Virus Corona, Warga Jabar di Korea Selatan Minta Gubernur Jabar Kirim Masker ke Korea Selatan

Virus Corona, Warga Jabar di Korea Selatan Minta Gubernur Jabar Kirim Masker ke Korea Selatan
Tribun Jambi masker N95
Editor: Malda Hot News —Kamis, 27 Februari 2020 13:33 WIB

Terasjabar.id - Kondisi penyebaran wabah virus corona covid-19 di Korea Selatan semakin mengkhawatirkan. WNI yang tengah bekerja atau menuntut ilmu di Negeri Ginseng tersebut bertahan dengan logistik yang terbatas, termasuk untuk kebutuhan maskernya.

Berdasarkan data WHO, sampai Kamis (27/2/2020), jumlah warga Korea Selatan yang terinfeksi virus tersebut mencapai 1.261 orang, bahkan website yang menjadi acuan warga Korea Selatan mengenai covid-19, worldometers.info, merilis warga Korea Selatan yang terinfeksi sudah 1.595 orang.

Angka ini meningkat tajam dari tiga hari sebelumnya, yakni Senin (24/2), yang masih 763 orang. Di Korea Selatan, selain Daegu yang menjadi kota dengan korban terbanyak, kawasan yang terjangkit corona virus di Korea Selatan adalah Gyeongbuk, Busan, Gyeonggi, dan Seoul.

Warga Bekasi, Jawa Barat, yang tinggal di Pusat Kota Daegu selama lebih dari lima tahun, Nathasya Dewi Fourtina (23), mengatakan WNI di Korea Selatan terus berusaha sabar dan tabah menghadapi wabah tersebut karena masih terikat tanggung jawab pekerjaan dan pendidikan.

"Kondisi wabah corona di sini semakin memburuk. Tiap hari naik terus jumlah korban di Daegu," kata Nathasya melalui ponsel, Kamis (27/2).

Nathasya mengatakan Pemerintah Korea Selatan sudah tidak lagi mengirim masker ke Cina karena kebutuhan masker dalam negeri pun semakin menipis. Pemerintah Korea, katanya, sudah mengarahkan warganya untuk membeli masker di kantor pos dan pembeliannya dibatasi sehari maksimal lima lembar. Hal ini menyebabkan antrean panjang untuk mendapat masker.

Walau dikabarkan masih mencukupi dengan jumlah terbatas, Nathasya tidak menampik bahwa masker memang semakin sulit didapat. Bahkan sejumlah artis Korea Selatan berdonasi untuk menyediakan masker bagi warga Korea Selatan.

"Banyak artis-artis Korea yang menyumbangkan makanan dan masker kepada Kota Daegu. Di sini sudah banyak yang sold out kebutuhan makanan, cuma kalo beruntung ya bisa mas," kata mahasiswi Keimyung University tersebut.

Nathasya mengatakan masih banyak WNI yang harus bekerja di kantornya dan pada 16 Maret nanti kegiatan pendidikan di sekolah dan kampus kembali dibuka. Dengan demikian, masker akan menjadi kebutuhan penting untuk perjalanan WNI ke kantor dan sekolah atau kampusnya.

"Kami di sini sangat amat membutuhkan masker. Kalau memang Pemprov Jabar bisa mengirimkan masker ke Korea Selatan, itu akan sangat membantu buat kami," katanya yang mengingat bahwa Pemprov Jabar pernah mengirimkan 10 ribu masker untuk warga Hongkong dan Cina beberapa waktu lalu.

Hal serupa dikatakan WNI lainnya, Alan Kusuma (28), yang bekerja di Gyeongbuk, 7 kilometer dari Daegu. Alan mengatakan sudah banyak WNI yang hampir kehabisan stok masker karena masker kian sulit didapat di pertokoan.

"Sudah banyak toko yang tutup, masker jadi susah didapat. Saya sudah pesan masker lewat online, semoga saja bisa terkirim. Kalau bahan makanan kami sudah belanja bulanan dua kali lipat untuk jaga-jaga," ujarnya.

Berdasarkan data WHO, secara global virus ini sudah menginfeksi 81.109 orang. Dari angka tersebut, di Cina sudah menginfeksi 78.191 orang, dan menyebabkan kematian 2.718 orang di antaranya.

Di luar Cina, virus ini menginfeksi total 2.918 orang di 37 negara. Sebanyak 43 pasien di antaranya meninggal dunia. Setelah Cina dengan jumlah korban terbanyak, korban terbanyak di urutan selanjutnya ada di Korea Selatan, Kapal Pesiar Diamond Princess, Italia, Jepang, Iran, Singapura, Hongkong, Amerika Serikat, dan Thailand.(Tribunjabar.id)


Masker Korea Selatan Jawa Barat WNI


Loading...