Isi Lengkap Surat Wasiat Pasutri di Malang yang Tewas Bunuh Diri

Isi Lengkap Surat Wasiat Pasutri di Malang yang Tewas Bunuh Diri
Detik
Editor: Malda Hot News —Rabu, 11 Maret 2020 10:33 WIB

Terasjabar.id - Polisi memastikan pasutri di Malang yang ditemukan tewas murni melakukan bunuh diri. Sang suami gantung diri, sedangkan istrinya minum racun.

"Hasil pemeriksaan oleh tim medis di TKP, bahwa korban pria murni bunuh diri dengan cara gantung diri. Sementara korban perempuan yang juga istrinya meninggal karena mengonsumsi bahan beracun. Itu berdasarkan buih warna putih yang keluar dari bagian hidung korban," kata Kasat Reskrim Polres Malang AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (11/3/2020).


Polisi sebelumnya menjelaskan hasil identifikasi kedua korban. Pasutri itu yakni JW (42) dan YI (38). Pasangan itu ingin dikubur dalam satu liang lahad. Permintaan itu mereka tulis dalam selembar surat wasiat dari tiga lembar yang ditemukan polisi saat olah TKP.

"Jadikan kami satu liang lahat," berikut permintaan yang tertulis dalam surat wasiat seperti yang dilihat detikcom.

Sementara dalam dua surat wasiat lainnya, pasutri itu meminta maaf kepada anak dan keluarga, serta meminta tiga buah hatinya hidup rukun selamanya. Kedua jenazah korban telah dimakamkan.

Berikut isi lengkap surat wasiat pasutri tersebut:

Lembar pertama

Nok dompete bpk ono duit kanggo kepentingan dino iki
Bpk sepurane
Makyah aku sepurane
Agus tolong jogokno makyah, aku sepurane durung iso mbales banyu susune
Sepurane aku titip adik e, tolong jagakno apik" yo le
Bapak ibu wes sepakat, nok tangane ibu ono surat

(Di dalam dompet bapak ada uang untuk keperluan hari ini)
Bapak minta maaf
Makyah aku minta maaf
Agus tolong jaga Makyah, aku minta maaf belum bisa membalas air susunya
Minta maaf aku titip adik, tolong jaga yang baik ya nak
Bapak ibu sudah sepakat, ada surat di tangannya ibu)


Lembar kedua

Jadikan kami satu liang lahat

Lembar ketiga

Anak" ku seng pinter, kabeh sak darah daging seng rukun nganti tuek. Ojo tukaran rukun 100x

(Anak-anakku yang pinter, semua sedarah daging, yang rukun sampai tua. Jangan berantem, rukun 100x)


Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

(sun/bdh/Detik)

Bunuh Diri malang Pasutri Gantung Diri


Loading...