Kembali Terjadi, Dokter Senior di Wuhan China Meninggal Gara-gara Virus Corona

Kembali Terjadi, Dokter Senior di Wuhan China Meninggal Gara-gara Virus Corona
https://www.medscape.com/
Editor: Malda Teras Health —Selasa, 18 Februari 2020 17:06 WIB

Terasjabar.id - Seorang dokter senior di Rumah Sakit Wuhan, Liu Zhiming, dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (18/2/2020), karena terinfeksi virus corona.

Dokter yang menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit Wuhan itu meninggal sekitar pukul 10.30 wakut setempat.

Sebelumnya mantan direktur rumah sakit pengobatan China Kota Ezhou di Provinsi Hubei, Xu Depu, juga meninggal akibat virus corona pada Kamis (13/2/2020). 

Kematian Xu terjadi ketika media pemerintah melaporkan pemeriksaan dari rumah ke rumah baru di Wuhan dengan tujuan mencari dan mengumpulkan semua pasien yang terinfeksi virus corona.

Media pemerintah mengungkapkan, siapapun yang dicurigai terinfeksi virus yang menyerang saluran pernapasan ini akan menghadapi tes wajib.

Selain itu, siapapun yang memiliki hubungan dekat dengan pasien nantinya akan dikarantina.

Berdasarkan surat kabar Wuhan, Chutian Daily, dikabarkan terdapat 10 lokasi pusat karantina yang mirip dengan rumah sakit darurat Fangcang akan didirikan di delapan distrik di kota tersebut.

Adapun fasilitas yang bakal disediakan yakni lebih dari 11.400 tempat tidur tambahan untuk orang-orang yang menunjukkan gejala ringan tertular virus corona.

Karena penyebaran virus corona dari hari ke hari makin bertambah, pemerintah China melakukan sejumlah langkah guna menampung pasien perumahan.

Tak hanya itu, sejumlah bangunan, kawasan industri dan pusat-pusat transportasi diubah menjadi pusat-pusat perpindahan pasien perumahan.

Kekacauan di Wuhan

Dalam laporan yang diterima mengungkapkan, semua masyarakat dan desa akan ditempatkan di bawah manajemen tertutup di mana pada dasarnya menempatkan para warga di bawah pengkarantinaan.

Meski begitu, siapapun yang membeli obat batuk atau obat pereda panas di apotek atau online harus menggunakan kartu ID mereka.

Selain itu, kampanye inspeksi seluruh kota menunjukkan adanya peningkatan situasi di Wuhan di mana mantan pejabat dipersalahkan karena menutup-nutupi situasi dan menyebabkan penyebaran virus dengan cepat.

Tindakan kejam tersebut, terjadi setelah dua pemimpin kota itu dipecat pekan lalu.

Pejabat Kesehatan hingga kini melaporkan hampir 50.000 kasus virus corona yang dikonfirmasi di Provinsi Hubei, China.

Masifnya penyebaran virus corona di Wuhan membuat warga Wuhan merasa terkekang karena proses karantina yang masih berlaku.

"Kami tidak dizinkan keluar sama sekali, kami telah kehilangan hak asasi manusia kami yang paling besar. Para penjaga seperti penjaga penjara, menyalahgunakan sedikit kekuatan yang mereka miliki. Kami dijamin kebebasan pribadi di bawah konstitusi," ujar salah satu warga di situs microblogging Weibo.

Pengguna media sosial lain juga sepakat dengan kondisi yang mengekang tersebut. "Rasanya seperti berada di penjara," ujar warga lainnya.

Para warga yang dikarantina dilarang keluar, bahkan berjalan-jalan di lingkungan tersebut.

Meski jumlah orang yang tertular virus corona di luar Provinsi Hubei telah turun, namun situasi di dalam Hubei terus menjadi serius. (Kompas.com/Retia Kartika Dewi)



Virus Corona China Wuhan Wabah Virus Corona Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon Pasien Suspect Virus Corona


Loading...