Sampah Jadi Masalah Terbesar di Aliran Sungai Citarum, Status Pencemarannya Ada Perbaikan

Sampah Jadi Masalah Terbesar di Aliran Sungai Citarum, Status Pencemarannya Ada Perbaikan
Tribunjabar.id
Editor: Malda Hot News —Kamis, 20 Februari 2020 17:15 WIB

Terasjabar.id - Kualitas air Sungai Citarum selama dua tahun ini telah meningkat dari status cemar sedang menjadi cemar ringan.

Namun demikian, masih banyak hal yang harus dibenahi di Citarum melalui program Citarum Harum, terutama sampah yang masih dibuang ke sungai.

Asisten Deputi Pendidikan dan Pelatihan Maritim pada Kemenko Bidang Kemaritiman RI, Tb Haeru Rahayu, mengatakan perubahan status ini telah dilaporkan Komandan Satgas Citarum berdasarkan sejumlah fakta perubahan yang sudah terjadi.

"Tahun ini maksimal ini kita masuk ke cemar ringan, sudah masuk. Selesai ini di tahun 2020 dan tahun depannya, harapannya itu ke kelompok kelas 4, 3, dan 2, selama tiga tahun ke depan," kata Haeru seusai menghadiri rapat koordinasi di Kantor Satgas Citarum, Kamis (20/2/2020).

Kelas selanjutnya, katanya, yakni kelas 4, berarti air sungainya sudah bisa dipakai untuk pertanian, kelas 3 bisa dipakai perikanan, dan kelas 2 airnya bisa dipakai untuk wisata. Sedangkan kelas 1 berarti airnya bisa untuk bahan baku air minum.

"Kalau ditanya terget saat apa kita sudah sepakat bahwa kita harus menuntaskan dalam 7 tahun Sungai Citarum itu seperti yang disampaikan oleh Pak Jokowi bahwa menjadi sungai yang kembali baik, ukurannya adalah dia bisa digunakan sebagai tempat untuk rekreasi, menanam ikan, dan untuk pertanian," ujarnya.

Melihat perkembangan yang ada, pihaknya sangat optimistis dengan kemajuan rehabilitasi Sungai Citarum sehingga sungainya bisa dimanfaatkan untuk pertanian, perikanan, sampai rekreasi.

"Kalau kita main bola atau main badminton, saya menganggap ini second wind, angin kedua. Jadi saya cukup optimistis," kata Haeru.

Hambatan sekaligus tantangan terbesar penanganan Citarum ini, katanya, mengubah pola pikir masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai. Karenanya, pihaknya sudah merancang penanganan sampah tersebut.

"Tahun ini sampahnya itu sudah semakin menipis berkurang di sungai. Sungai kalau kita sudah bersih. Tetapi kan sifatnya insidentil, belum begitu, kadang-kadang ada oknum yang nakal. hujan begitu dia masih tetap ingin buang sampah ke sungai. Kami harus memastikan mau hujan mau tidak hujan, sungai bersih," ujarnya.

Penanganan sampah ini, katanya, ternyata tidak bisa selalu mengandalkan pemerintah kabupaten dan kota. Penanganannya kebanyakan ada di tingkat RT dan RW. Karenanya, pihaknya akan menyasar kelompok masyarakat terkecil ini dalam hal penanganan sampah.

Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja mengatakan dalam rapat tersebut pihaknya lebih banyak mendengarkan progres di lapangan mengenai Citarum. Pihaknya menyoroti sejumlah kendala dan masalah di lapangan.

"Lalu harapannya akan seperti apa karena saya juga melihat bahwa sebetulnya grand desainnya Citarum seperti apa, kita akan saling isi di sana nantinya," katanya.

Citarum Harum ini, katanya, programnya dibagi ke dalam beberapa kelompok kerja, mulai dari penanganan limbah, yabg terbagi dalam limbah industri dan limbah domestik, serta persampahan

"Ada masalah penanganan lahan kritis terus kemudian juga ada edukasi, ada penataan ruang, sampai dengan command center," katanya. (Sam/Tribunjabar.id)




Citarum Sampah Pencemaran


Loading...