MUI: Tak Gelar Isra Miraj di Tengah Corona Manfaatnya Jauh Lebih Besar

MUI: Tak Gelar Isra Miraj di Tengah Corona Manfaatnya Jauh Lebih Besar
Foto: Sekjen MUI Anwar Abbas. (Rahel-detikcom)
Editor: Admin Hot News —Minggu, 22 Maret 2020 08:04 WIB

Terasjabar.id -  Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat mengatakan, tidak ada keharusan bagi umat Islam untuk menggelar peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada hari ini, apalagi di tengah pandemi virus corona COVID-19. MUI pun memahami jika da pihak yang kecewa karena sudah jauh hari merencanakan peringatan Isra Miraj.

"Kita harus tahu dan sadar, bahwa tahun ini kita tidak menyelenggarakannya bukan karena apa-apa, tapi karena adanya situasi yang tidak mendukung. Karena kalau tetap kita bersigigih dan memaksakan penyelenggaraannya, maka tentu kemungkinan mudaratnya akan jauh lebih besar dari manfaatnya," ujar Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas dalam keterangannya, Sabtu (21/3/2020) malam.

Anwar mengatakan, justru jika tetap dipaksakan menggelar Isra Miraj dengan kondisi keramaian, akan menimbulkan kemudaratan atau sesuatu yang merugikan. Ini karena dikhawatirkannya potensi penularan virus corona.

"Karena hal ini jelas berpotensi besar bagi membiak dan menularnya virus corona yang sangat berbahaya tersebut karena orang tentu akan banyak berkumpul di tempat acara tersebut sehingga kemungkinan merebaknya virus corona yang kita takuti tersebut tentu akan semakin tinggi dan itu jelas akan sangat berbahaya dan akan membawa kemudaratan kepada kehidupan kita," jelas Anwar.

"Oleh karena itu dengan tidak kita selenggarakan acara tersebut tahun ini manfaat dan maslahatnya tentu akan jauh lebih besar karena dengan itu kita harapkan. Kita akan dapat memutus mata rantai penularannya," imbuhnya.

Lalu, bagaimana solusi mengurangi kekecewaan bagi jemaah? Anwar memiliki solusi dengan memanfaatkan teknologi seperti para penceramah memberikan siraman rohani secara virtual.

"Oleh karena itu, bentuk penyelenggaraannya tidak lagi dengan mendatangi tempat acara, tapi melalui sarana teknologi yang ada sehingga jamaah tetap bisa mendapatkan siraman rohani dari penceramah di rumah dan atau di tempat tinggal mereka tanpa hadir di mesjid atau di tempat acara seperti biasa," kata Anwar.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya berulang kali mengingatkan masyarakat untuk sementara ini memperbanyak diri bekerja, beraktivitas, dan beribadah di rumah untuk mencegah penularan virus corona. Kapolri Jenderal Idham Azis pun mengeluarkan maklumat bernomor Mak/2/III/2020 ini diteken langsung oleh Idham pada Kamis (19/3). Idham memerintahkan kegiatan sosial, budaya, keagamaan, aliran kepercayaan dalam bentuk seminar, lokakarya, sarasehan dan sejenisnya ditiadakan. Perintah ini juga termasuk untuk kegiatan konser musik, pekan raya, festival, bazaar, pasar malam, pameran dan resepsi keluarga.

Selanjutnya, diperintahkan untuk tidak mengadakan kegiatan olahraga, kesenian, jasa hiburan, unjuk rasa, pawai dan karnaval serta kegiatan lainnya yang menciptakan kerumunan massa.

(Detik.com)

MUI: Tak Gelar Isra Miraj di Tengah Corona Manfaatnya Jauh Lebih Besar Majelis Ulama Indonesia Covid-19


Loading...