Tunda UN dan Liburkan Sekolah 2 Pekan, Anies Mengaku Dapat Restu Nadiem Makarim

Tunda UN dan Liburkan Sekolah 2 Pekan, Anies Mengaku Dapat Restu Nadiem Makarim
Tribunjakarta.com
Editor: Malda Hot News —Sabtu, 14 Maret 2020 19:17 WIB

Terasjabar.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku telah mendapat mendapat restu Menteri Pendikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim untuk menunda Ujian Nasioal (UN) dan meliburkan sekolah di wilayahnya selama dua pekan.

"Dari Kemendikbud memberi kewenangan pada daerah untuk menentukan waktu pelaksanaannya," ucapnya, Sabtu (14/3/2020).

Adapun kebijakan ini diambil Anies demi mengurangi interaksi masyarakat di luar rumah.

Pasalnya, hal ini perlu dilakukan untuk mencegah penularan virus corona yang semakin meluas.

"Ini semua dilakukan demi menjaga keselamatan dari seluruh warga Jakarta dan kami berharap seluruh komponen masyarakat mengurangi kegiatan di luar rumah," ujarnya di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat.

Setelah dua pekan berlalu, Anies menyebut, jajarannya akan kembali mengevaluasi kebijakan ini.

"Kami akan mereview kembali di akhir pekan kedua untuk melihat perkembangannya," kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk meliburkan sekolah-sekolah yang ada di ibu kota selama dua pekan guna menekan penyebaran virus corona di Jakarta.

Keputusan ini diambil setelah Anies menggelar pertemuan dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jakarta, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jakarta, hingga perwakilan Badan Kesehatan Dunia (WHO) di Indonesia.

"Dari hasil diskusi tadi kami sampaikan kesimpulan bahwa Pemprov DKI memutuskan untuk menutup semua sekolah di lingkungan Pemprov DKI," ucapnya, Sabtu (14/3/2020).

Tak hanya itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga memutuskan untuk menunda ujian nasional (UN) SMK yang seharusnya digelar pada 16 Maret mendatang.

"Bagi peserta ujian juga diputuskan ditunda," ujarnya di Balairung, kompleks Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat.

Adapun alasan menutupan sekolah-sekolah ini lantaran anak-anak dianggap bisa menjadi perantaran virus corona dari satu orang dewasa ke orang lain.

"Dari berbagai kajian, data menunjukan mereka (anak-anak) tidak banyak terjangkit Covid-19, tapi mereka adalah penular (perantara) dari orang dewasa satu ke yang lain," kata Anies.

"Jadi, meskipun mereka tidak terjangkiti tapi mereka bisa menularkan dari satu pribadi ke pribadi lain," sambungnya.(Tribunnjakarta.com)



Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Nadiem Makarim UN Mendikbud


Loading...