CERITA Viral Wanita Ditampar & Ditarik Kerudungnya di KRL, Masalahnya Sepele, Pelaku Diturunkan Paksa

CERITA Viral Wanita Ditampar & Ditarik Kerudungnya di KRL, Masalahnya Sepele, Pelaku Diturunkan Paksa
Twitter @yassiloveit dan Warta Kota
Editor: Malda Teras Viral —Minggu, 16 Februari 2020 16:16 WIB

Terasjabar.id - Seorang penumpang commuter line atau KRL mengalami perlakuan tidak menyenangkan dari penumpang lainnya.

Korban bernama Salsa yang mendapat tindakan kekerasan dari seorang pria yang belum diketehaui identitasnya.

Kisah tersebut viral setelah diunggah oleh akun Twitter @yassiloveit pada 12 Februari 2020.

Akun Twitter itu awalnya mengunggah video suasana di dalam KRL.

Beberapa penumpang KRL berteriak dan mengatakan agar tidak kasar terhadap perempuan.

Selang sehari setelah mengunggah video, akun Twitter @yassiloveit memberikan kronologi yang ia akui dikutip dari unggahan Salsa.

Salsa menaiki kereta K118610 ke arah Bogor dari Stasiun Gondangdia.

Kereta tersebut datang pukul 18.41. Saat datang, kereta tersebut sudah penuh.

Salsa ingin berpindah posisi ke dekat pintu keluar di sekitar Stasiun Tebet atau Cawang.

Ia meminta bertukar tempat dengan seorang pria yang baru masuk.

"Gue tanya, 'mas mau turun di mana, kalau masih lama gantian'. Belum dijawab sama mas di depan gue, terus orang yang samping masnya jawab, 'emang mbaknya turun di mana?'. Gue jawab 'pasar minggu' kata dia, 'masih lama kali mba'," begitu bunyi tulisan yang diunggah di Twitter.

Salsa yang merasa jengkel membuka aplikasi pesan dan memberitahu kejadian tersebut ke temannya.

Ia menjelaskan ingin bertukar tempat karena khawatir posisinya akan bergeser ke tengah gerbong bila penumpang lain masuk.

Sedangkan Salsa sebentar lagi turun di stasiun tujuannya.


Di dalam pesan yang dikirim Salsa, ia membahas pria yang menolaknya berpindah posisi'

"'Eh ada aja yang nyaut masih lama kali mba, heran gue mulutnya lemes banget jadi laki'," begitu isi pesan yang dikirim Salsa.

Pria tersebut diduga melihat pesan Salsa. Ia kemudian berusaha merebut ponsel Salsa.

Ponsel Salsa ditarik, ia juga memukul muka dan kepala Salsa.

Tak hanya itu, akibat pukulan pria itu, kerudung Salsa tertarik.

Penumpang lain beraksi dan membela Salsa.

Pria itu dipaksa turun di Stasiun Pasar Minggu.

Salsa yang seharusnya turun di Stasiun Pasar Minggu mengurungkan niatnya dan bertahan di KRL.

Ia ketakutan dan gemetar hingga menangis.


Salsa Mengakui Dipukul

Tribunnews.com kemudian mencoba mengkonfirmasi perempuan yang mendapat perlakuan kasar dari seorang pria yang tak ia kenal itu.

Perempuan bernama Salsa itu menerangkan, hal tersebut ia alami sepulang kerja pada hari Rabu lalu.

Salsa menceritakan, kejadian itu bermula saat ia meminta bertukar posisi dengan penumpang di depannya.

Belum dijawab oleh penumpang tersebut, tiba-tiba seorang pria menyaut pembicaraannya.

'Emang Mbak turun dimana?' tanya pria itu, seperti yang Salsa ceritakan pada Tribunnews.com, Sabtu (15/2/2020) kemarin.

Kemudian Salsa pun menjawab bahwa dirinya akan turun di Stasiun Pasar Minggu.

Saat meminta tukar posisi, Salsa menyebut KRL sudah sampai di perjalanan antara Stasiun Tebet menuju Stasiun Cawang.

"Kemudian dia jawab lagi, 'masih lama, Mbak,' dengan nada yang tidak mengenakkan," kata Salsa.

"Padahal saya siap-siap karena saya berpikir, selanjutnya pasti penumpang bakal ada yang naik lagi jadi takutnya saya malah kedorong ke dalam dan susah keluar," terangnya.

Merasa kesal, Salsa pun kemudian mencurahkan isi hatinya pada sahabatnya melalui pesan di WhatsApp.

Salsa menduga pelaku yang kebetulan berada tak jauh di belakangnya itu membaca isi pesannya.

Pelaku itu lantas merebut ponsel Salsa.

"Terus dia narik-narik HP saya dan dia teriak 'kenapa lu nggak suka sama gue hah? P*la**r lu,' lalu dengan cepatnya dia nampar saya," jelasnya.

Penumpang turun KRL Commuterline di Jatinegara, Minggu (4/8/2019).
Penumpang turun KRL Commuterline di Jatinegara, Minggu (4/8/2019). (TribunJakarta.com/Bima Putera)

Setelah itu, penumpang segerbong langsung murka pada pelaku.

Salsa mengaku dirinya kaget dan ketakutan.

Bahkan, Salsa pun menangis dan tubuhnya gemetaran setelah menerima perlakuan kasar dari pria tersebut.

Salsa pun kemudian tak berani turun di Stasiun Pasar Minggu karena pria itu turun di sana.

"Setelah itu saya memilih turun di Stasiun Tanjung Barat dan langsung melapor ke bagian pengaman," tutur Salsa.

Perkembangan Kasus

Sesampainya di Stasiun Tanjung Barat, Salsa langsung menemui petugas untuk melihat rekaman CCTV.

Namun, Salsa tak bisa langsung mendapatkan rekaman yang ia minta.

"Saya dilihatkan prosedur untuk melihat CCTV, ternyata jika ada barang hilang, ketinggalan, atau kecurian saja yang bisa langsung melihat rekaman CCTV," ujar Salsa.

"Saya di situ merasa bahwa barang lebih penting daripada (bukti tindakan kekerasan) fisik," sambungnya.

Karena pelaku turun di Stasiun Pasar Minggu, Salsa pun kemudian diarahkan untuk menuju Stasiun Pasar Minggu guna mengkonfirmasi rekaman CCTV peron di sana.

"Saya nanya ada CCTV peron atau tidak, katanya ada tapi belum tahu aktif atau tidak karena kata pihak Stasiun Tanjung Barat, KRL yang saya naiki tidak ada CCTV," terangnya.

"Kemudian di Stasiun Pasar Minggu, malah saya diarahkan untuk melapor ke pihak berwajib sekitar untuk mendapat surat keterangan yang bisa untuk membuka CCTV di Juanda," sambung Salsa.

Sayangnya, Salsa tidak langsung mendapat solusi dari polsek yang ia tuju.

Namun ia bersyukur, pada Jumat (14/2/2020), ia sudah mendapat solusi dan respons yang baik dari kepolisian.

Menurut Salsa, pihak PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) juga telah merespons kejadian yang ia alami Rabu lalu.

"Pihak KCI juga sudah ada itikad baik untuk melakukan mediasi bersama saya dan saksi yang merekam video serta menggugahnya melalui Twitter," kata Salsa.

"Jadi kondisi saya sekarang sudah cukup membaik karena saya sudah lega mendapatkan solusinya serta ada itikad baik dari pihak KCI," sambungnya.

"Hanya saja, saya masih proses menghilangkan trauma," imbuh Salsa.

Salsa mengaku, setelah kejadian tersebut, ia sempat tidak berangkat ke kantor.

"Karena saya masih syok dan takut melihat keramaian di kendaraan umum," lanjutnya.

Hingga Sabtu kemarin, Salsa mengatakan dirinya masih trauma.

Ia juga mengatakan belum berani lagi untuk berpergian menggunakan KRL.(Tribunjabar.id)




KRL Penumpang Salsa Kekerasan Kereta Api


Loading...