Sederet Fakta Motor dan Mobil Terbakar di SPBU Pamulang, Kronologi Hingga Kepanikan

Sederet Fakta Motor dan Mobil Terbakar di SPBU Pamulang, Kronologi Hingga Kepanikan
Tribunjakarta.com/Jaisy Rahman Tohir Garis polisi di SPBU Jalan Pajajaran, Pamulang, Tangerang Selatan, Selasa (10/3/2020).
Editor: Malda Hot News —Rabu, 11 Maret 2020 12:02 WIB

Terasjabar.id - Kebakaran di SPBU Jalan Pajajaran, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel) membuat geger warga sekitar dan pengendara yang melintas pada Selasa (10/3/2020) lalu.

Api yang berkobar dari pusat pembelian bahan bakar itu membuat khawatir api akan semakin membesar.

Setelah TribunJakarta.com mendatangi lokasi dan menggali sejumlah kesaksian serta keterangan, yang terbakar di pom bensin itu adalah satu unit sepeda motor dan mobil.

Kronologi

Kejadian bermula saat Syamsul, yang menaiki sepeda motor membeli bensin menggunakan jeriken.

Namun tiba-tiba motor itu mengeluarkan api saat akan di-starter dengan cara menyambungkan kabel tembaga, bukan menggunakan kunci biasa.

Apinya menyambar ke bensin dalam jeriken yang akhirnya tumpah dan menyambar ke mobil Suzuki Ertiga.

Mobil tersebut tengah dipajang untuk dijual oleh showroom.

Pemantik Api

Kanit Reskrim Polsek Pamulang, Iptu Totok Riyanto, mengatakan, penyebab munculnya api adalah karena percikan dari kelistrikan motor Syamsul saat hendak dinyalakan.

"Motor yang dikendarai pengisi bensin menggunakan jeriken ini ternyata tidak menggunakan kontak yang normal. Melainkan dengan sambungan tembaga," ujarnya.

Percikan api dari menyambungkan dua tembaga itu menyambar bensin di dalam jeriken.

Bensin di dalam jeriken itu tumpah dan mengarah ke sebuah mobil Suzuki Ertiga yang tengah dipajang untuk dijual.

"Yang terbakar satu motor dan mobil yang dipajang akan dijual pihak showroom," ujarnya.

Isi Bensin Pakai Jeriken

Totok mengatakan, saat itu Syamsul memang sedang membeli bensin menggunakan jeriken.

"Kebakaran itu ada sesaorang mengisi bahan bakar, dengan menggunakan jeriken," ujar Totok, saat olah tempat kejadian perkara.

Hal membeli jeriken itu juga diakui oleh Syamsul sendiri. Ia membeli bensin jenis pertalite menggunakan jeriken itu.

"Pertalite, iya pakai drum. Buat dijual lagi," ujar Syamsul di lokasi.

Boleh Beli Pakai Jeriken

Doni, pegawai SPBU itu, mengatakan, pihaknya memang memperbolehkan pembelian menggunakan jeriken.

Namun pembelian itu hanya berlaku untuk bensin non subsidi, bukan untuk premium dan solar.

"Memang boleh asal bukan yang subsidi. Premium sama solar enggak boleh. Kalau tadi kan pertalite," ujar Doni petugas SPBU itu.

Doni sendiri mengatakan sudah sering melayani Syamsul membeli bensin menggunakan jeriken.

"Sudah sering dia (Syamsul) beli pakai jeriken, cuma pertalite," ujarnya.

Panik

Doni, merupakan pegawai yang mengisikan bensin ke jeriken Syamsul. Ia menyakdikan detik-detik terperciknya api.

Doni awalnya bingung saat melihat Syamsul menyalakan motor.

"Iya dia datang kan bawa jeriken, saya isi tuh. Terus dia nyalahin motornya, saya nanya kok nyalahinnya gitu," ujar Doni menceritakan.

Syamsul memang tidak menggunakan kunci pada sepeda motor Honda Varionya, melainkan dengan cara menyambungkan kabel tembaga.

Tiba-tiba saat Syamsul tengah menyambung kabel tembaga itu, api terpercik dan menyambar ke jeriken juga ke nosel bensin.

"Saya langsung cabut noselnya, saya banting, saya injak-injak itu, ada apinya soalnya."

"Terus saya siram pakai air, lama-lama mati juga," ujarnya.

Tak hanya Doni, pengunjung SPBU lain juga panik, bahkan sampai keluar mengosongkan pom benskn yang letaknya dekat RSU Tangsel itu.

"Pada panik, mobil saja langsung kosong gitu," ujar Yudistira, pegawai mknimarket yang ada di dalam SPBU.

Beruntung tidak ada korban dalam kejadian kebakaran itu.

"Semuanya pada madamin pakai APAR, satpam, pegawainya," ujarnya.(Tribunjakarta.com)



Kebakaran SPBU Pamulang Pajajaran Tangsel


Loading...