Waspada ! Beredar Pesan Hoax Soal Cara Mencegah Virus Corona

Waspada ! Beredar Pesan Hoax Soal Cara Mencegah Virus Corona
Warta Ekonomi
Editor: Malda Teras Health —Sabtu, 14 Maret 2020 14:07 WIB

Terasjabar.id - Penyebaran virus corona semakin masif dan menjadi perhatian khusus bagi masyarakat dunia, termasuk Indonesia.

Pemerintah Indonesia puntelah berupaya memmberikan update seputar korban virus corona, termasuk penanganannya.

Pemerintah juga menekankan agar masyarakat bijak dalam mengkonsumsi serta menyebarkan informasi ke media sosial, agar tidak merujuk pada kabar hoax.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengimbau masyarakat untuk tak menyebarkan terkait virus corona.

"Bahwa produsen hoaks itu merugikan diri sendiri, keluarga sendiri, merugikan masyarakat, bangsa dan negara," kata Johnny di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020) malam.

Pihaknya juga mengatakan pemerintah telah bekerjasama dengan Facebook, Twitter, hingga Youtube untuk segera menurunkan konten-konten yang bermuatan disinformasi maupun hoaks.

Juga bekerja sama dengan pihak kepolisian, sehingga ada sanksi hukum yang tegas bagi mereka yang menyebarkan berita bohong.

Sementara itu akhir-akhir ini telah beredar kabar hoax, satu di antaranya mengatasnamakan UNICEF.

Berikut isinya dilansir dari kominfo.go.id:

Tangkap layar pesan hoax soal corona.
Tangkap layar pesan hoax soal corona.
Beredar di WhatsApp Pesan HOAX Virus Corona yang Mengatasnamakan UNICEF, Ini Fakta-fakta Sebenarnya
Beredar di WhatsApp Pesan HOAX Virus Corona yang Mengatasnamakan UNICEF, Ini Fakta-fakta Sebenarnya (Kolase Tribunnews/freepik)

Seperti diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, isi pesan tersebut dipastikan berisi informasi yang menyesatkan dan juga bukan dikeluarkan UNICEF.

Berikut adalah penjelasan atau klarifikasi pada masing-masing klaim yang tertulis dalam pesan viral tersebut, seperti yang dilansir The Quint.

1. The virus does not settle in the air, but on the ground, so it is not transmitted by air:

(Virus tidak mengendap di udara, tetapi di tanah, sehingga tidak menular melalui udara)

Pesan viral itu mengklaim bahwa virus corona tidak ditularkan melalui udara dan hanya mengendap di tanah.

Tetapi menurut temuan WHO, virus corona dapat menyebar dari manusia ke manusia melalui tetesan kecil (droplet), ketika seseorang dengan Covid-19 batuk atau menghembuskan napas.

Tetesan ini bisa mendarat pada benda dan permukaan di sekitar orang tersebut.

Orang lain kemudian terkena Covid-19 dengan menyentuh benda atau permukaan ini, kemudian mereka menyentuh mata, hidung, atau mulut mereka.

Orang-orang juga dapat terkena Covid-19 jika mereka menghirup droplet dari batuk atau droplet yang dihembuskan oleh orang dengan Covid-19.

Sejauh ini, tidak ada informasi tentang di mana virus itu menetap.

2. Coronavirus when it falls on a metal surface, will live for 12 hours, so washing hands with soap and water well enough:

(Ketika virus corona jatuh di permukaan logam, ia akan hidup selama 12 jam, jadi cuci tangan dengan sabun dan air sudah cukup baik)

Quint FIT menghubungi Profesor Ramanan Laxminarayan, Direktur Pusat Dinamika Penyakit, Ekonomi dan Kebijakan, yang memberi tahu bahwa mencuci tangan dan menggunakan sanitiser tangan adalah tindakan pencegahan penting yang dapat dilakukan seseorang untuk mencegah infeksi virus corona.

Ia juga menyebutkan bahwa virus corona tidak dapat bertahan hidup di permukaan selama lebih dari 12 jam.

3. If the virus is exposed to a temperature of 26-27 ° C. it will be killed, as it does not live in hot regions:

(Jika virus terpapar pada suhu 26-27 ° C, virus itu akan mati karena tidak bisa hidup di daerah panas)

Belum bisa dipastikan apakah virus corona tidak dapat bertahan hidup dalam suhu yang lebih hangat.

Profesor Laxminarayan mengatakan, “Beberapa kasus virus corona telah terkonfirmasi di negara tropis. Namun, karena patogen pernapasan biasanya menghilang pada musim panas, hal yang sama mungkin terjadi pada virus corona. Kita harus menunggu untuk mengetahuinya."

4. drinking hot water and sun exposure will do the trick and staying away from ice cream and eating cold is important:

(Minum air panas dan terkena sinar matahari akan membantu mencegah virus corona, penting untuk menjauhi es krim dan makan dingin)

Belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa minum air panas dapat membantu membendung virus corona.

Hal yang sama juga berlaku soal makanan beku atau es krim.

5. Coronavirus is large in size, with a cell diameter of 400-500 micro, so any mask that prevents its entry does not need to be used by pharmacists to trade muzzles:

(Virus corona berukuran besar, dengan diameter sel 400-500 mikro, jadi setiap masker yang mencegah pemasukannya virus tidak perlu digunakan oleh apoteker untuk berdagang)

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penggunaan masker tidak secara khusus membantu dalam mencegah infeksi virus corona.

Seseorang perlu memakai masker hanya jika mereka sedang sakit atau sedang merawat pasien yang terinfeksi.

Berikut Cara Pencegahan yang Benar Menurt WHO:

1. Hindari mengonsumsi daging dan telur mentah.

2. Hindari area berasap atau merokok.

3. Minum obat segera setelah gejalanya muncul dan jangan biarkan kondisinya menjadi parah.

4. Rajin mencuci tangan setelah bersin atau batuk.

5. Tutup mulut saat batuk atau bersin menggunakan tisu atau siku.

6. Jika Anda yakin telah terinfeksi, hindari kontak dekat dengan orang-orang.

7. Harus memiliki waktu istirahat yang tepat.

8. Menjauhi area-area keramaian.

9. Bersihkan tangan menggunakan sabun dan air atau hand rub yang mengandung alkohol.

10. Jika memasak daging untuk dikonsumsi, sebaiknya Anda memperhatikan tingkat kematangan daging dengan baik.

11. Menggunakan perlindungan atau pengaman tubuh ketika akan melakukan kontak dengan binatang liar atau binatang peliharaan.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Tiara Shelavie)




Virus Corona Hoax Pencegahan Indonesia


Loading...