3/2020), para penarik becak di George Town, Penang, memang tengah menghadapi kelaparan karena makanan gratis yang biasanya mereka peroleh dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lokal dihentikan untuk sementara waktu.

Akibatnya, banyak warga kurang mampu di Malaysia yang mulai mengalami kelaparan.

Perlu diketahui, penarik becak di Penang biasanya jauh lebih tua dan tak memiliki penghasilan sebanyak penarik becak di Melaka.

Ketua Komite Masyarakat Kesejahteraan dan Peduli negara bagian Phee Boon Poh mengatakan bahwa ia akan mengimbau Rosman untuk pulang.

"Saya harus tegas, saran saya untuk Rosman adalah pulang. Harap tetap di berada di rumah sampai 31 Maret dan berhenti berkeliaran," ujar Phee Boon Poh.

Dia menilai situasi saat ini sangat sulit, karena stok makanan yang biasa diperoleh di pasar modern pun mulai habis.

Padahal biasanya selalu ada suplai makanan gratis bagi para warga kurang mampu di Malaysia.

"Saya menyadari situasinya, karena semua panik membeli, hypermarket dan supermarket tidak lagi memiliki sisa makanan untuk disumbangkan ke Bank Makanan Mutiara. Stok kami sangat minim sekarang," jelas Phee Boon Poh.

Menurutnya, biasanya makanan gratis terus didistribusikan melalui yayasan kepada mereka yang membutuhkan.

"Departemen Kesejahteraan bekerja sama dengan lembaga-lembaga amal untuk menyiapkan makanan dan mengirim dari rumah ke rumah bagi yang membutuhkan," kata Phee Boon Poh.

Boon Poh juga menekankan bahwa pihaknya akan terus mencari cara untuk mendistribusikan makanan kepada mereka.

Ia kembali mengimbau agar warga kurang mampu ini pulang dan berdiam di rumah untuk sementara waktu.

"Sebagian besar warga kurang mampu, memiliki rumah. Jadi silakan pulang. Kami bekerja keras untuk mencari cara yang aman untuk membantu Anda," pungkas Phee Boon Poh.

Di sisi lain, sebuah kelompok yang biasa mengumpulkan makanan dan berbagai macam kebutuhan untuk warga kurang mampu, Penang Community Care menyampaikan bahwa mereka menghentikan sementara pengiriman makanan di jalanan.

Presiden komunitas ini, Wendy Ang mengatakan jika para petugas kesejahteraan berada di garis depan dan diizinkan keluar oleh pemerintah, maka pihaknya bersedia mencari katering untuk memasak makanan agar bisa didistribusikan oleh petugas kepada warga kurang mampu.

"Saya setuju bahwa kami tidak boleh memberi makanan di jalanan selama pembatasan interaksi ini. Karena dengan berada di jalanan, kami bisa menyebarkan Covid-19 kepada warga kurang mampu itu. Tapi kalau petugas mau dan bisa mengirim makanan ke rumah mereka yang tidak mampu, kami bersedia menyediakan makanannya," tegas Wendy.

Sedangkan Komisioner Masyarakat Tzu Chi Merit Masyarakat Buddhis Penang Khoo Boo Leong mengatakan para relawannya telah diperintahkan untuk mundur sementara.

"Mereka bukan petugas kesehatan, sehingga kami tidak bisa mengambil risiko hidup mereka. Tapi kami siap membantu yang membutuhkan jika negara memanggil kami," kata Boo Leong. Disadur dari Tribunjabar.id ( Fitri Wulandari )

Virus Korona Wabah Virus Korona Lockdown Malaysia


Loading...