Harga Masker Melambung Tinggi, Menkes Terawan Berseloroh: Enggak Sakit Kok Pakai Masker? Bikin Mahal

Harga Masker Melambung Tinggi, Menkes Terawan Berseloroh: Enggak Sakit Kok Pakai Masker? Bikin Mahal
Tangkapan Layar YouTube/metrotvnews Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putrato menjelaskan mengapa dirinya tak menggunakan masker saat mengunjungi 2 pasien yang terdeteksi positif virus corona di RSPI Su
Editor: Malda Teras Health —Senin, 2 Maret 2020 18:48 WIB

Terasjabar.id - Sejak tersiarnya pemberitaan terkait virus corona atau Covid-19 mulai menyebar ke sejumlah negara di Asia, harga masker mulai melonjak.

Hal terebut disebabkan kepanikan publik yang khawatir akan terpapar virus corona yang disebut-sebut mematikan.

Kekhawatiran masyarakat kian menjadi-jadi, terlebih sejak informasi adanya 2 warga Depok, ibu dan anak yang terdeteksi positif virus corona.

Peristiwa tersebut pun membuat masyarakat berlomba-lomba berupaya mendapatkan alat pelindung diri (APD) yang bisa mencegah atau meminimalisir penularan virus corona tersebut.

Banyak masyarakat yang berbondong-bondong untuk membeli masker dalam jumlah banyak, yang akhirnya menjadikan harga masker naik hingga 10 kali lipat.

Dampak kenaikan harga masker tersebut pun banyak dikeluhkan sejumlah masyarakat.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto akirnya buka suara, soal harga masker yang belakangan melonjak drastis imbas dari wabah virus corona yang mendunia.

Namun, agkanya komentar Terawan terkait kenaikan harga masker cenderung tak relevan dengan pertanyaan yang diajukan.

Ditemui dalam konferensi pers di RSPI Sulianti Saroso, Menkes Terawan justru berkelakar, dan mengatakan bahwa tidak seharusnya masker dipakai orang-orang yang sehat.

Ia lalu merujuk pada wartawan dalam konferensi pers di RSPI Sulianti Saroso yang kebanyakan memakai masker.

"Kamu enggak sakit kok pakai masker? Bikin harga mahal," ucap Terawan di RSPI Sulianti Saroso, Senin (2/3/2020).

Menurutnya, masker hanya ditujukan untuk orang yang sakit agar virus yang ada di dalam tubuhnya tidak menyebar.

Sedangkan bila kondisi tubuh orang tersebut sehat, Terawan mengatakan bahwa orang tersebut tidak perlu menggunakan masker.

Terawan kemudian mengimbau masyarakat Indonesia agar tidak terlalu paranoid terkait adanya dua orang WNI yang positif terinfeksi virus corona.

Dikatakan Menkes, paranoid justru akan menurunkan sistem imunitas atau kekebalan tubuh seseorang.

Hal itu akan membuat seseorang rentan terserang penyakit.

"Imunitas akan turun jika kekhawatiran berlebihan yang tidak pada tempatnya. Itu membuat imunologis kita turun, psikoneuro imunologis," ucapnya.

Selain itu, Terawan juga menegaskan bahwa kontak fisik tidak akan serta merta menularkan virus corona.

Yang terpenting, kata Terawan, corona akan mudah menyerang tubuh bila kondisi imunitas tidak maksimal.

"Tidak semua yang kontak (fisik) akan sakit. Yang sakit yang imunitas tubuhnya rendah. Itu yang harus menjadi prinsip," tegasnya.

"Karena itu, nomor satu cara menjaga kita bukan dengan panik atau paranoid, khawatir. Namun dengan menjaga imunitas tubuh kita, kalau sakit pakai masker, kalau sehat ya enggak usah," imbuh dia. (TribunJakarta/Gerald)

Menkes Terawan Jenguk 2 Pasien Positif Corona Tanpa Masker

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mendatangi RSPI Sulianti Saroso, Senin (2/3/2020).

Kedatangan Terawan terkait dengan adanya dua orang WNI yang diduga positif terinfeksi virus corona ( Covid-19 ) yang dirawat di rumah sakit tersebut.

Menkes Terawan tiba di lokasi pada pukul 12.28 WIB. Setelah turun dari mobilnya, Terawan enggan berbicara secara detil.

Ia hanya memastikan kunjungannya ke RSPI Sulianti Saroso untuk melihat langsung kondisi pasien tersebut.

"Tunggu aku sebentar ngecek semuanya dulu. Udah positif. Tapi tempatnya di mana kan aku mau ngecek," kata Terawan di lokasi.

Saat mengunjungi 2 pasien yang diduga positif terjangkit virus corona, Terawan tampak tak menggunakan alat pelindung diri (APD), termasuk masker.

Penampilan dr. Terawan yang tanpa menggunakan masker saat berkunjung ke RSPI tersebut sontak menarik perhatian.

Banyak yang bertanya-tanya mengapa dr. Terawan tidak mengenakan masker saat mengunjungi 2 pasien yang terdeteksi positif virus corona tersebut.

Melansir tayangan Metro TV live, (2/3/2020), Menteri Kesehatan Terawan Agus Putrato menjelaskan mengapa dirinya tidak menggunakan APD saat menjenguk 2 pasien positif virus corona di RSPI.

Terawan menjelaskan, bahwa 2 pasien positif corona itu berada di ruang isolasi tertutup yang terlindung dengan dinding kaca.

"Loh itu ruang isolasi itu tertutup, kaca aja," kata Terawan.

"Dan orang yang lihat di luarnya, tenaga medis ya kita tahu," lanjutnya.

Saat itu Terawan mengungkapkan, bahwa ia mendatangi pasien hanya dari balik dinding kaca tersebut dan tidak melakukan kontak langsung.

Terawan yakin, ia tidak mungkin terpapar virus tersebut apabila tidak melakukan kontak langsung dengan penderita.

Maka dari itu, Terawan merasa tidak perlu memakai masker saat mengunjungi 2 pasien ibu dan anak yang terdeteksi virus corona.

"Wong kita juga enggak pakai masker juga udah yakin (tidak akan terpapar)," ungkapnya.

"Kenapa? Keyakinan itu yang paling penting," lanjutnya.

Terawan menjelaskna bahwa terdapat zona infeksi dan zona nonifeksi.

"Menteri kesehatan tahu persis kalau ini infeksi, area infeksi, ini area noninfeksi," kata Terawan.

Ilustrasi virus corona
Ilustrasi virus corona (Shutterstock via Kompas)

Menurutnya, jika kita berada di zona noninfeksi maka kita tidak perlu berperilaku seperti berada di zona infeksi.

"Karena tahu ini area noninfeksi, apa yang harus dilakukan? Tidak usah berperilaku sebagai area infeksi," ujar Terawan di hadapan awak media.

Masih menurut Menkes Terawan, jika memang tidak melakukan kontak langsung dengan pasien, tidak ada yang perlu ditakutkan.

Sebab sebagian besar, pasien positif virus corona disebabkan oleh adanya kontak langsung dengan orang yang terjangkit virus tersebut.

"Sama juga, kalau tidak kontak langsung, ya untuk apa? Takutnya di mana?" ungkap Terawan.

"Wong ini terjadi karena adanya kontak langsung (dengan penderita)," lanjutnya.

Terawan mengungkapkan, hal itu perlu dipahami oleh masyarakat agar tidak menimbulkan ketakutan yang berlebihan.

"Jadi di situ lah rasionalitas yang harus dibangun," ungkap Terawan.

Pemahaman itu juga diperlukan supaya, setiap orang yang tidak terinfeksi tidak perlu menggunakan masker ketika bepergian ke daerah yang memang terkategori noninfeksi.

"Supaya kamu kemana-mana ndak maskeran, dikira kamu yang sakit," ujar Terawan berseloroh.

"Nanti kamu di trackking," lanjut Terawan diikuti gelak tawa para awak media.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di RSPI Sulianti Saroso, Senin (2/3/2020).
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di RSPI Sulianti Saroso, Senin (2/3/2020). (ISTIMEWA/Tangkap layar Kompas TV)

(Tribunjakarta.com)

Depok Virus Corona Indonesia Covid-19 jepang Paranoid Menkes Masker


Loading...