40 Pasien Kanker Tak Bisa Jalani Terapi, RSCM: Mesin Tomoterapi Terdampak Banjir Harus Diperbaiki

40 Pasien Kanker Tak Bisa Jalani Terapi, RSCM: Mesin Tomoterapi Terdampak Banjir Harus Diperbaiki
Tribunjakarta.com
Editor: Malda Hot News —Senin, 24 Februari 2020 14:58 WIB

Terasjabar.id - Jadwal terapi 40 pasien kanker di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) terganggu lantaran sejumlah ruangan terendam banjir, Minggu (23/2/2020.

Hal ini dibenarkan Direktur Utama RSCM, Lies Dina Liastuti, saat konferensi pers di ruang radiologi RSCM, Jakarta Pusat, Senin siang (24/2/2020)

"Ada 40 pasien yang jadwal terapinya tak jadi hari ini," kata Lies, sapaannya.

Dia mengatakan, mesin tomoterapi atau alat terapi kanker masih dalam proses pemeriksaan oleh vendor alat kesehatan RSCM.

"Prediksi paling lama satu minggu untuk mesin tomoterapi," kata dia.

Kendati begitu, saat awak media hendak mempertanyakan ihwal apakah ada kerusakan terhadap alat terapi kangker, Lies tak mengizinkan.

"Teman-teman media, hanya saya yang berwenang di sini (RSCM). Kalau ada pertanyaan, silakan tanya ke saya, bukan ke yang lain," ucapnya.

Lies juga membeberkan ruangan yang terdampak banjir di rumah sakit bersejarah tersebut.

Satu di antaranya yakni gedung GH, bangunan yang usianya ratusan tahun.

Gedung tersebut berada di belakang gedung radiologi RSCM.

"Di belakang ini ada gedung heritage (bersejarah), namanya GH, itu gedung yang usianya seratus tahun," kata Lies.

Dia mengatakan, kemungkinan gedung tersebut mengalami penurunan dari sektor fisik bangunan.

"Mungkin mengalami penurunan yang kami juga harus laporkan kepada pihak terkait, gedung kami bagaimana mempertahankan bila terjadi banjir," jelas Lies.

"Juga bisa lihat tadi area gedung GH menurun," sambung dia.

Pantauan TribunJakarta.com di lorong gedung GH, suasana tampak ramai.

Pengunjung RSCM dapat melewati area gedung GH tersebut.

Lies juga menyatakan, pihaknya akan membangun saluran air agar saat banjir, air dapat mengalir melalui drainase tersebut.

"Kami akan buatkan saluran sungai ke belakang," kata Lies.

Menurutnya, musibah tersebut menjadi bahan pembelajaran yang sangat penting bagi pihaknya.

"Itu semua pembelajaran kepada kami bahwa kami harus seperti apa," ujar Lies.

Meski begitu, dia mengatakan beberapa pihak telah memberikan dukungan kepada pihak RSCM.

"Satu hal yang mencerminkan bahwa Indonesia masih punya sifat-sifat gotong royong."

"Sehingga penyelesaian masalah kami adalah akibat dari kolaborasi berbagai pihak," beber Lies.

Sejumlah Alat Medis Rusak

Kemarin, Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Insaf membenarkan RSCM kebanjiran.

"Benar terjadi di RSCM," ucapnya singkat saat dikonfirmasi, Minggu (23/2/2020).

Ia menyebut, ruangan terdampak banjir di antaranya di ruangan radiologi dan ruang bedah yang berada di lantai satu RSCM.

"Banjir terjadi di bagian radologi, termasuk beda pusat lantai 1 (OK1), sebelah Urologi" ujarnya.

Sejumlah alat medis yang berada di dua ruangan itu pun dikabarkan rusak akibat terendam banjir.

Berikut data alat medis milik RSCM yang rusak akibat banjir:

1. Stationary xray ceiling

2. Fluoroscopy

3. Mammography

4. Stationary xray floor

5. Mobile xray

6. 2 unit ct scan

7. 1 unit ultra sound ‘accuson’ terendam

8. Seluruh PACS sistem di ruang baca diduga terendam

9. 1 unit MRI siemens terendam

(Tribunjakarta.com)

Pasien Kanker Terapi RSCM Banjir


Loading...