Analisa Ketajaman Penyerang Persib Bandung, Persebaya dan Persija, Siapakah yang Paling Tajam ??

Analisa Ketajaman Penyerang Persib Bandung, Persebaya dan Persija, Siapakah yang Paling Tajam ??
(Tribunnews.com : Google)
Editor: Epenz Hot Persib —Senin, 24 Februari 2020 11:16 WIB

Terasjabar.id - Kegarangan lini serang menjadi salah satu faktor penting tim dalam usahanya meraih sebuah kemenangan dalam setiap pertandingan yang dijalani.

Para pemain yang bertipikal menyerang selalu menjadi harapan utama mensebuah tim dalam urusan mencetak gol dan dimana gol tersebut menjadi cara untuk mendapatkan kemenangan.

Tak jarang, sebuah klub selalu menaruh perhatian lebih terhadap sektor yang satu ini.

Berbagai usaha dilakukan oleh manajemen untuk mendatangkan para penyerang jempolan dan haus gol demi membantu tim guna mencetak banyak gol sekaligus kemenangan.

Jika berbicara mengenai kekuatan daya ledak serangan yang dimiliki oleh tim-tim kasta tertinggi sepak bola tanah air.

Tentu ada beberapa tim yang memiliki daya ledak serangan menakutkan.

Dalam rubrik bola kali ini, kami akan menganalisa daya ledak serangan tiga tim yakni Persib Bandung, Persebaya Surabaya, dan Persija Jakarta.

Bagaimana kekuatan daya ledak serangan tim-tim tersebut.

1. Persib Bandung

Musim perdana Robert Rene Alberts bersama Persib Bandung pada musim lalu dapat dikatakan kurang memuaskan, apalagi di paruh pertama tim Pangeran Biru harus dilanda inkonsistensi.

Beruntung tim kebanggaan warga kota Bandung tersebut mampu bangkit di paruh kedua kompetisi Liga 1 2019/2020.

Persib Bandung pun akhirnya bisa finish di peringkat keenam dengan raihan 51 poin.

Torehan 13 kemenangan, 12 hasil imbang, dan 9 kekalahan menjadi bukti performa Persib Bandung pada musim lalu.

Musim lalu, Persib Bandung mampu menorehkan 51 gol dan 49 kebobolan.

Ezechiel N'Douassel dan Febri Hariyadi menjadi dua sosok utama penyumbang gol terbanyak bagi Pangeran Biru.

Ezechiel yang menjadi penyerang andalan Maung Bandung musim lalu berhasil mencetak totak 15 gol dan 5 assist dalam 26 pertandingan yang ia lakoni.

Catatan impresif tersebut membuat pemain berdarah Chad tersebut menjadi top skor klub Maung Bandung pada musim lalu.

Hanya saja, setelah berseragam Persib Bandung selama tiga tahun justru sang pemain secara mengejutkan memilih hengkang ke Bhayangkara FC musim depan.

Hengkangnya Ezechiel N'Douassel sejatinya menjadi kerugian besar bagi tim Maung Bandung mengingat sang pemain punya banyak peran untuk membantu Persib dalam urusan produktifitas gol.

Kini, Persib Bandung sudah mendapatkan pemain pengganti yang akan mengisi peran yang ditinggalkan oleh Ezechiel.

Peran tersebut akan dijalankan oleh eks penyerang Ajax Amsterdam, Geoffrey Castilion.

Castilion diharapkan mampu menjadi tumpuan utama tim asuhan Robert Rene Alberts dalam urusan mencetak gol pada musim depan.

Performa menawan yang ia tunjukkan selama laga pramusim tentu diharapkan agar terus berlanjut hingga kompetisi Liga 1 2020 bergulir yang kick off 29 Februari 2020 ini.

Penyerang berpaspor Belanda tersebut diprediksi akan diduetkan dengan Wander Luiz sebagai duo penyerang Persib Bandung musim depan.

Selain itu, Beni Okto juga menjadi opsi penyerang lokal yang bisa menjadi andalan utama sebagai juru gedor Persib Bandung musim depan.

Tiga penyerang yang dimiliki oleh kesebalasan Persib Bandung tersebut tentu sangat diharapkan bisa menunjukkan performa terbaiknya sekaligus membantu timnya bisa bersaing di jalur juara di Kompetisi Liga 1 musim depan.

Apalagi ketiganya akan mendapatkan dukungan yang luar biasa dari para pemain yang berkualitas dari lini kedua.

Kita ambil contoh, kini tim Maung Bandung memiliki beberapa nama winger yang memiliki daya ledak luar biasa lewat kecepatan serta determinasi permainan dalam mengacak-acak pertahanan lawan.

Nama-nama seperti Febri Hariyadi, Zulham Zamrun, Frets Butuan, dan Esteban Vizcarra menjadi deretan pemain winger yang akan mendukung lini serang Persib Bandung dari lini kedua.

Kecepatan dan determinasi yang dimiliki oleh para winger tersebut diprediksi akan membuat lini serang semakin tajam dan menakutkan musim depan.

Dengan satu syarat, Robert Rene Alberts selaku pelatih mampu menemukan formasi dan strategi yang tepat untuk mengoptimalkan lini serang yang kini ia miliki.

Para pemain muda seperti Bekcham Putra dan Gian Zola juga bisa menjadi sosok yang bisa membantu lini serang Maung Bandung lebih eksplosif.

2. Persebaya Surabaya

Persebaya Surabaya menjadi tim kedua paling produktif dalam urusan membobol jala gawang lawan sepanjang musim lalu.

Torehan 57 gol menjadi bukti tajamnya lini serang tim Bajul Ijo dalam keikutsertaannya berlaga di kompetisi Liga 1 2019.

David Da Silva menjadi tokoh sentral dibalik tingginya produktifitas gol Persebaya Surabaya pada musim lalu.

Didatangkan pada paruh musim, David Da Silva berhasil menggantikan peran yang ditinggalkan oleh Amido Balde yang dilepas di pertengah musim karena performanya kurang memuaskan.

Dalam 17 penampilan yang ia lakoni, pemain berdarah Brasil tersebut berhasil menorehkan 14 gol dan 3 assist pada musim lalu.

Catatan statistik yang sangat gemilang bagi David Da Silva, dimana gelontoran gol demi golnya tersebut akhirnya membantu Persebaya Surabaya menempati posisi runner-up di Liga 1 2019.

David da Silva memang memiliki kemampuan secara menyeluruh, kecepatan, akurasi tendangan bahkan hingga sundulannya pun mematikan bagi setiap bek dan penjaga gawang lawan.

Berbagai atribut yang telah dimiliki David Da Silva diprediksi mampu membuat lini serang tim Bajul Ijo kembali memanas.

Apalagi tim Bajul Ijo menjadi salah satu kesebelasan yang cukup aktif pergerakannya di bursa transfer pemain sehingga beberapa wajah baru akan menghiasi skuat Persebaya Surabaya pada musim depan.

Aji Santoso pun tak segan untuk melakukan perombakan skuat sekaligus mendatangkan amunisi baru yang telah terbukti kualitasnya.

Sektor lini depan pun menjadi salah satu titik fokus Aji Santoso dalam memperkuat skuatnya di bursa transfer kali ini.

Kedatangan Mahmoud Eid dan Patrich Wanggai menjadi salah bukti Aji Santoso dalam menambah kualitas serangan Bajul Ijo pada musim depan.

Mahmoud Eid sendiri merupakan pemain kelahiran Swedia 26 tahun yang lalu.

Namun saat ini dirinya tercatat sebagai pemain berkebangsaan Palestina.

Mahmoud Eid lebih banyak menghabiskan waktunya berkarir di Swedia.

Sepanjang karirnya, Mahmoud Eid hanya sekali bermain di luar Swedia tepatnya Mjondalen (Norwegia) pada tahun 2018 lalu.

Selain itu, Mahmoud Eid juga pernah membela Timnas Palestina sebanyak 17 penampilan.

Pemain yang berposisi sebagai striker tersebut telah menorehkan total 164 penampilan sepanjang karirnya.

Torehan 46 gol dan 25 assist menjadi bukti performa gemilang yang mampu ditorehkan oleh sang pemain.

Dengan posisinya sebagai penyerang, maka Mahmoud Eid diprediksi akan menjadi duet mematikan baik bagi David Da Silva maupun Patrich Wanggai.

Direkrutnya nama-nama seperti Mahmoud Eid, Bayu Nugroho, Makan Konate, dan Hambali Tholib juga menjadi bukti keseriusan Aji Santoso menciptakan kekuatan di lini kedua guna meningkatkan produktifitas gol Persebaya Surabaya.

Misalnya, kedatangan Makan Konate tentu membuat para Bonek menaruh ekspetasi tinggi terhadap sang pemain guna menambah kualitas lini tengah Persebaya musim depan.

Makan Konate diharapkan mampu menambah kualitas penyerangan sekaligus menjadi pioner permain lini serang tim Bajul Ijo.

Ekspetasi tersebut tidak terlepas dari peran sentral yang dijalankan oleh Makan Konate bersama klub sebelumnya, Arema FC.

Makan Konate sendiri mampu menjadi pemain paling produktif di Arema FC dengan sumbangsih 16 gol dan 10 assists di sepanjang musim 2019.

Jumlah gol tersebut menjadi yang paling banyak di antara pemain-pemain Arema lainnya.

Penampilan apiknya pula yang membuat dirinya masuk nominasi pemain terbaik Liga 1 2019.

Kedatangan Makan Konate secara tidak langsung membuat Persebaya Surabaya berharap banyak terhadap performa pemain berdarah Mali tersebut.

Hadirnya Makan Konate akan menjadi berkah tersendiri bagi para penyerang Bajul Ijo mulai dari David Da Silva, Mahmoud Eid, dan Patrich Wanggai.

Selain itu, ada beberapa gelandang lain tim Bajul Ijo yang tidak kalah kualitasnya dengan Makan Konate dalam urusan menyerang.

Diantaranya yakni Hamba Tholib yang baru saja didatangkan dari Persela Lamongan.

Kelincahan dan eksploisifitas pemain berusia 19 tahun tersebut juga cukup mengagumkan di lini tengah.

Posisi gelandang sayap diprediksi akan menjadi rebutan bagi Muhammad Supriadi, Irfan Jaya, Bayu Nugroho dan Oktafianus Fernando.

Sektor tersebut juga menjadi pendukung daya ledak serangan Persebaya Surabaya dari lini kedua.

3. Persija Jakarta

Tim ketiga yang diprediksi memiliki daya ledak serangan yang cukup komplit adalah kesebelasan Persija Jakarta.

Memiliki penyerang haus gol seperti Marko Simic menjadikan tim Macan Kemayoran terlihat cukup menakutkan dalam urusan menyerang.

Sejak bergabung dari Melaka United awal musim 2018, Simic menjadi predator mengerikan di lini depan Persija.

Pada musim perdananya bersama Persija di Liga 1 2018, selain mampu membantu Persija keluar sebagai juara, Simic juga memberikan kesan positif bagi publik Jakartan dengan mampu mencetak 18 gol dari 30 laga Liga 1 yang dia jalani.

Performa apiknya semakin menanjak memasuki musim keduanya bersama Tim Ibukota ini.

Di Liga 1 2019 lalu dirinya tampil trengginas dengan mengakhiri musim dengan torehan 28 gol

Bahkan di Liga 1 2019 lalu dirinya sanggup menorehkan tiga hattrick atau hattrick untuk hattrick.

Kehadiran Marko Simic juga akan didukung lini kedua Persija Jakarta yang cukup mumpuni.

Pertama, hadirnya Evan Dimas akan semakin menambah kekuatan lini kedua tim Macan Kemayoran dalam melayani Marko Simic sebagai juru gedor.

Selain andal dalam mengatur keseimbangan, Evan Dimas mampu menempati posisi gelandang serang.

Visi bermain luar biasa yang dimiliki oleh Evan Dimas diyakini akan semakin terasah di klub Macan Kemayoran.

Apalagi, Persija memiliki Riko Simanjuntak, Herry Susanto dan Novri Setiawan yang memiliki kecepatan di sektor sayap.

Hal itu akan menjadi membuat Evan Dimas semakin leluasa dalam menjalankan perannya sebagai dirijen lini tengah tim.

Seperti yang telah diketahui, kecepatan sayap selama ini menjadi kekuatan utama Persija dalam membangun serangan.

Selain andal dalam mengatur ritme permainan, Evan Dimas juga memiliki akurasi umpan yang baik dan tepat.

Kualitas finishing, sundulan, tendangan bebas, dan tubuh yang kekar yang dimiliki oleh Marko Simic tentu akan membuat dirinya semakin terlayani dengan kehadiran Evan Dimas.

Belum lagi, kedatangan Osvaldo Haay semakin membuat sisi sayap tim Macan Kemayoran terlihat semakin menakutkan.

Berbagai hal tersebut membuat tim Macan Kemayoran menjadi salah satu kekuatan yang tidak bisa diremehkan utamanya di sektor lini serangnya. Disadur dari (Tribunnews/Dwi Setiawan)



Persib Bandung Analisa Ketajaman Penyerang Persija Jakarta Persebaya Surabaya Liga 1 2020


Loading...