Penyakit DBD Telah Memakan Korban Jiwa Empat Orang Bandung, Empat Korban Masih Berusia Anak - Anak
Terasjabar.id - Penyakit demam berdarah dengue (DBD) telah memakan korban jiwa empat orang di Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar). Keempat korban masih berusia anak-anak.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rita Verita mengatakan, empat kasus itu terjadi pada bulan Januari dan Februari. Keempat anak dalam kondisi syok atau tekanan darah menurun saat masuk rumah sakit.
“Pada bulan Januari ada dua kasus usia dua dan tiga tahun dan Februari dua kasus. Mereka sudah dalam kondisi syok masuk ke rumah sakit,” kata Rita di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSKIA) Bandung, Jalan Kopo Cirangrang, Kota Bandung, Jumat (13/3/2020).
Menurut data yang dihimpun Dinkes Bandung, pada Januari terdapat 248 kasus DBD. Kemudian pada Februari sebanyak 204 kasus DBD. Dari seluruhnya, empat kasus yang menelan korban jiwa.
Menurutnya penyebaran DBD sangat berpotensi dari adanya saluran-saluran air yang tidak dikuras. Air tersebut menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti yang dapat menularkan DBD.
“Masyarakat sudah diberitahu, jangan hanya membersihkan tempat perindukan nyamuk yang biasa, tapi talang air jangan dilupakan,” katanya.
Meski demikian, jika dibandingkan dengan tahun 2019, kasus DBD menurun drastis tahun ini. Pada Januari dan Februari tahun lalu, kasus DBD di Kota Bandung memang cukup banyak.
“Pada Januari 2019 ada 800 lebih kasus DBD, kemudian Februari ada 600 kasus. Sementara korban yang meninggal 14 orang selama satu tahun,” katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, nyamuk penyebab DBD itu bersumber dari saluran air yang berada di permukiman padat. Dia meminta agar masyarakat selalu menguras air untuk mengantisipasi DBD.
“Masyarakat diimbau agar rajin membersihkan talang (saluran air) jika ada genangan air. Selain itu, pola hidup bersih harus ditingkatkan,” kata Yana. Disadur dari iNews.id