VIRAL ! 5 Fakta Wali Murid Aniaya Kepsek Sambil Bawa Pistol di Jambi, Sempat Terdengar Suara Letusan Keras

VIRAL ! 5 Fakta Wali Murid Aniaya Kepsek Sambil Bawa Pistol di Jambi, Sempat Terdengar Suara Letusan Keras
Tribunnews.com
Editor: Malda Teras Viral —Senin, 9 Maret 2020 10:32 WIB

Terasjabar.id - Aksi wali murid menganiaya kepala SMAN 10 di Tanjung Jabung Barat, Jambi pada Rabu (6/3/2020) berbuntut panjang.

Penganiayaan yang dilakukan wali murid itu akan diselidiki pihak kepolisian.

Wakapolres Tanjung Jabung Barat Kompol Wirmanto menuturkan, telah menerima laporan peristiwa itu.

"Iya, sudah ada laporan. tadi kita juga sudah bertemu dengan PGRI," ujarnya.


Diduga penganiayaan itu dilakukan karena tak terima ponsel anaknya disita saat akan ujian di sekolah.

Akibatnya, wali murid itu mendatangi sekolah dengan membawa pistol.

Berikut sederet fakta wali murid aniaya kepala sekolah sambil bawa pistol dirangkum :

1. Kronologi

Ketua PGRI Provinsi Jambi, Lukman, menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika sekolah meminta siswa untuk mengumpulkan ponsel sebelum ujian dimulai.

Saat itu sekolah menyediakan fasilitas wifi untuk akses internet siswa untuk ujian online.

Ketika sesi ujian pertama berlangsung, kepala sekolah menemukan seorang siswa yang tak menyerahkan ponselnya.

Saat itu siswa tersebut enggan menyerahkan ponsel dengan alasan dilarang orang tuanya.

"Siswa bersangkutan berasalan orang tuanya tak mengizinkan HP itu dikumpulkan. Demi kebersamaan kedudukan siswa dalam penegakan aturan, kepsek tetap meminta HP tersebut dan meminta siswa menginformasikan ke orang tuanya," ujar Lukman.

2. Datangi Kepsek dengan Bawa Pistol & Suara Letusan Keras

Sore hari setelah ujian selesai, wali murid dari siswa yang bersangkutan ternyata mendatangi kepala sekolah.

Saat itu kepala sekolah dan beberapa guru masih berada di sekolah.

Tiba-tiba terdengar suara leturan keras yang membuat warga sekolah berhamburan keluar.

Di halaman sekolah, mereka melihat kepala sekolah dibentak dan dipukul seorang laki-laki yang diduga orang tua murid.

"Kepsek mencoba menghindar dengan menangkis pukulan tersebut. Karena merasa belum puas, yang bersangkutan langsung menyingkap sebagian bajunya dan terlihat jelas pistol terselip di pinggangnya,” jelas Lukman.
Intimidasi tak berhenti.

Pria yang diduga wali murid tersebut mengambil kayu stok pramuka yang ada di dekatnya. Tapi dia urung memukulkan kayu ke tersebut ke arah kepala sekolah.

3. Mediasi Buntu

Akibat penganiayaan tersebut, Kepala SMAN 10 Tanjung Jabung Barat melapor ke Kepala Desa Bukit Harapan.

Kepala SMAN 10, Lasemen, merasa terancam atas tindakan wali murid.

“Karena merasa terancam, kepsek melakukan koordinasi dengan kepala desa setempat. Kades menginisiasi perdamaian dengan menghadirkan tokoh masyarakat setempat pada malam harinya. Saat pertemuan akan diadakan, orang tua siswa tersebut hadir dengan menggenggam pistol di tangannya,” jelasnya.

Mediasi itu pun buntu.

Pada Kamis (5/3) kepsek melapor ke korwil dan Dinas Pendidikan Provinsi Jambi serta melakukan pertemuan dengan Kabid GTK Dinas Pendidikan Provinsi pada Jumat.

“Inti dari pertemuan tersebut adalah kasus ini akan dilanjutkan ke pihak berwajib, dan harus dikawal sampai tuntas agar kejadian yang sama tidak terulang di masa yang akan datang,” pungkasnya.

Terkait upaya mediasi, Yusuf Kepala Desa Bukit Harapan, menyampaikan tidak ada titik terang.

"Kita sudah upayakan mediasi tapi tidak ada titik terang. Kita serahkan ke pihak berwenang," katanya singkat.

4. Respon PGRI Jambi

Menurut Lukman, pihak PGRI sendiri memastikan akan melakukan pendampingan kepada kepala sekolah, yang menjadi korban.

"Tadi sudah dilaporkan ke Disdik dan sudah dimusyawarahkan dengan PGRI dan pengawas. Dari kesepakatan tadi akan melaporkan ke pihak yang berwajib,” kata Plt Kadis Pendidikan Provinsi Jambi, Syahran.

Lukman juga menjelaskan, kasus tersebut telah menjadi perhatian Dinas Pendidikan Jambi, termasuk mendukung PGRI untuk melaporkan kasus tersebut kepada polisi agar dapat segera diproses hukum.

5. Reaksi Kepsek

Kepala SMAN 10 Tanjung Jabung Barat, Lasemen, tak ingin berkomentar banyak.

Ia menyarankan untuk mengkonfirmasi ke pihak kepolisian.

"Satu pintu saja,” ujarnya saat ditemui di Mapolres Tanjab Barat usai membuat laporan polisi. (tribunjakarta/tribunjambi)

(Tribunjakarta.com)


Wali Murid Jambi Pistol Letusan Keras Tanjung Jabung Barat Sman 10


Loading...