Penjualan Kendaraan di China Anjlok 92 Persen, Terhantam Oleh Wabah Virus Korona

Penjualan Kendaraan di China Anjlok 92 Persen, Terhantam Oleh Wabah Virus Korona
(iNews : Google)
Editor: Epenz Hot News —Minggu, 23 Februari 2020 09:29 WIB

Terasjabar.id - Seperti dikhawatirkan pelaku industri otomotif, penjualan mobil di China benar-benar terhantam wabah virus korona. Penjualan kendaraan di negeri Tirai Bambu itu pada Februari 2020 anjlok 92 persen.

Dilansir dari Carscoops, Minggu (23/2/2020), penurunan penjualan bahkan lebih buruk pada minggu pertama Februari. Rata-rata penjualan mobil harian di China hanya mencetak 811 unit kendaraan, penurunan 96 persen dari tahun-ke-tahun.

Menurut Asosiasi Penumpang Mobil China (CPCA), kemerosotan penjualan besar-besaran ini adalah efek sementara dari wabah virus korona. Mereka berharap penjualan di bulan berikutnya naik karena lebih banyak ruang pameran dibuka kembali.

"Hampir tidak ada orang ke dealer mobil di minggu pertama Februari karena kebanyakan orang tinggal di rumah," ujar Sekretaris Jenderal CPCA, Cui Dongshu.

"Sangat sedikit dealer yang buka pada minggu-minggu pertama bulan Februari dan mereka memiliki lalu lintas pelanggan yang sangat sedikit," katanya.

Sebagai tanggapan terhadap masalah ini, merek mobil China, Geely meluncurkan layanan penjualan "tanpa kontak" yang memungkinkan pelanggan membeli mobil secara online dan mengirimkannya ke depan pintu rumah pelanggan.

Perusahaan lain, seperti Nissan dan Honda memilih menunda pembukaan kembali pabrik mereka hingga 11 Maret, menyusul pengumuman terbaru pemerintah di sana.

Shutdown China telah mengganggu tidak hanya pasar dalam negeri, tapi juga rantai pasokan global. Banyak produsen mobil tidak dapat menerima komponen kendaraan yang diperlukan untuk produksi pabrik mereka di sejumlah negara.

Bahkan, FCA terpaksa menghentikan produksi model kendaraan 500L di pabrik Serbia. Sementara Jaguar Land Rover (JLR) akan kehabisan komponen jika situasi buruk berlanjut. Disadur dari iNews.id

Virus Korona China Wuhan Wabah Virus Korona Industri Otomotif


Loading...