Kronologi SMPN 1 Turi Susur Sungai di Sungai Sempor yang Dilakukan Pada Siang Berakhir Menjadi Tragedi, Begini Detik - Detik Mencekam Saat Air Menerjang

Kronologi SMPN 1 Turi Susur Sungai di Sungai Sempor  yang Dilakukan Pada Siang Berakhir Menjadi Tragedi, Begini Detik - Detik Mencekam Saat Air Menerjang
(Borobudurnews : Google)
Editor: Epenz Hot News —Minggu, 23 Februari 2020 07:45 WIB

Terasjabar.id - Kegiatan ekstrakulikuler pramuka SMPN 1 Turi berupa susur sungai yang dilakukan pada Jumat (21/2/2020) siang itu berakhir menjadi tragedi.

Sebanyak 7 pembina pramuka yang merupakan guru SMPN 1 Turi mengajak 250 siswa mengikuti kegiatan susur sungai di Sungai Sempor, Dusun Dukuh, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman.

Sampai saat ini, korban yangtelah ditemukan berjumalh 8 orang dan dua masih dalam pencarian.

Melansir dari Tribun Jogja, salah satu korban yang selamat adalah Zidan. Siswa itu menceritakan detik-detik kejadian itu kepada ibunya, Yuni.

Yuni mengatakan saat kejadian tersebut para siswa berjalan didampingi pembina.

Beberapa siswa berjalan di tepi namun ada pula yang berada di tengah sungai.

Ketika kegiatan berjalan, air sungai cukup dangkal.

Hujan belum turun di lokasi anak-anak itu berada.

Yuni mengatakan, anaknya berjalan sekitar 30 menit dengan menempuh jarak kurang lebih satu kilometer.

Belum mencapai tujuan, Zidan, kata Yuni, terluka karena tergores bambu.

Karena tangannya terluka, Zidan diminta pembina pramuka untuk naik ke tepi sungai.

Tak lama setelah kejadian itu, Zidan melihat air kira-kira setinggi 1-2 meter bergulung-gulung.

Kondisi pascakejadian banjir bandang yang menelan korban peserta susur sungai Pramuka SMPN 1 Turi di Outbound Valley Sempor Dukuh, RT.03/RW.10, Ngentak Dukuh, Donokerto, Kecamatan Turi, Sleman, Jumat (21/2). Enam orang anggota pramuka SMPN 1 Turi dilaporkan hanyut terbawa arus aliran Sungai Sempor saat melakukan susur sungai dan hingga berita ini diturunkan petugas gabungan berhasil mengevakuasi 5 korban meninggal dunia.
Kondisi pascakejadian banjir bandang yang menelan korban peserta susur sungai Pramuka SMPN 1 Turi di Outbound Valley Sempor Dukuh, RT.03/RW.10, Ngentak Dukuh, Donokerto, Kecamatan Turi, Sleman, Jumat (21/2). Enam orang anggota pramuka SMPN 1 Turi dilaporkan hanyut terbawa arus aliran Sungai Sempor saat melakukan susur sungai dan hingga berita ini diturunkan petugas gabungan berhasil mengevakuasi 5 korban meninggal dunia. (TRIBUN JOGJA/HO/PUSDALOPS BPBD DIY)

Air tersebut datang dari arah utara atau tepat di hadapan peserta susur sungai.

Zidan sontak berteriak banjir datang.

Anak dibawah umur itu melihat teman-temannya tergulung banjir.

Beberapa teman Zidan berhasil menyelamatkan diri ke tepi sungai.

Ada pula siswa yang berpegangan pada batu.

“Zidan melihat ada yang keseret banjir, ada pula yang berhasil pegangan batu dan naik ke atasnya. Ya, sekitar 7 sampai 10 orang ada di atas batu besar,” ucap Yuni menirukan cerita Zidan.

Warga sekitar langsung turun memberikan bantuan. Zidan pun ikut serta memberi pertolongan kepada teman-temannya.

Dia mengambil bambu untuk menggapai rekan-rekannya yang berada di atas batu. Sedangkan untuk teman yang terseret banjir, tak banyak yang bisa dilakukan remaja kelas 7 ini.

“Tebing di sungai itu sekitar 2 meteran kurang lebihnya. Waktu itu di barisan depan banyak yang (peserta) ceweknya,” lanjut dia.

Kepala SMPN 1 Turi, Tutik Nurdiana, mengaku tidak diberi tahu mengenai kegiatan susur sungai pada hari itu.

Tutik yang baru menjabat 1,5 bulan itu mengatakan susur sungai memang biasa dilakukan di sekolahnya.

Pembina pramuka yang ada di sekolahnya pun berasal dari tenaga pengajar SMPN 1 Turi.

Siswa SMPN 1 Turi Sleman, Jumat (21/2/2020). Enam siswa dilaporkan meninggal akibat hanyut di Sungai Sempor ketika mengikuti kegiatan Pramuka susur sungai.
Siswa SMPN 1 Turi Sleman, Jumat (21/2/2020). Enam siswa dilaporkan meninggal akibat hanyut di Sungai Sempor ketika mengikuti kegiatan Pramuka susur sungai. (TRIBUN JOGJA/HO/PUSDALOPS BPBD DIY)

"Kegiatan Pramuka memang rutin setiap hari Jumat, dari pukul 14.00 sampai 15.30. Ada tujuh pembina yang ikut dalam kegiatan susur sungai. Semuanya adalah guru SMPN 1 Turi," kata Tutik dalam jumpa pers di SMPN 1 Turi, Sabtu (22/2).

Ia melanjutkan, pembina tidak berkoordinasi dengan kepala sekolah dalam pelaksanaan susur sungai.

"Kebetulan saya baru satu setengah bulan menjabat kepala sekolah, kegiatan Pramuka melanjutkan dari program lama. Jujur saya tidak tahu ada kegiatan susur sungai," lanjutnya.

"Mungkin karena siswa berasal dari Turi dan sudah paham daerah Turi. Jadi mungkin ya menganggap itu biasa," sambungnya.

Tutik juga memohon maaf atas musibah yang menimpa anak didiknya. Pihaknya tidak menduga akan terjadi musibah seperti ini.

Pihaknya juga meminta dukungan dari masyarakat, agar keluarga dan kerabat korban yang meninggal diberikan kekuatan.

"Semoga korban yang belum ditemukan, segera ditemukan,"tutupnya. Disadur dari Tribunjabar.id

Smpn Turi 1 Kegiatan Pramuka Arus Sungai Lembah Sempor Kabupaten Sleman


Loading...