Pengunduran Diri Perdana Menteri Malaysia (Mahathir Mohamad) Disebut Skenario untuk Gagalkan Kepemimpinan Anwar Ibrahim

Pengunduran Diri Perdana Menteri Malaysia (Mahathir Mohamad) Disebut Skenario untuk Gagalkan Kepemimpinan Anwar Ibrahim
(Solopos.com : Google)
Editor: Epenz Hot News —Senin, 24 Februari 2020 14:29 WIB

Terasjabar.id - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengajukan pengunduran diri ke Raja Malaysia, Senin (24/2/2020) sekitar pukul 13.00 waktu setempat.

Keputusan ini sangat mengejutkan, mengingat Mahathir menegaskan dia tak akan mundur setidaknya sampai pelaksanaan KTT APEC pada Novomber 2020, di mana Malaysia menjadi tuan rumah.

Menurut sumber kepada The Straits Times, langkah ini kemungkinan akan disusul oleh deklarasi dukungan agar pria 94 tahun itu terus berkuasa sampai akhir periode.

Dia menilai pengunduran diri ini kemungkinan hanya siasat untuk membatalkan perjanjian transisi kepemimpinan dari Mahathir kepada Anwar Ibrahim. Seperti diketahui, sesuai dengan perjanjian di internal Pakatan Harapan sebelum pemilu pada Mei 2018, Mahathir akan menyerahkan jabatan kepada Anwar sebelum pemilu berikutnya yang digelar pada 2023.

Menurut sumber, Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong kemungkinan akan menolak pengunduran diri tersebut dengan alasan bahwa mayoritas parlemen mendukung Mahathir. Dengan demikian, rencana perpindahan kekuasaan ke Anwar akan batal.

"Tidak, Agong akan menolak pengunduran diri dengan mengatakan Mahathir mendapat dukungan dari mayoritas parlemen," kata sumber.

Namun, semua masih bisa berubah karena pada Senin sekitar pukul 14.30 waktu setempat, Anwar Ibrahim akan bertemu Raja.

Sumber lain di Pakatan Harapan mengatakan, para politisi sudah menemui Raja dan menyiapkan dokumen soal pembentukan koalisi baru yang disebut dengan Aliansi Nasional, namun ditunda disebabkan oleh negosiasi yang belum selesai.

Sementara itu, Partai Keadilan Rakyat (PKR) yang dipimpin Anwar Ibrahim, mengalami perpecahan. Ada 11 anggota parlemen Dewan Rakyat dari PKR yang mengumumkan keluar untuk membentuk bolk independen. Dengan demikian PKR akan kehilangan kursi signifikan dari total 50. Disadur dari iNews.id

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad Pengunduran Diri Anwar Ibrahim


Loading...