China Menyatakan Pihaknya Tidak Menerima Dukungan Keuangan dari AS Dalam Menanggulangi Pandemi Virus Korona

China Menyatakan Pihaknya Tidak Menerima Dukungan Keuangan dari AS Dalam Menanggulangi Pandemi Virus Korona
(detikNews : Google)
Editor: Epenz Hot News —Sabtu, 21 Maret 2020 15:06 WIB

Terasjabar.id - China menyatakan pihaknya tidak menerima dukungan keuangan dari Amerika Serikat (AS) dalam upaya menanggulangi pandemi virus korona atau Covid-19. Mereka membantah klaim AS yang menyebut menawarkan bantuan ratusan juta untuk China.

"Para pejabat AS mengatakan mereka menawarkan 100 juta dolar AS ke China dan negara-negara lain. Kami berterima kasih kepada rakyat Amerika atas bantuannya yang baik. Tapi faktanya, kami belum menerima satu dolar pun dari pemerintah AS," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, melalui Twitter, seperti dilaporkan Anadolu, Sabtu (21/3/2020).

Hua merujuk pada pengumuman Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Februari yang mengatakan bahwa AS menghabiskan hingga 100 juta dolar AS guna membantu China dan negara-negara lain yang terkena dampak pandemi.

Selain itu, Hua juga mempertanyakan apakah AS sudah membayar utang kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Ngomong-ngomong, apakah AS sudah membayar iuran kepada WHO?" tulis Hua.

Pejabat Departemen Luar Negeri itu juga mengecam AS karena memfitnah tanggapan China terhadap virus korona.

"Pompeo berkata kepada Fox News 'China telah mengizinkan ratusan ribu orang meninggalkan Wuhan untuk pergi ke tempat-tempat seperti Italia yang sekarang menderita dengan sangat buruk'. Berhentilah berbohong! Seperti yang dikatakan para pakar WHO, China berupaya mencegah ratusan ribu kasus infeksi," ujar Hua.

Dalam beberapa pekan terakhir, China mendesak para pejabat AS berhenti menstigmatisasi China atas pandemi. China bahkan menyinggung kemungkinan bahwa militer AS bertanggung jawab atas pandemi korona.

Presiden AS Donald Trump memicu kemarahan China dengan mencuit di Twitter pada Senin, di mana dia untuk pertama kalinya secara eksplisit menyebut virus korona dengan sebutan 'virus China'.

Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri China menanggapi ujaran itu, mengingatkan AS menyelesaikan masalah domestiknya dulu sebelum menstigmatisasi China.

"Kami mendesak AS untuk segera memperbaiki kesalahannya dan berhenti membuat tuduhan yang tidak beralasan tentang China," kata juru bicara, Geng Shuang.

Covid-19 muncul di Wuhan, China, Desember lalu, dan telah menyebar ke setidaknya 164 negara dan wilayah. WHO telah menyatakan wabah itu sebagai pandemi.

Menurut Johns Hopkins University, dari lebih dari 272.000 kasus yang dikonfirmasi, jumlah kematian saat ini melebihi 11.000, sementara lebih dari 88.000 dinyatakan sembuh.

Disadur dari iNews.id

Virus Korona China Wuhan Wabah Virus Korona Amerika Serikat


Loading...