Hampir 200 Tentara Korea Utara Tewas karena Virus Corona COVID-19, Media Resmi Pemerintah Sebut Tak Ada Kasus di Negaranya

Hampir 200 Tentara Korea Utara Tewas karena Virus Corona COVID-19, Media Resmi Pemerintah Sebut Tak Ada Kasus di Negaranya
KOREA Utara disebut sedang kewalahan menghadapi virus corona COVID-19 meski diklaim negara itu masih bersih oleh media resmi pemerintah.* /pixabay
Editor: Admin Hot News —Selasa, 10 Maret 2020 16:19 WIB

Terasjabar.id -  Wabah virus corona COVID-19 ternyata tak hanya merebak di negara-negara terbuka.

Korea Utara yang terkenal sebagai negara komunis dan tertutup ini juga disebut sudah terinfeksi oleh virus mematikan itu.

Kabar ini disebarkan oleh beberapa media Korea Selatan pada Senin 9 Maret 2020.

Dikutip dari Daily NK, virus tersebut sudah menewaskan ratusan tentara mereka di perbatasan Korea Utara-Tiongkok.


Sekitar 180 tentara telah meninggal dunia antara bulan Januari hingga Februari 2020. Sementara itu, kurang lebih 3.700 tentara lainnya di karantina.

Para korban wabah ini berasal dari pos-pos perbatasan Korea Utara-Tiongkok seperti Pyongan Utara, Changang, Ryanggang, dan Hamgyong Utara.

Informasi tersebut diklaim Daily NK berasal dari laporan militer Korea Utara.

Dikutip dari Kantor Berita Yonhap, media sokongan Pemerintah Korea Selatan, sekitar 10 ribu orang yang sempat dikarantina karena terinfeksi virus COVID-19.

Saat ini, dikabarkan pemerintah setempat telah melepas 40 persennya karena dianggap tak menunjukkan gejala.

Namun, ternyata Pemerintah Korea Utara tidak mengakui keberadaan virus di negaranya.

"Penyakit infeksius itu (COVID-19) belum sampai ke negara kita sama sekali," ujar surat kabar Rodong Sinmun yang dikendalikan Pemerintahan Kim Jong-Un pada Senin 9 Maret 2020 dikutip dari Newsweek.

Tak hanya itu, media milik pemerintah itu memperingatkan warganya untuk tak menghalangi upaya mereka mengendalikan penyebaran virus corona.

Entah bagaimana maksudnya, surat kabar ini menyebut tindakan yang menghambat sebagai 'tindakan yang benar-benar tak dapat diterima'.

"Baru-baru ini, muncul fenomena bahwa masyarakat memandang orang yang menggunakan masker adalah beban, 

"Mereka bersikukuh dengan pendapatnya melawan orang-orang yang perlu mematuhi peraturan karantina," lanjut surat kabar itu.

Koran itu pun mengatakan bahwa ancaman wabah belum dapat diprediksi.

"Kami bekerja untuk menutup semua akses yang memungkinkan masuknya penyakit ini (perbatasan darat, udara, laut) akan terus berlanjut secara intensif," pungkas media itu.

Padahal, seminggu sebelumnya Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Undikabarkan menemui Presiden Korea Selatan Moon Jae-In.

Kim Jong-Un meminta bantuan untuk membendung virus corona di negaranya sebagaimana dikabarkan media Korea Selatan, Chosun Ilbo.

Kabar tersebut dianggap mengonfirmasi kondisi sebenarnya dari negara yang didirikan oleh Kim Il-Sung itu.

(Pikiran-rakyat.com)

Hampir 200 Tentara Korea Utara Tewas karena Virus Corona COVID-19 Media Resmi Pemerintah Sebut Tak Ada Kasus di Negaranya


Loading...