Katulampa Siaga 3, Warga Kampung Arus Cawang Kebanjiran 70 Cm

Katulampa Siaga 3, Warga Kampung Arus Cawang Kebanjiran 70 Cm
Tribunjakarta.com
Editor: Malda Hot News —Senin, 24 Februari 2020 16:45 WIB

Terasjabar.id - Warga RW 02, Kampung Arus, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati kembali terdampak banjir luapan Kali Ciliwung pada Senin (24/2/2020).

Warga setempat, Fatiah (50) mengatakan air mulai menjamah permukiman warga sekira pukul 11.30 WIB dan hingga kini ketinggian terus naik.

"Memang sebelumnya sudah ada peringatan dari RW kalau di Katulampa dan Depok siaga 3. Jadi pas air naik ya enggak kaget," kata Fatiah di Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (24/2/2020).

Meski pagi hari tadi banjir yang merendam permukiman warga surut, tak sampai 3 jam Ciliwung meluap air mencapai ketinggian 50 sentimeter.

Ketinggian tersebut dipastikan terus bertambah karena debit air kiriman dari Bogor dan Depok belum sepenuhnya tiba di Jakarta.

"Semakin naik airnya, enggak tahu nanti sampai berapa tinggi. Tergantung di Bogor sama Depok hujan lagi atau enggak," ujarnya.

Banjir yang merendam permukiman warga RW 02, Kampung Arus, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (24/2/2020)
Banjir yang merendam permukiman warga RW 02, Kampung Arus, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (24/2/2020) (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Untuk sekarang Fatiah menuturkan belum ada warga RW 02 yang mengungsi karena Kali Ciliwung kembali meluap.

Namun warga sudah bersiap memindahkan kendaraan bermotor dan perabot rumahnya ke tempat lebih tinggi agar terendam.

"Makin sore ya air makin naik, kalau di rumah warga yang agak lebih dekat kali bisa 70 sentimeter tingginya. Tapi enggak ada warga yang mengungsi," tuturnya.

Pantauan wartawan TribunJakarta.com pukul 15.45 WIB ketinggian air yang merendam permukiman warga sudah berkisar 70 sentimeter.

Warga yang tadinya memindahkan motor ke depan gang kembali harus memindahkan kendaraannya ke tempat lebih tinggi.

Jembatan Merah Kali Sunter Cipinang Melayu Jakarta Timur Rusak

Kondisi jembatan merah yang rusak diterjang banjir luapan Kali Sunter di Makasar, Jakarta Timur, Senin (24/2/2020).
Kondisi jembatan merah yang rusak diterjang banjir luapan Kali Sunter di Makasar, Jakarta Timur, Senin (24/2/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Banjir luapan Kali Sunter yang merendam permukiman warga RW 03 dan RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu Makasar Jakarta Timur ikut berdampak pada kondisi jembatan merah.

Terjangan arus Kali Sunter sejak banjir awal tahun 2020 lalu membuat jembatan penghubung warga RW 03 dan RW 04 rusak di sejumlah titik.

Triman (61), satu warga mengatakan sejumlah bagian pelat besi yang jadi penopang warga saat melintas bolong terdampak arus.

"Kalau terendam kan pelatnya jadi berkarat, terus dipakai lewat motor setiap hari ya bolong. Tapi masih tetap difungsikan, enggak ditutup," kata Triman di Makasar, Jakarta Timur, Senin (24/2/2020).

Sejak awal tahun 2020 hingga kini, setidaknya banjir dengan ketinggian sekitar 1 meter sudah menjamah permukiman warga.

Paling parah tanggal 1 Januari 2020 yang mengakibatkan jembatan pribadi milik warga ambruk diterjang derasnya arus.

"Biasanya dari PPSU Kelurahan memperbaiki jembatan, pelat yang bolong-bolong dilas. Tapi karena situasinya banjir terus jadi susah," ujarnya.

Kelelahan yang menggerogoti tubuh warga dan PPSU Kelurahan Cipinang Melayu saat banjir membuat perbaikan terpaksa ditunda.

Triman memprediksi perbaikan jembatan merah baru dilakukan setelah cuaca ekstrem tak lagi melanda Jakarta dan sekitarnya.

"Kalau banjir terus semua capek, makannya ini jembatan belum bisa diperbaiki. Hari Minggu kemarin saja 1,5 meter banjir," tuturnya.

Pantauan wartawan TribunJakarta.com, karat, retakan, dan sejumlah lubang tampak pada sekujur pelat besi badan Jembatan Merah.

Bunyi derit besi beradu saat pengendara motor melintas terdengar nyaring dari jembatan yang dibangun hasil kerja sama warga dengan satu Yayasan.

Debit Air Kali Sunter kembali Naik

Tinggi muka air di Kali Sunter yang kembali naik, Makasar, Jakarta Timur, Senin (24/2/2020)
Tinggi muka air di Kali Sunter yang kembali naik, Makasar, Jakarta Timur, Senin (24/2/2020) (TribunJakarta/Bima Putra)

Warga RW 03 dan RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu korban banjir luapan Kali Sunter harus siaga menghadapi ancaman banjir.

Meski banjir 1,5 meter yang merendam permukiman warga pada Minggu (23/2/2020) surut, namun ketinggian air Kali Sunter kini kembali naik.

Ida Rosida (57) mengatakan perubahan tinggi muka air di Kali Sunter tampak sejak pukul 08.00 WIB dan terus bertambah seiring waktu.

"Baru kemarin banjir surut, sekarang air sudah naik lagi. Saya enggak tahu siaga berapa, pokoknya bukan ketinggian normal," kata Ida di Makasar, Jakarta Timur, Senin (24/2/2020).

Menurutnya kenaikan tinggi muka air Kali Sunter imbas hujan yang mengguyur wilayah Bogor sejak beberapa hari terakhir.

Sejumlah warga menyikapi kenaikan tinggi muka air dengan masih menempatkan perabot di lantai dua rumah.

"Kalau yang rumahnya dua lantai ya barang-barangnya masih dinaikin. Karena dari awal tahun 2020 ini hujan terus, jadi sering banjir," ujarnya.

Triman (61), warga lainnya menuturkan tinggi muka air Kali Sunter di wilayah RW 03 dan RW 04 hingga pukul 09.00 WIB berkisar 150 sentimeter.

Namun bila debit air kiriman dari Kali Cikeas tiba di Kali Sunter, ketinggian dipastikan bertambah dalam waktu singkat.

"Padahal jam 6 tadi air masih normal, tapi sekarang sudah naik lagi. Memang tergantung aliran di Kali Cikeas, enggak bisa diprediksi juga," tutur Triman.

Pantauan wartawan TribunJakarta.com, hingga pukul 09.55 WIB warga RW 04 masih sibuk membersihkan timbunan lumpur dan sampah imbas banjir.

Sejumlah PPSU dari Kelurahan Cipinang Melayu pun ikut membantu proses bersih-bersih rumah warga dan saluran air yang tersumbat sampah.

(Tribunjakarta.com)

Katulampa Cawang Banjir Kramat Jati


Loading...