Proyek KCIC Dihentikan Sementara, Ini Dampak Buruk Mega Proyek itu di KBB dan Cimahi

Proyek KCIC Dihentikan Sementara, Ini Dampak Buruk Mega Proyek itu di KBB dan Cimahi
Tribunjabar.id
Editor: Malda Teras Cimahi —Senin, 2 Maret 2020 17:06 WIB

Terasjabar.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) resmi menghentikan proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Jakarta Bandung selama 14 hari kedepan karena menyebabkan sejumlah masalah.

Masalah tersebut di antaranya, bahwa pembangunan mega proyek kurang memperhatikan kelancaran akses keluar masuk jalan tol sehingga berdampak terhadap kelancaran jalan tol dan non tol.

Kemudian, proyek tersebut kurang memperhatikan manajemen proyek sehingga terjadi pembiaran penumpukan material di bahu jalan.

Sementara berdasarkan catatan Tribun Jabar, akibat adanya proyek tersebut di Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Kota Cimahi setidaknya menimbulkan empat masalah, bahkan menyebabkan kerugian bagi warga.

1. Rumah Warga Retak-retak

Ratusan rumah warga Kompleks Tipar Silih Asih, RT 4/13, Desa Laksana Mekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), retak-retak akibat ledakan pengeboman proyek pembangunan terowongan Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) di Gunung Bohong.

Pantauan Tribun Jabar, Jumat (18/10/2019), rumah warga yang retak-tetak itu kebanyakan bagian dindingnya, baik itu dinding ruang tamu, kamar dan kamar mandi. Bahkan ada dinding rumah warga yang akan ambruk akibat keretakannya terus membesar.

Seorang warga menunjukkan dinding rumahnya yang retak karena pengeboman proyek kereta cepat.
Seorang warga menunjukkan dinding rumahnya yang retak karena pengeboman proyek kereta cepat. (Tribun Jabar/Hilman Kamaludin)

Rumah warga di RT 4 merupakan wilayah yang paling dekat dekat dengan lokasi pengeboman terowongan itu dengan jarak hanya 750 meter saja, sehingga dampaknya sangat dirasakan oleh ratusan warga disana.

Warga RT 4, Heru Agam (49) mengatakan, selama dua pekan pengeboman di proyek tersebut sudah terjadi sebanyak 8 kali dan dentumannya terdengar jelas, bahkan barang-barang di rumahnya pun sampai bergetar.

"Suara dentuman itu terdengar dua minggu ke belakang, tapi dampaknya itu sangat dirasakan pada hari ketiga dan mulai terlihat ada retakan dinding, padahal sebelumnya tidak ada retakan," ujar Heru saat ditemui di kediamannya.

2. Kebakaran Pipa Minyak Pertamina di Cimahi

Kebakaran pipa minyak terjadi di Kampung Mancong, Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Selasa (22/10/2019).

Kebakaran tersebut diduga akibat adanya hantaman keras oleh alat bor yang sedang mengerjakan pembuatan jalur Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) pada pipa Pertamina.

Petugas berusaha memadamkan kobaran api di lokasi proyek kereta cepat samping Jalan Tol Purbaleunyi, Melong Asih, Kota Cimahi, Selasa (22/10/2019). Kebakaran diduga akibat pipa minyak milik Pertamina bocor yang terkena proyek kereta capat.
Petugas berusaha memadamkan kobaran api di lokasi proyek kereta cepat samping Jalan Tol Purbaleunyi, Melong Asih, Kota Cimahi, Selasa (22/10/2019). Kebakaran diduga akibat pipa minyak milik Pertamina bocor yang terkena proyek kereta capat. (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Bahkan, Wakil Walikota Cimahi, Ngatiyana langsung berkoordinasi dengan pihak PT Pertamina dan PT KCIC untuk membahas kebakaran pipa minyak PT Pertamina tersebut.

Ia mengatakan, pihaknya juga bakal mengakomidir jika ada kerugian yang dialami oleh warga sekitar, karena lokasi kebakaran tersebut berada di area sawah milik warga.

"Termasuk dengan penduduk lain yang merasa dirugikan, kami akan fasilitasi, makanya kami akan langsung koordinasi dengan PT Pertamina dan PT KCIC ," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian.

3. Banjir di Underpass Padalarang

Banjir akibat limpasan air dari proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) menerjang underpass Padalarang dan merendam sejumlah rumah warga di Kampung Lebaksari RT 01/02, Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (31/12/2019).

Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna langsung memanggil pihak dari PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) untuk menyelesaikan masalah banjir di underpass Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Banjir merendam underpass di Padalarang.
Banjir merendam underpass di Padalarang. (Tribun Jabar/Syarif Pulloh Anwari)

Pasalnya, banjir di sekitar underpass tersebut sudah beberapa kali terjadi dan yang paling parah terjadi pada Selasa (31/12/2019) dengan ketinggian air mencapai 1 meter dan arus lalu lintas pun sempat lumpuh.

"Mereka dipanggil, pihak KCIC sudah datang untuk memastikan apakah dampak dari sana (underpass) kesini juga (Perumahan Cimareme) atau tidak," ujarnya.

4. Puluhan rumah Cikalongwetan retak-retak

Puluhan rumah warga di Kampung Dangdeur, RT 3/8, Desa Rende, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB) bagian dindinya mengalami retak-retak.

Pantauan Tribun Jabar, Selasa (7/1/2020), keretakan rumah warga tersebut memiliki panjang yang berbeda-beda, bahkan ada rumah warga yang bagian dindinya mengelupas.

Warga saat menunjukkan rumahnya yang retak, di Kampung Dangdeur, RT 3/8, Desa Rende, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (7/1/2020).
Warga saat menunjukkan rumahnya yang retak, di Kampung Dangdeur, RT 3/8, Desa Rende, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (7/1/2020). (Tribun Jabar/Hilman Kamaludin)

Rumah warga itu lokasinya sekitar 200 meter dengan pembangunan terowongan Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), sehingga warga menduga rumah mereka terdampak aktivitas peledakan atau blasting dari proyek nasional tersebut.

"Rumah kami di RT sini semuanya jadi retak-retak, setelah ada proyek itu (KCIC) kalau total ada sekitar 40 rumah," ujar warga setempat Sopian (42) saat ditemui di rumahnya, Selasa

(Tribunjabar.id)


Kementrian PUPR KBB Cimahi KCIC Jakarta Bandung


Loading...