Jadi Ketum Demokrat, AHY Beberkan Sikap Partainya Soal Virus Corona atau Covid-19

Jadi Ketum Demokrat, AHY Beberkan Sikap Partainya Soal Virus Corona atau Covid-19
Tribunjabar.id
Editor: Malda Teras Health —Sabtu, 21 Maret 2020 14:27 WIB

Terasjabar.id -  Sosok Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY kini menjadi Ketua umum Partai Demokrat.

Kini putra Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY ini membeberkan sikap partainya.

Hal ini berkaitan penanganan wabah virus corona atau Covid-19.

Seperti diketahui, wabah virus corona kini semakin menyebar di tanah air.

Terkait hal ini AHY pun menyatakan sikap atas nama Partai Demokrat.

Hal ini disampaikan AHY melalui postingan di akun Instagram.

"Dengan semangat "DI MASA KRISIS KITA HARUS BERSATU",

kami ingin berkontribusi dan menjadi bagian dari solusi. Ada 6

Partai Demokrat saat ini juga berusaha memberikan bantuan bagi masyarakat dan petugas kesehatan yang berjuang. 

Tetap semangat teman-teman, semoga kita semua selalu diberikan kesehatan dan izin Allah SWT, Tuhan YMK. 

Salam Hormat,
AHY," tulis AHY pada keterangan postingannya.

Pada postingan itu, tercantum enam rekomendasi partainya terkait virus corona.

"6 Rekomendasi Partai Demokrat Menghadapi Wabah Covid-19

1. Melakukan lockdown jangka pendek. terutama di kota-kota yang paling berat terinfeksi Corona.

2. Melakukan upaya penghentian penyebaran virus corona di seluruh Indonesia secara intensif, masif, dan terkoordinasi.

3. Melakukan realokasi anggaran dan prioritas pembiayaan yang diperlukan dalam operasi penanggulangan virus corona, utamanya fasilitas kesehatan.

4. Memberikan bantuan pada kelompok-kelompok masyarakat yang sangat terpuruk pada krisis ini.

5. Merumuskan dan menjalankan kebijakan (police reponse) serta tindakan pemerintah untuk menanggulangi gejolak ekonomi yang serius saat ini.

6. Melakukan kerja sama dengan negara lain di antaranya untuk pengadaan alat kesehatan khususnya test kit."

Pada slide selanjutnya, tercantum juga statement AHY terkait virus corona atau Covid-19.

"Saya menganalogikan virus corona sebagai musuh yang kuat dalam sebuah perang sementar 'Total War'.

Untuk bisa mengalahkan musuh, dan akhirnya memenangkan perang semesta tersebut,

maka di butuhkan strategi dan taktik yang jitu serta dukungan yang kuat.

Dan kunci kemenangan yang paling utama adalah kepeminpinan yang efektif, keberanian

dan ketegasan, kesatuan komando, serya kekompakan dan kebersamaan. Insya Allah kita bisa Indonesia bisa."

Jokowi Pesan Obat

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebutkan bahwa pemerintah telah menyiapkan obat yang diyakini ampuh untuk menyembuhkan pasien yang menderita Covid-19.

Obat yang menjadi kandidat kuat adalah Avigan dan Klorokuin.

Pemerintah telah mendatangkan 5.000 butir Avigan dan tengah memesak 2 juta butir obat tersebut.

Lalu, Klorokuin sudah disiapkan sebanyak 3 juta butir. Avigan merupakan obat antivirus dari Jepang.

Avigan atau Favipiravir dikembangkan oleh perusahaan Jepang, yaitu Fujifilm Toyama Chemical dan diproduksi oleh Zheijang Hisun Pharmaceutical.

Pada dasarnya, Avigan dikembangkan untuk mengobati virus influenza.

Mengutip Live Science, Avigan secara khusus dibuat untuk mengobati virus RNA seperti virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19.

Virus SARS-CoV-2 memang memiliki materi genetik utama RNA bukan DNA.

Avigan sudah diuji coba untuk pasien Covid-19 pada bulan lalu.

“Obat ini memiliki tingkat keamanan yang terbukti tinggi dan jelas efektif untuk digunakan (melawan virus corona),” tutur Zhang Xinmin dari Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China kepada The Guardian.

Avigan menunjukkan hasil positif dalam uji klinis yang melibatkan 340 orang di Wuhan dan Shenzhen.

Pasien menunjukkan hasil negatif setelah empat hari meminum obat Avigan.

Meski begitu, setengah pasien yang dites menunjukkan hasil negatif lebih awal, dan setengahnya lagi lebih dari empat hari.

Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan pasien yang tidak mendapat obat Avigan.

Ahli melihat bahwa pasien baru dinyatakan negatif dalam kurun waktu 11 hari pasca-tertular. B

Kondisi paru-paru yang ditunjukkan oleh sinar-X memperlihatkan adanya perbedaan besar antara pasien Covid-19 yang mengonsumsi Avigan dengan mereka yang tidak.

Pada pasien yang mengonsumsi obat Avigan tampak kondisi paru meningkat 91 persen.

Sedangkan yang tidak mengonsumsi obat Avigan, kualitas paru meningkat hanya 62 persen.

Sementara itu, dalam uji coba di Wuhan, Avigan tampak memperpendek durasi demam pasien, dari rata-rata 4,2 hari menjadi 2,5 hari.

Namun pasien Covid-19 yang sudah mengalami gejala berat tidak begitu banyak menunjukkan hasil yang baik setelah diberikan obat.

“Kami telah memberikan Avigan kepada 70 sampai 80 orang. Obat ternyata tidak berfungsi dengan baik ketika virus sudah berlipat ganda di tubuh pasien,” tutur narasumber dari Kementerian Kesehatan Jepang kepada surat kabar Mainichi Shimbun.

Lalu bagaimana cara kerja Avigan?

Obat ini menghentikan beberapa virus dari replikasi dengan melumpuhkan enzim (zat yang menyebabkan reaksi kimia) yang disebut RNA polimerase, yang membangun RNA.

Tanpa enzim utuh, virus tidak dapat menggandakan materi genetiknya secara efisien sekali di dalam sel inang.

Hal itu menurut sebuah artikel yang menggambarkan obat yang diterbitkan pada tahun 2017 di jurnal Proceedings of Japan Academy, Ser. B, Ilmu Fisika dan Biologis.

Obat lain yang digunakan untuk pasien Covid-19 adalah Klorokuin.

Klorokuin selama ini dipakai sebagai obat malaria di Indonesia.

Klorokuin fosfat merupakan senyawa kimia yang memiliki struktur sama dengan quinine sulfate.

Quinine sulfate berasal dari ekstrak kulit batang pohon kina, yang selama ini juga menjadi obat bagi pasien malaria.

Mengutip Kompas.com, Guru Besar Bidang Farmakologi dan Farmasi Klinik Universitas Padjadjaran (Unpad), Keri Lestari, mengatakan bahwa kedua struktur tersebut (quinine sulfate dan chloroquine phosphate) memiliki manfaat yang sama dalam proses penyembuhan penyakit malaria.

Klorokuin memang menjadi salah satu senyawa yang dianggap sebagai kandidat antivirus untuk Covid-19.

Penelitian telah dilakukan oleh Wuhan Institute of Virology dari Chinese Academy of Sciences.

Penelitian tersebut dilakukan oleh ahli virologi Manli Wang bersama timnya, dan telah dipublikasikan dalam jurnal Nature. 
Berdasarkan penelitian awal, klorokuin dapat menghambat kemampuan virus baru untuk menginfeksi dan tumbuh di dalam sel saat diuji pada kera.

Situs Science News menyebutkan bahwa klorokuin dapat memblokir infeksi virus dengan mengganggu kemampuan beberapa virus, termasuk SARS-CoV-2, untuk memasuki sel.

“Klorokuin juga dapat membantu sistem kekebalan tubuh melawan virus tanpa jenis reaksi berlebihan, yang dapat menyebabkan kegagalan organ,” tutur para peneliti.

Pakar Farmakologi & Clinical Research Supporting Unit FKUI, dr Nafrialdi, sebelumnya menekankan perlunya uji klinis untuk dapat menetapkan klorokuin sebagai obat untuk melawan virus corona.

Nafrialdi juga memiliki kekhawatiran karena klorokuin sebagai obat antimalaria juga sudah tidak lagi digunakan karena banyaknya kasus resisten malaria di sejumlah wilayah, termasuk Papua.

Kendati demikian, apabila memang klorokuin dapat menjadi obat bagi pasien Covid-19, maka itu merupakan sinyal awal.

“Itu mungkin hanya sinyal awal, tapi jangan langsung diterjemahkan bisa langsung dipakai. Perlu dilakukan serangkaian uji klinis untuk bisa menyatakan obat antimalaria menjadi obat virus corona,” tutur Nafrialdi, Kamis (12/3/2020).

(Tribunjabar.id)


Virus Corona Covid 19 Pernafasan AHY Demokrat


Loading...