UPDATE Terkini Daftar Korban Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi Sleman

UPDATE Terkini Daftar Korban Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi Sleman
Tribunjogja
Editor: Malda Teras Viral —Sabtu, 22 Februari 2020 08:02 WIB

Terasjabar.id - Perkembangan terkini tragedi susur sungai siswa SMPN 1 Turi Sleman, dilaporkan enam siswa meninggal dunia dan empat siswa masih belum ditemukan.

Demikian laporan terkini dari lapangan yang diperoleh Tribunjogja.com hingga Jumat (21/2/2020) pukul 22.30 WIB.

Dilaporkan, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Basarnad DIY serta Polda DIY, korban meninggal hingga Jumat malam tercatat enam orang.

Sementara empat siswa juga dikabarkan belum ditemukan, dan upaya pencarian pun terus dilakukan.

Suasana Klinik Pratama Swa di Turi, Sleman tempat sejumlah siswa SMPN 1 Turi yang dievakuasi, Jumat (21/2/2020) sore.
Suasana Klinik Pratama Swa di Turi, Sleman tempat sejumlah siswa SMPN 1 Turi yang dievakuasi, Jumat (21/2/2020) sore. (Tribun Jogja/ Yosef Leon Pinsker)

Kepala Basarnas DIY, Wahyu Efendi, menyampaikan hingga malam ini masih ada empat siswa yang belum ditemukan.

Ia juga mengatakan bahwa pencarian terhadap empat siswa yang belum ditemukan masih akan terus dilaksanakan.

"Sampai pagi atau tidaknya masih menunggu, jika situasi dan kondisi memungkinkan masih akan kita teruskan hingga pagi," katanya.

Namun, lanjutnya, jika kondisi memburuk, upaya pencarian akan dihentikan sementara waktu.

"Kita tentunya juga tidak mau membahayakan anggota," tuturnya.

Berikut update terkini daftar korban meninggal dunia yang diperoleh Tribunjogja.com dari Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto :

1.Sovie Aulia
Alamat:Sumberejo Srumbung Magelang

2.Arisma
Alamat : Ngentak tepan Bangunkerto Turi

3. Nur Azizah
Alamat : Kembangarum DONOKERTO Turi Sleman

4. Latifa
Alamat : Kembang Arum DONOKERTO Turi Sleman

5. Khoirunisa
Alamat : Karanggawang Girikerto TURI

6. Evita Putri L, 7A Soprayan Girikerto TURI

Sementara untuk data 4 siswa yang belum ditemukan adalah sebagai berikut :

1. Yasinta Bunga, Alamat: Dadapan

2. Vanesa Dida, Alamat: Glagahombo Girikerto

3. Zahra Imelda, Alamat: Kenteng, Wonokerto

4. Nadine Fadilah, Alamat: Kenaruhan, Donokerto

Kecerobohan Sekolah

Tragedi kegiatan susur sungai oleh siswa SMPN 1 Turi Sleman di mata Bupati Sleman, Sri Purnomo sebagai pelajaran sangat mahal bagi Kabupaten Sleman.  

Bupati Sleman Sri Purnomo menyebut, peristiwa hanyutnya siswa SMPN 1 Turi Sleman yang terjadi di Sungai Sempor merupakan kecerobohan pihak sekolah.

Sebab, kegiatan susur sungai dilakukan saat musim hujan.

"Ya itu kecerobohan, artinya melaksanakan kegiatan-kegiatan di sungai pada saat musim hujan. Itu sangat berbahaya," ujar Bupati Sleman Sri Purnomo saat ditemui di lokasi, Jumat (21/2/2020).

Bupati Sleman, Sri Purnomo
Bupati Sleman, Sri Purnomo (Kompas.com)

Para siswa mengikuti ekstrakurikuler Pramuka berupa susur Sungai Sempor.

Menurut Bupati Sleman, di saat musim penghujan, kegiatan Pramuka bisa dilaksanakan di dalam sekolah bukan di lokasi berbahaya seperti di sungai.

"Tetapi ini mereka mengadakan kegiatan di luar lingkungan sekolah, berada di perairan. Ini kan sangat bahaya sekali," ucapnya.

Terbukti, karena air sungai banjir mendadak, ada sebagian siswa yang dapat menyelamatkan diri. Namun, ada yang tidak mampu menyelamatkan diri.

"Terbukti ada yang meninggal sejumlah enam anak," jelasnya.

Menurut Bupati Sleman, pihaknya akan segera melakukan evaluasi agar tak ada lagi kejadian serupa yang terulang kembali.

"Ini sebagai pelajaran yang sangat mahal bagi kita Kabupaten Sleman dan bagi masyarakat di mana pun berada. Mudah-mudahan jangan sampai terulang lagi," ujarnya.

Semua kegiatan susur sungai di musim penghujan ini, lanjutnya, dihentikan sementara.

"Semua dihentikan untuk kegiatan susur sungai, kemudian kami mengingatkan mereka yang sedang melakukan penambangan," katanya. (Tribunjogja)



Smpn Turi 1 Kegiatan Pramuka Arus Sungai Lembah Sempor Kabupaten Sleman Korban


Loading...